ENAM BELAS

5K 255 7
                                    


sesil kini berdiri di depan runah dera, dia segera memencet bel rumah tersebut

"dera, ini aku sesil cepat buka bodoh"

Sesil masih terus terisak, dia benar-benar hancur, semua nya telah usai entah itu stevan atau pun derent

Saat dia berniat memencet bel lagi, pintu sudah terbuka ternyata itu dera sesil dapat melihat raut terkejut di mata dera dan setelah itu dera memelui nya erat

"hey bodoh, kemana saja kau aku sangat khawatir"bentak dera

"maaf kan aku"

"tapi tunggu, kenapa kau menangis apa yang terjadi, ceritakan semua nya padaku"

Dera mengajak sesil masuk, dia benar-benar terkejut dengan keadaan sesil, banyak pernyataan di benak nya
'lebih baik ku tunggu sesil tenang' batin nya

"mau bercerita"ucap dera

"aku hancur der, derent telah merebut paksa kesucian ku dan bla bla bla bla"

Dera mendengarkan dengan serius cerita sesil, dia benar benar terkejut dengan apa yang di alami sesil

"begitu der, aku tau derent begitu karena mencintai ku tapi"sesil kembali terisak

"sttt tenanglah"dera memeluk sesil

"mau kah kau membantuku der"

"apa yang bisa ku bantu?"

"jika derent menanyakan aku, tolong bilang saja tidak tau"

"baiklah, apa pun untuk sahabatku"

Sesil memeluk dera erat, dia merasa sangat beruntung memiliki dera, bila saja dia tidak memiliki dera dia tak tau harus bagaimana
                                ***

Napoleon corp

Derent masih terus menutup diri di ruangan nya, dia benar-benar merasa hancur mendengar sesil membencinya dan lagi kenapa sesil bisa bersama stevan

"sial, apa yang stevan lakukan selama bersama sesil bukankah mereka satu apartemen? tapi aku yakin sesil tak akan berbuat tanpa berfikir"

Fikiran fikiran negatif mukai bermunculan namun segera derent enyahkan, sudah cukup dia menyakiti sesil dan dia percaya dengan sesil nya

Tok tok tok
Suara ketukan pintu menyadarkan derent dari lamunan nya

"masuk"triak derent

"permisi pak"

"ada apa niko"

"begini pak saya sudah mendapat informasi bahwa nona sesil bersama teman nya yang bernama dera"

"ohh baiklah kalau begitu, pantau terus aku tak ingin sesuatu terjadi pada nya"

"baiklah pak, saya permisi"

Derent mengambil ponsel nya, ia mulai mencari sebuah nama dan mmenelfon nya, cukup waktu lama menunggu seseorang di sana menjawab

"hallo"suara di sebrang sana

"hallo dera, ini derent"

"ada apa lagi, jangan menelfon ku, aku tak ingin berurusan dengan mu"

"sabar lah, aku tau sesil bersama mu tolong aku, aku ingin bertemu dengan nya, aku memang salah tapi aku siap bertanggung jawab"

"simpan saja maaf mu untuk orang lain, aku tak akan membiarkan mu menyakiti sesil lagi, bye"

Tut tut
Sambungan telfon langsung di putus, deren melempar ponsel nya asal, dia benar-benar frustasi, mungkin sekarang hanya ada satu cara yaitu mendatangi rumah dera agar dapat bertemu sesil nya kembali
Derent bangit dari duduk nya dan bergegas untuk pergi kerumah dera.

My posesif man! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang