TUJUH

8.3K 334 1
                                    


Pagi yang cerah bagi sesil, ia tidak henti henti nya tersenyum, yahh pacar baru sekaligus bos nya akan menjemput nya mulai sekarang setiap pagi

Flashback

Kring kring kring

Dering ponsel yang nyaring itu mengalihkan perhtian sesil dari tv, ia menengok siapa yang malam malam menelfon nya

"deren, menelfon malam malam, ada apa"gumam sesil, karena penasaran ia mengangkat nya

"halo"terdengar suara deren di sana, suara yang sekarang mampu membuat sesil berdebar

"ya deren, ada apa?"sesil berusaha menormalkan suara dan detak jantung nya

"tidak, aku hanya ingin mengatakan mulai besok kau harus berangkat dengan ku, ta ada penolakan"

"tunggu, kenapa harus begitu, pegawai lain pasti akan berfikir yang tidak tidak"

"itu urusan ku, besok aku akan menjemput mu"ucap deren ta mau di bantah

Sesil akhir nya hanya menurut
"baiklah"

"bagus, kalau bagitu selamat malam sayang"sambungan telfon langsung mati

Blushh wajah sesil memerah saat mendengar ucapan deren, apa tadi deren memanggil nya sayang? Benarkah? Ahhhh batin sesil menjerit senang seketika

Flashback off

Suara mobil menyadarkan sesil dari lamunan nya, ia melihat mobil deren berada di depan rumah nya, ia pun bergegas menghampiri deren

"selamat pagi pak"sapa sesil sopan

"ah, kenapa begitu ucapan selamat pagi nya"ucap deren cemnerut, sesil hanya diam, apa yang salah? Bukan nya di mana mana ucapan selamat pagi memang begitu

"memang apa yang salah?"cicit sesil

"ah baiklah kemari, aku tunjukan"seketika deren menarik sesil masuk dan mengecup kening nya

"selamat pagi juga sesil"ucap deren dengan santai, sedangkan sesil masih terpaku di tempat mencerna apa yang terjadi dengan wajah yang sudah memerah

"apa apaan kau ini"ucal sesil sebal seraya memukul dada deren

"ahh kenapa memukul, itu ucapan slamat pagi sesil"grutu deren,sesil hanya diam dan menundukan wajah nya malu

Deren meraih dagu sesil dan memandang wajah cantik itu, betapa cantik sesil, wajah nya yang sempurna, mata yang indah, hidung yang mancung, dan bibir yang menggoda, tanpa sadar deren memajukan wajah nya dan mengecup lembut bibir itu

"kau cantik, sangat cantik"puji deren

"berhenti menggodaku deren"grutu sesil yang sudah sangat malu

"aku ta menggoda, itu tulus, dang harus kau ingat kecantikan ini hanya miliku sekarang, aku takan berbagi pada siapa pun, kau miliku"bisik deren, lalu mulai melajukan mobil nya, menghiraukan sesil yang sudah sangat malu, karena senang

                                  *** 

"hei hei, kau dengar tidak pak deren katanya berkencan dengan karyawan baru itu loh"

"hah, yang benar apa bagus nya dia, mungkin pak deren di goda oleh nya"

Bisik bisik para karyawan terdengar amat jelas di telinga sesil, sakit? Yah hati nya sangat sakit, dia ta pernah menggoda pak deren, sesil pun memilih berlalu, ia tau ini resiko berhubungan dengan bos, tapi ia tak berfikir ia akan di hina seperti itu, rasa nya ia ingin sekali menangis

"sesil kau di panggil pak deren"ucap salah satu karyawan

"baiklah danil"sesil bergegas menuju ruangan deren, saat sampai ia mengetuk dengan sopan

"masuklah"terdengar suara deren dari dalam

"permisi, ada apa bapak memanggil saya"ucap sesil sopan, namun tanpa aba-aba deren sudah memeluk nya erat

"menangislah, aku tau semua nya jangan pendam rasa sakit mu, aku juga mendengar nya aku ada di sana tadi"

Sesil terkejut, namun air mata nya tanpa aba-aba kluar begitu saja, ia menangis sesenggukan di pelukan deren, ia benar-benar sakit hati dan butuh sandaran

"ssstt, maafkan aku, aku membuat mu seperti ini"sesal deren

Sesil hanya menggeleng lemah, ini memang sudah konsekuensi yang harus ia dapat jika ingin tetap bersama deren, siap di gunjing dan di rendahkan

"aku akan memecat mereka yang bergosip tadi"sesil segera melepas pelukan deren

"jangan, biarkan saja ini memang sudah konsekuensi nya jika aku memiliki hubungan dengan mu, dan sejak awal aku sudah siap dengan semua ini"isak sesil

"tapi mereka menyakiti mu"grutu deren, terdengar dari nada bicara nya ia marah

"ta apa, biarkan saja, lama-lama juga aku akan terbiasa"sesil mencoba tersenyum agar deren lebih tenang dan ta khawatir lagi

"baiklah, tapi berjanjilah jangan berfikir untuk meninggal kan aku karena ini"ucap deren terdengar frustasi

"tidakk akan"ucap sesil yakin

Deren mecium bibir sesil lembut, sesil hanya memejam kan mata nya menikmati dan membalas semua berlakuan yang deren berikan

"aku ta ingin kehilangan dirimu untuk kedua kali nya"ucap deren di sela ciuman mereka

Sesil melepas ciuman nya, apa maksud nya kehilangan untuk kedua kali? Ini kan baru pertama ia berhubungan deren.

"apa maksud mu, kehilangan diriku yang kedua kali?"deren bungkam seketika mendengar ucapan sesil, bodoh ia kelepasan

"tidak, lupakan lah ta penting"ucap deren gugup

"ada yang kau sembunyikan dari ku?" slidik sesil

"ta ada sayang, sudahlah aku harus pergi ada meeting"ucap deren, namun sebelum ia pergi sesil sempat menahan nya

"jangan pernah kau menganggap ku sebagai masa lalu mu, aku ingin kau melihat aku sebagai sesil bukan bayang bayang dari masa lalu mu"ucap sesil kecewa dan kluar meninggalkan deren yang masih terpaku di tempat nya

Sesil membanting tubuh nya di ruang kesehatan kantor, ia menagis ranpa suara menahan pedih, ia kira deren sudah tidak menganggap nya sebagai masa lalu nya, ternyata deren masih menganggap nya sebagai bayang bayang masa lalu nya.

My posesif man! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang