Amnesia 7

1.5K 93 0
                                    

"Amnesia mengapa kau amat menyiksa, mengapa kau datang dengan seribu luka yang membuat ku lupa dengan semua.
Amnesia pergilah karena aku ingin bahagia
Bahagia dengan orang yang nyata."

                                             Alana Revita G.


Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Alana sedang menunggu seseorang didepan kelasnya .

"Pulang sama siapa Al?" tanya seseorang, Alana menoleh dan mendapati Rafa sudah berada disampingnya.

"Orang lah, ya kali setan." Alana masih saja bersikap jutek dengan Rafa, kalau saja ia ingat akan semuanya tidak akan ia berkata seperti itu.

"Ya punya nama kan?" Rafa senang walaupun Alana tak ingat dengan dirinya. Tapi setidaknya ia masih bisa dekat dan menjaga gadisnya itu.

"Rian."

"Pacar lo ?"

"Kalau gue bilang jongos gue, percaya?"

"Em...percaya."

"Hahahha bodoh hahahah." Alana tidak bisa menahan tawanya lagi melihat ekspresi Rafa yang sangat lucu menurutnya.

Tawa itu. Rafa sangat rindu dengan tawa itu, akhirnya Rafa bisa kembali melihat tawa itu lagi, tawa yang selalu menghangatkan hatinya, Rafa masih enggan mengalihkan pandangannya dari Alana.

"Udah kali liatin gue nya entar naksir lagi," ucap Alana disisa tawanya.

"Kalau iya kenapa?" Rafa memang selalu jatuh cinta dengan Alana, bahkan saat Rafa berada di negeri orang sekalipun hanya Alana lah yang ada dihatinya tidak ada pengganti Alana.

"Jayus ah." entah mengapa Alana malah jadi salah tingkah mendengar jawaban Rafa bahkan pipinya sudah merah seperti kepiting rebus.

"Yaudah ga usah blushing juga kali." ucap Rafa sambil terkekeh geli melihat wajah Alana memerah.

Dert...dert...dert

Rian❤ : Al maaf aku ada urusan penting jadi aku ga bisa jemput kamu, maaf ya

Rafa mengernyit bingung melihat wajah Alana sedikit sendu setelah membaca pesan yang masuk dari ponselnya.

"Jongos lo ga jadi jemput?"
Rafa memang tidak tahu bahwa yang dimaksud jongos adalah kekasih Alana, tapi Rafa sangat bersyukur kalau jongos yang dimaksud Alana itu tidak bisa menjemput Alana, berarti ini adalah kesempatan untuk dirinya berdua dengan Alana.

"Iya nih, malah kakak gue udah balik" Alana bingung harus pulang dengan siapa Gavin pasti sudah pulang dari tadi.

"Sama gue aja." Rafa menawarkan dirinya untuk mengantar Alana.

"Ga usah kita ga searah." dalam keadaan sulit seperti ini Alana tidak mau merepotkan orang lain.

"Gapapa, sekalian keliling jakarta,"

"Serius nih,"

"Emang lo mau gue seriusin?"

"Apa si lo ga jelas."

"Ga jelas tapi suka kan?"

"Apa si Raf, eh gue naik taxi aja lah,"

"Ga usah udah sama gue aja,"

"Tapi nanti ngerepotin,"

"Engga Al,"

Alana dan Rafa menuju parkiran sekolah, mereka banyak mengobrol dan Alana sesekali tertawa lepas mendengar lelucon yang dibuat oleh Rafa.

"Ayo naik,"

"Iya tunggu,"

"Udah belum,"

"Udah pir, ayo jalan,"

"Tunggu, pir maksudnya apa?

"Sopir hehehe,"

"Semerdeka lo aja deh Al,"

"Yoi,"

Rafa sangat bersyukur hari ini ia bisa bersama gadisnya untuk sekedar melepas rindu walaupun Alana tidak ingat dengan Rafa, setidaknya menjadi teman saja sudah membuat Rafa bahagia, walaupun ia ingin hubungannya kembali seperti dulu lebih dari sekedar teman.


TBC

Haduh kasin ya Rafa sama Alana😂😂
Makasih ya yang masih mau baca cerita aku .
Seperti biasa jangan lupa Vommentnya.maaf juga ya buat yang Risi atau apalah gitu pas lagi baca cerita aku karena tanda bacanya salah soalnya aku belum terlalu bisa banget nempatin tanda bacanya ini juga lagi proses belajar, tapi tenang pasti bakalan aku perbaiki kok
Makasih lagi ya semuanya yok cus Amnesia 8.

Promosi dulu ah 😁😀😁😀
Follow dong ig aku

Ig : @lelydamayanti_93

AMNESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang