Sebelum aku mencintamu, aku pernah mencintai seseorang dengan sungguh. Aku sempat bilang kepada dia, mungkin sulit bagiku untuk menemukan seseorang untuk kucintai. Namun sepertinya aku salah, bahwa pada kenyataanya aku mampu menemukan seseorang yang aku cintai. Seseorang itu adalah kamu. Sebelum kita dipertemukan, beberapa orang hanya datang dan pergi. Tidak ada yang mau bertahan dengan berbagai alasan. Hingga akhirnya kamu datang dalam hidupku. Waktu yang telah mempertemukan kita. Saat itu pula semuanya berubah. Perasaan yang dulu dipaksa mati oleh keadaan, kini mulai bersemi. Banyak benih-benih kebahagiaan.
Waktu telah mempertemukan kita dangan suasana yang mungkin tidak pernah kamu bayangkan. Saat dimana di hari ke tiga kamu sebagai mahasiswa baru, dan aku sebagai seniormu. Dan obrolan pun terjadi disela-sela waktu selesai ospek.
"kak boleh tau nama lengkapmu ngga? " dengan nada manja dia bertanya.
" buat apa, panggil R aja cukup" jawabku.
"ya pengen tau aja nama korlap yang ngeselin ini"
"namanya juga korlap, kalo ngga ngeselin ya berarti gagal jadi korlap"
"please lah kak, kasih tau"
"sabar yang ngantri banyak"
Setelah ospek selesai, ada peristiwa yang mungkin membuatmu malu. Kamu bilang bahwa hp mu hilang.
"nyari apa dek" tanyaku
"hp ku hilang kak"
Tanpa berpikir panjang, aku pun ikut membantu untuk mencari. Setelah beberapa waktu mencari, ternyata kamu lupa bahwa hp itu dipinjam oleh salah satu temanmu.
"ternyata kamu pelupa" kataku sambil tertawa.
"ya maaf kak, namanya juga panik"
"yaudah aku mau lanjut rapat dulu, buruan pulang sudah sore"
Setelah ospek selesai, kita melanjutkan obrolan kita melalui sms. Pada waktu itu sebenarnya aku lebih tertarik dengan temannya, sebut saja maya. Seseorang yang membuatku merasa menemukan sesuatu yang berbeda dari maya. Aku pun lebih sering berhubungan dengan maya daripada kamu. Hingga suatu ketika aku dipaksa melakukan apa yang tidak ingin aku lakukan. Hal itu adalah, dimana teman-teman korlap memaksaku untuk menyatakan perasaanku kepadamu. Sedangkan aku sendiri lebih tertarik pada maya temanmu, bukan kamu. Tetapi dari situ lah cerita kita dimulai. Aku yang menyatakan perasaanku dengan kebohongan, dan kamu mengiyakan semuanya. Setelah maya mengetahui kita menjalin hubungan, disitulah mulai ada jarak antara aku dan dia. Mungkin maya kecewa dengan semua itu. Saat itu aku merasa konyol. Bagaimana tidak, aku menjalin hubungan dengan orang yang tidak aku suka. Sedangkan orang yang aku suka, malah aku biarkan hatinya patah.Aku mulai berbenah diri, aku akan menghadapi hari-hari baru bersamamu. Aku dan kamu mulai menata dengan rencana-rencana. Banyak hal yang kita sepakati bersama. Aku melihat betapa bersemangatnya kamu dengan segala impianmu. Aku merasa memiliki banyak hal yang ingin aku perjuangkan. Mungkin beginilah cara cinta bekerja. Aku yang dulu tidak memiliki tujuan, tiba-tiba memiliki ambisi untuk mewujudkan itu semua di masa depan.
Tetapi, waktu seolah-olah telah mempermainkan kita, dimana perasaanku dan perasaanmu sedang diuji. Kita disadarkan bahwa, tidak semua rencana bakal berjalan mulus seperti harapan kita. Hingga pada akhirnya, kamu lebih memilih diam. Dan membiarkan perasaanku hancur bersama rencana-rencana kita yang tak teratur.Aku yang mencoba bertahan, karena barangkali cintalah yang membuatku tetap hidup. Cinta yang membuatku bertahan dengan perasaan yang sama. Aku tidak berhenti mencintaimu. Meskipun segala hal yang telah kita tata bersama sudah tidak jelas adanya. Aku memilih tetap bertahan disini, meskipun aku berdiri sendiri disini. Aku masih menantimu yang sedang memperjuangkan mimpi-mimpimu. Walaupun aku tahu satu hal; kemungkinan kamu tidak kembali itu selalu ada. Bisa jadi malah lebih besar. Aku tidak pernah berfikir untuk jatuh cinta dengan hati yang lain. Tidak pernah berfikir untuk menemukan pelukan baru. Sebab, kamu pernah datang dihidupku sebagai penyembuh dari lukaku. Semoga waktu dan rindu akan membawamu kembali pulang, dan tak akan lagi pergi berlalu.
Heyridwan |30/04/2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Melupakan Sebuah Kenang [ END ]
RomanceMungkin memang benar bahwa cinta tak harus memiliki, tak seharusnya memaksakan perasaan untuk selalu bersama. Hingga pada akhirnya semua harus berjalan seperti yang seharusnya. Kamu dengan seseorang yang kau pilih. Aku dengan hati baru yang berniat...