TUJUH BELAS

5.6K 237 9
                                    


Sesil mengerjapkan mata nya, sinar matahari yang masuk melalui celah tirai membuatnya terpaksa membuka mata, sesil berniat bangun namun sesaat dia merasa ada yang memeluk pinggang nya erat, segera dia membalikan tubuh nya

"ah ya, aku hampir lupa bahwa semalam dia juga tidur bersama ku, ku fikir itu mimpi"gumam sesil

Sesil memandang intens pria yang kini masih terlelap, derent, yah pria itu tak lain derent pria yang mampu meluluh lantah kan perasaan sesil, tangan mungil nya terangkat bermaksud menyentuh dan menyusuri wajah pria yang ada di hadapan nya.
Dia baru sadar bahwa pria di hadapan nya semakin terlihat menwan, wajah nya yang terlihat angkuh namun mempesona dengan hidung yang mancung, bibir yang menggoda, tanpa sadar sesil mengecup bibir itu sekilas.

"mencuri ciuman saat orang nya masih terlelap ehh?"

Sesil sangat terkejut, bukan kah tadi derent terlelap? Ahh bodoh nya sesil, pasti derent hanya pura-pura

"ahh ti-tidak begitu, itu hanya refleks"

"benarkah? Bukan karena kau tergoda dengan bibir indah ku sayang?"

"cih sombong nya"grutu sesil

"haha, tapi kau mencintai pria sombong ini sayang"

"sudahlah, aku ingin berendam sekarang"ucap sesil

"tunggulah, kau malu, kenapa berniat pergi begitu sayang, ingin menghindari ku ehh?"

"jangan menghoda ku terus derent"

Sesil berusaha melepaskan pelukan derent, dia benar-benar malu telah mencuri ciuman itu, dia fikir dengan kabur dari kamar, dia dapat menyembunyikan rasa malu nya.

"kenapa buru-buru sayang, ini masih pagi"goda derent

"lepaskan aku derent"

Bukan nya melepas derent malah mempererat pelukan nya, sesil masih terus berusaha namun percuma saja pada akhir nya tenaga nya takan cukup melawan tenaga derent

"satu morning kiss, maka aku akan melepaskan mu"

"hanya sekali, janji?"

"yes, i am promise honey"

Derent pun tak membuang waktu sia-sia, ia segera menyambar bibir sesil dengan liar, awal nya hanya 1 ciuman,tapi bukan derent namanya kalau hanya 1 ciuman, tangan derent juga ikut sertma menjamah setiap lekuk tubuh sesil, akhir nya pagi ini mereka awali dengan panas.
                                  *
Napoleon corp

Tuk tuk tuk
Suara ketukan sepatu itu memenuhi lorong kantor napoleon corp, wanita cantik dengan langkah yang mantap berjalan menuju resepsionis

"permisi apa tuan derent ada?"suara nya yang lembut mengalun dengan indah

"maaf nona pak derent belum datang"

"ahh sayang sekali, tapi bolehkah saya meminta nomor telfon nya, ini sedang medesak" bujuk nya meyakinkan resepsionis

"maaf nona, jika nomor telfon aku tak bisa memberikan nya kepada sembarang orang, tapi kalau nomor telfon apartemen aku bisa memberikan nya nona itu juga karena nona bilang sangat penting"

"baiklah tak apa"

Seringai muncul di wajah cantik nya, hilang sudah kesan baik yang tadi dia tunjukan, semua memang hanya kedok agar dia dapat apa yang dia inginkan.

"tak apa,berawal dari nomor telfon, ini akan menyenangkan, benarkan derent? Lagi pula derent tidak akan pernah lepas dari lizy caroline" gumam nya
                                ***

Cafe bautyez

Sesil memutar bola mata nya kesal, sedari tadi dia menggrutu tak jelas, dia merasa benar-benar geram pada derent.

Flashback on

"mau kemana kita hari ini?"tanya sesil

"tentu saja menghabiskan waktu bersama sayang"

"memang nya kau tidak bekerja hari ini?"derent hanya menggelengkan kepala dan merengkuh pinggang sesil

"aku akan libur hari ini, sekian lama kita tak bertemu aku rela meninggalkan pekerjaan ku demi hari ini bersama dirimu"sesil menanggapi dengan tersenyum manis

"baiklah mari menghabiskan waktu bersama dan tinggalkan pekerjaan untuk hari ini"

Mereka berdua akhirnya pergi menikmati hari ini tanpa memikirkan apa pun, di awali dengan pergi makan di cafe, tapi hancur sudah semua rencana Mereka saat derent tak menepati janji nya, bukti nya sekarang dia sibuk menerima telefon dari clien.

Jadilah sekarang sesil menggerutu sebal dan memaki derent dengan gumaman nya

Flashback off

Karena kesal sesil pun meninggalkan derent yang masih asik menerima telfon, karena terburu-buru sesil tak mempergatikan jalan dan menabrak seseorang

Buk
"ahh maaf tuan saya tidak sengaja"sesal sesil

"sesil"sesil mendongakan wajah nya saat mendengar suara pria tersebut

"stevan"stevan langsung memeluk sesil rindu

"aku merindukan mu"

"van, ini di tempat umum, tolong lepaskan"

Baru stevan ingin menjawab, pelukan nya sudah di lepas paksa oleh seseorang.

"heyy di larang memeluk kekasih orang"ternyata itu derent

"aku hanya merindukan nya"jawab stevan santai

"tapi dia wanitaku, tidak ada yang boleh menyentuh nya"grutu derent

"cukup!"lerai sesil "sudahlah kalian, jangan seperti anak kecil begitu, dan kau derent aku marah dengan mu"

Setelah mengucapkan itu sesil pergi meninggalkan cafe, derent pun berniat mengejar sesil

"sesil sayang, jangan lari aku minta maaf, tadi benar-benar clien penting"sesil menghentikan lari nya

"jadi lebih penting mereka dari pada aku?"

"bukan begitu sayang, ayolah percaya padaku kau lebih penting dari apapun"

"terserah aku tak mau mendengarkan mu"sesil kembali melanjutkan lari nya namun langkah nya terhenti saat seorang wanita menghalangi langkah nya

"tunggu ses_aww" ucapan derent terputus saat dia menabrak sesil yang berhenti tiba-tiba dan mengusap dada nya yang terbentur kepala sesil

"ishhh kenapa berhenti sesil"grutu derent

"dia menghalangi jalan ku"

"siap__CAROLINE!! "derent membulatkan mata nya saat melihat siapa yang menghalangi langkah sesil

"lama tak jumpa tuan Derent napoleon domanik"senyum manis terpampang di bibir wanita itu

"kau mengenalnya derent?"ucap sesil

"iyah, dia teman lamaku"jawab derent namun terlihat ada yang di sembunyikan dari nada bicara nya

"teman lama ehh?"seringai muncul di bibir caroline "baiklah teman lama, sampai jumpa lagi"

Lizy caroline melangkah angkuh meninggalkan derent dan sesil, seringai muncul di bibir nya, sedangkan derent hanya terdiam mebatu tidak menyadari tatapan menyelidik dari sesil.

Bila di lihat-lihat wajah wanita itu mirip dengan nya, itulah sebab nya seail langsung berhenti saat melihat wanita itu tadi.

My posesif man! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang