"Gue bilang gue bisa jaga diri," bentak Alana.Alana meninggalkan pekarangan rumah Shila, ia membawa sepeda motornya diatas kecepatan rata-rata. Hati Alana sudah hancur berkeping-keping, mungkin kalau Rafa bilang terlebih dahulu Alana tidak akan sekalut ini, air mata Alana tidak mau berhenti ia tidak perduli dengan tatapan orang-orang yang menatapnya iba.
Tiba-tiba saja kepala Alana terasa pusing dan Alana tidak bisa menjaga keseimbangannya sampai Alana jatuh dari motornya dan membentur batu sangat keras sampai membuat kepalanya mengeluarkan cairan kental berwarna merah, mata Alana sudah mulai memburam Alana samar-samar melihat orang-orang mengerumuni dirinya kemudian semua menjadi gelap dan Alana sudah tidak sadarkan diri.
❄❄❄❄
Sekitar sepuluh menit Alana meninggalkan rumah Shila, Shila mendapat kabar dari sahabat-sahabatnya kalau Alana kecelakaan dan keadaannya cukup parah. Shila sangat terkejut mendengarnya karena firasatnya tentang Alana benar-benar terjadi. Shila langsung pergi kerumah sakit untuk melihat keadaan Alana.
Sesampainya dirumah sakit semua sahabat-sahabatnya serta keluarga Alana sudah berkumpul semua sedang menunggu dokter yang menangani Alana,Tak lama kemudian dokter yang menangani Alana keluar.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Alena
"Baik saya akan jelaskan sedetail mungkin tapi semua harus tenang."
"Jadi Alana mengalami benturan keras dikepala bagian belakang sehingga membuat sel-sel otak kirinya melemah dan itu membuat otak kiri Alana kesulitan mengakses informasi di otak kanannya sedangkan otak kanan itu memiliki penyimpanan permanen seperti tempat untuk menyimpan informasi, data dan pengalaman hidup," ucap dokter yang bernama Restu itu.
"Jadi sebenarnya anak saya kenapa dok?"
"Anak ibu mengalami Amnesia atau hilang ingatan, saya minta sahabat-sahabat atau keluarga dapat membantu Alana untuk kembali pada ingatannya dengan cara melakukan hal-hal kecil yang sering kalian lakukan bersama Alana, tapi saya minta jangan terlalu memaksa Alana untuk mengingat semuanya, baik saya harus menangani pasien yang lain kalau begitu saya permisi."
"Baik dokter," ucap Galih papah Alana.
Setelah mendengar penjelasan dokter Alena tidak berhentinya menangis.
"Mah aku yakin kita bisa lewati ini semua mah, kita hanya perlu bersabar maafin Gavin juga mah karena enggak bisa jagain Alana," ucap Gavin sambil mencoba menenangkan mamah tercintanya.
"Gapapa Gavin mamah enggak menyalahkan kamu, mamah ikhlas kalau jalannya harus seperti ini," ucap Alena
FLASBACK OFF
"Sabar ya Len, gue tau perasaan lo gimana saat itu," ucap Rika yang melihat wajah Alena sedikit sendu.
"Lo tau dari Rafa?" tanya Alena.
"Iya."
"Lo tau Gal,Len Rafa pas tau Alana Amnesia udah kaya orang gila dia marah-marah,dia banting apa aja yang ada dikamarnya, bahkan sampai nonjokin tangannya ke tembok. Dia merasa kalau dia penyebab Alana kecelakaan, gue saat itu bingung juga bikin emosi dia reda lo tau sendiri sifat gue itu nurun ke Rafa kalau udah emosi ngga bakal dengerin omongan siapapun dan gue minta maaf banget sama kalian kalau kepergian gue sekeluarga ke Jerman malah bawa musibah buat keluarga lo," ucap Bagas.
"Apaan si lo, gue sama Alena udah ikhlas sama kejadian yang menimpa anak gue, dan lo harus tau kalau kejadian ini emang udah takdir dari yang diatas jadi jangan pernah mikir kaya gitu," ucap Galih.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA
Teen FictionAlana Revita Galena gadis berparas cantik yang menderita AMNESIA yang membuatnya lupa akan seseorang disekitarnya bahkan dengan dirinya sendiri pun dia tak ingat. Brian Brastio Grandly laki-laki yang mengisi hari-hari Alana setelah kecelakaan itu te...