Sesil povAku merapikan penampilan ku, menatap kembali pantulan diriku dari cermin, yahh hari ini aku berencana meminta maaf kepada derent, aku juga membawa makanan yang sengaja kumasak untuk nya nanti
Setelah memastikan bahwa semuanya sudah sempurna, aku bergegas keluar dan berpamitan pada dera
"kau tak ingin ku antar"ujar dera
"aku akan naik taksi der,tenang saja"aku memeluk dera sebentar, setelah itu aku bergegas pergi
Aku benar-bebar gugup, aku memainkan jari ku gusar di dalam taksi, yahh ini lah kebiasaan ku jika sedang gugup, aku menghela nafas sebentar dan mulai menetralkan ke gugupan ku
*
Author pov
Sesil memandang gedung yang menjulang tinggi di hadapan nya, yahh dia memang berniat menemui derent di kantor, insting nya mengatakan derent sedang sibuk dan menghabiskan waktunya di kantor
Dengan santai dia melangkahkan kaki nya memasuki kantor, dia terus berjalan hingga dia berhenti di depan tempat bertuliskan resepsionis
"ahh pagi bu sesil?"sapa resepsionis ramah"pagi dela, sudah lama rasanya kita tak bertemu"balas sesil tak kalah ramah
"haha iya bu, dan ibu terlihat makin cantik ternyata"
"bisa saja kau ini, oh ya apa derent ada?"tanya sesil memhentikan basa basi dan kembali ketujuan awal nya
"ada bu, tapi setengah jam lagi pak derent akan berangkat rapat di perusahaan koleganya bu"
"baiklah saya akan ke sana, dan ya jangan beri tahu derent aku datang, aku akan memberi kejutan"
"tenang saja bu, tapi saya juga harus keruangan bapak bu, tadi bapak baru saja meminta kopi"
"biar aku yang buatkan, kau disini saja"dela tersenyum patuh pada sesil, bagi dela sesil adalah wanita yang pantas untuk bos nya, sesil wanita yang baik dan juga tak anguh seperti lizy
Sesil melangkah kan kaki nya menuju ruangan derent, tadi setelah berpisah dengan dela, sesil segera ke dapur kantor dan membuatkan kopi untuk derent, dengan meyakinkan diri dan berusaha tenang sesil mulai mengetuk pintu ruangan tersebut
Tok tok tok
"masuk dela, taruh kopi nya di meja"seru orang yang ada di dalamSesil hanya diam dan patuh, di sana dia melihat derent yang sangat serius dengan berkas nya, bahkan saat sesil meletakan kopi di meja nya dia sama sekali tak menghiraukan nya
"Terima kasih, kau boleh keluar dela" ucap derent
"yakin ingin aku keluar?"tubuh derent menegang seketika mendengar suara yang sangat ia kenali bahkan sangat dia rindukan, dengan sekejap dia mengangkat wajah nya dan mendapati wanitanya tengah tersenyum kikuk di hadapan nya
"sesil"cicit derent
"hay selamat pagi"balas sesil masih kikuk
Derent membanting berkas yang ia pegang dan itu menimbulkan suara debumam yang cukup membuat sesil terlonjak kaget'apakah dia marah' gumam sesil masih menundukan wajah nya tak berani menatap derent, pelupuk matanya mulai di genangi air mata sesil benar benar ingin menangis, namun saat air mata nya akan jatuh sesil merasakan sebuah lengan merengkuhnya dan itu sukses membuat sesil membulatkan mata nya dan segera menengadah melihat siapa yang memeluk nya
"derent"gumam nya
"aku merindukan mu"terdengar derent mulai bersuara, sesil tersenyum manis saat mendengar ucapan derent
"aku lebih merindukan mu hun" balas sesil, sesil mengeratkan pelukan nya seolah derent bagai balon yang akan hilang begitu ia lengah, biarlah walau hanya jadi bayang bayang, bukan kah cinta itu buta biar sekarang dia buta asalakan bisa terus bersama derent, jika kalian menganggap bodoh biar lah karena sekarang bagi sesil asal bisa bersama derent dia akan baik baik saja
"aku lapar"suara derent memecah kan lamunan sesil
"mau makan apa memang, biar aku brlikan"ucap sesil seraya melepaskan pelukan derent
"aku ingin memakan mu"ucap derent dengan nada serak menahan hasrat
"ya! Mesum sekali"triak sesil dengan muka memerah malu
"aku sudah lama tak memakan mu"bisik derent seraya menarik sesil kembali di dekapan nya
"shhh, ini di kantor derent nanti ada yang melihat kita"erang sesil
"baiklah, aku akan menculik mu sehabis jam kantor selesai, dan tidak ada penolakan mrs.derent"
"heyyy itu tidak adil, dan jangan memanggil ku seperti itu, aku bukan istrimu"seru sesil
"baiklah kalau begitu, menikahlah dengan ku"ucap derent serius
Sesil hanya membatu dengan melebarkan kedua bola matanya, siapa yang tidak terkejut sekaligus Specles mendengar lamaran yang super awkward itu, dan yang utama rasa bahagia yang sudah di ujung tanduk, rasanya sesil ingin berteriak dengan kencang dan memeluk derent dengan erat
MAAF YAH BARU UP LAGI, SIBUK KERJA SOAL NYA, TETEP JADI PEMBACA SETIA YAH SEMUA 😁😁😁😁😉😚😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My posesif man!
Romance#in 1 romance Bagaimana jika hidup mu yang dulu tenang kini menjadi berputar putar bagai roda hanya karena seseorang lelaki~ Cinta yang begitu rumit membuat nya sampai kehilangan kehormatannya ditangan seseorang yang di cintainya~ Namun secercah har...