Amnesia 14

1.2K 63 3
                                    

GAVIN POV

Bel masuk sekolah sudah berbunyi.
Menurut kabar burung eh ralat kabar dari para murid hari ini kelas gue akan kedatangan murid baru. Bu Ani sudah memasuki kelas.

"Selamat pagi anak-anak?"

"Pagi Bu."

"Hari ini kalian kedatangan teman baru, silahkan masuk nak," ucap Bu Ani pada anak baru itu.

Deg

Gue menegang di tempat gadis yang selama ini sangat gue hindari,gadis yang sangat gue benci kini kembali, gadis itu tersenyum saat dia lihat gue. sedangkan senyuman yang dulu selalu gue rinduin kalau jauh dari dia sekarang malah membuat gue muak lihat senyuman itu.

"Kenalin nama gue Zara Ravean gue pindahan dari London semoga kita bisa berteman baik," ucap Zara sok manis.

"Perkenalan yang baik, sekarang kamu boleh duduk di---" ucap Bu Ani sambil mengedarkan pandangannya mencari bangku kosong. "Nah iya sama Gavin dia duduk sendiri," lanjutnya

Lagi-lagi cobaan buat gue harus duduk dengan cewek penghianat macam Zara. Kalau gini jadinya gue kapok duduk sendiri. Gue nggak nyapa atau sekedar nanya keadaan dia saat ini. Buat gue sulit buat ngelakuinnya emosi selalu nguasai gue kalau udah berhubungan sama Zara.

Tet...tet...tet

Bel istirahat sudah berbunyi. Gue sangat lega karena dari tadi gue udah nahan-nahan emosi biar nggak maki-maki Zara. Gue bangkit dari tempat duduk gue. Tapi Zara nahan tangan gue. Gue yakin pasti setelah ini akan ada drama-drama alay kaya yang Alana suka tonton.

"Gavin kamu masih marah sama aku?"

"Minggir gue mau ke kantin."

"Jawab pertanyaan aku dulu."

"LO NGERTI NGGAK BAHASA MANUSIA GUE BILANG MINGGIR." bentak gue, sebenarnya gue paling nggak tega ngebentak cewek. Karena papah gue selalu ngajarin buat berlaku lemah lembut sama wanita."Wanita itu ibarat perhiasan dunia jadi kamu harus menjaganya sebaik mungkin"  begitu kata papah gue. Tapi kali ini gue nggak bisa buat nahan emosi gue.

Tapi ternyata membentak Zara bisa buat dia diam dan menggeser tubuhnya. Gue tau kalau Zara nangis tapi jangan harap gue bakal luluh sama tangisan dia.

Gue emang setia, tapi gue nggak akan memberikan kesetiaan itu pada orang yang nggak pernah menghargai arti sebuah kesetiaan.

                                   🐼🐼🐼

Gue sedang menenangkan diri di rooftop sekolah tempat favorit gue kalau ada masalah.

"APA LO MAU TERUS KAYA GINI HAH?" gue tau banget suara itu. Suara yang bikin gue pengen nonjok mukanya setiap ketemu sama dia.

"YANG BUAT GUE KAYA GINI ITU LO DAN DIA SENDIRI !!!" teriak gue

"Apa lo nggak liat kalau dia cinta banget sama lo."

"Bangsat. Mata gue nggak katarak gue tau mana yang benar-benar cinta mana yang nggak. Lo pikir pacaran dibelakang gue itu cinta iya? Hah jawab."

Kalau kalian tanya siapa yang lagi gue ajak bicara jawabannya pasti udah pada tau lah siapa lagi kalau bukan kunyuk Rian.

"Aku minta maaf Vin aku minta maaf," ucap Zara

"Ga segampang itu." ketus gue

"Terus aku harus apa biar kamu maafin aku?"

"Jauhin gue."

"Tapi aku masih sayang sama kamu."

"Cihh... Lo bilang sayang sama gue? Plis Ra jangan drama gue benci." gue ngerasa jadi pemeran utama sinetron yang suka emak gue tonton.

AMNESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang