DELAPAN BELAS

3.3K 150 3
                                    


derent menghentikan mobilnya di depan apartemen dera, yah sesil memang masih tinggal di sana sampai sekarang, bukanya derent tak menawarkan ajakan untuk tinggal bersama, dia sudah berkali kali menawarkan pada sesil, tapi sesil selalu menolak

Sebenarnya derent agak ragu untuk menemui sesil, mengingat kemarin sesil marah padanya setelah pertemuan nya dengan lizy di tambah janji nya yang tidak di tepati

Flashback on
Di dalam mobil derent saat perjalanan pulang ternyata sesil menanyakan perihal wanita bernama lizy tadi, dan sesil memang sudah tak asing dengan nama itu, karena saat bertemu pertama kali dengan derent, derent menganggap nya lizy

"siapa lizy, kenapa dia mengenalmu?"tanya sesil dengan tatapan menyelidik

"ahh itu hanya teman tidak penting" kilah derent

"begitukah, teman yang penting pastinya yah sampai kau membohongiku, aku tidak bodoh derent"ucap sesil sengit

"sudahlah tak usah di bahas sweetheart"

"jadi begitu, kau tak ingin jujut padaku?"

"sudah ku bilang di hanya teman masa laluku sesil, please babe stop it"

"why, because she is your first love right?"

"damn, stop it!"bentak derent dan itu spontan membuat sesil terkejut, bayangkan bagaimana tak terkejut, ini pertama kalinya derent membentaknya hanya karena masalah sepele

"kau membentaku?"air mata sudah ingin meluncur saat sesil mengatakan nya

Derent menyadari kebodohan nya, dan ia segera menepikan mobil nya di pinggir jalan, tak baik bertengkar saat sedang mengemudi, right?

"sesil maafkan aku, dengar aku tak bermaksud membentak mu"suara deren melembut dan sarat akan penyesalan

Sesil hanya terdiam tak berniat membalasa atau pun memandang derent sedikitpun

"apa pemandangan jalan lebih menarik dari pada diriku"grutu derent

"stop derent, lebih baik aku pulang sendiri saja, aku sangat faham jika sekarang kau sedang ingin bernostalgia karena bertemu lizy kembali, dan mungkin sekarang kau tak membutuhkan aku lagi karena aku faham kau hanya memandang diriku sebagai bayang bayang lizy mu, aku akui aku memang mirip sekali dengan nya, jadi maaf karena sudah membuang waktu berharga anda tuan deren yang terhormat"

Setelah meluapkan semua kekesalan nya sesil segera turun dari mobil dan mencegat taksi, sedangkan derent masih mencerna semua ucapan sesil, dia sangat shock saat mendengar sesil mengetahui bahwa dulu dia hanya memandang sesil sebagai banyang bayang lizy

"damn!!!"ia memukul setirnya kasar

"itu semua memang benar sesil, tapi itu dulu sebelum aku benar benar mencintaimu seperti sekarang"gumam deren entah di tunjukan untuk siapa, yang pasti dia hanya ingin mengucapkan nya saja

Flashback off

Setelah memantapkan tekad nya, derent pun melangkah menuju apartemen dera, namun baru beberapa langkah derent mendengar ada seseorang berbicara di depan halaman apartemen, samar samar ia mendengar pembicaraan orang itu

"terima kasih sudah mengantarku pulang"derent sangat tau itu suara siapa, itu suara wanitanya, sesil

"sama sama, terima kasih juga karena sudah memaafkan aku sesil"derent mengumpat kesal, dia sangat hafal juga suara itu, lelaki yang sedang bersama sesil adalah stevan

"ahh sama sama, ya sudah aku masuk dulu, atau kau ingin mampir" tawar sesil

"tak usah sepertinya ada yang sudah mendahului ku sebagai tamu"kekeh stevan, ia sangat tau mobil siapa yang ada di depan mobilnya itu, sudah pasti mobil derent dan ia juga tahu bahwa deren sedang mengintip mereka

My posesif man! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang