"LEX, PASSWORD WIFI BAKAL DIGANTI LAGI SAMA PAPA, KALO LO TETEP GAMAU DISURUH MAMA BELI KE MBAK SITI" Teriak Freya dari luar kamar mandi.
Mbak Siti adalah pemilik toko kelontong yang ada di komplek rumah Freya, jarak toko dari rumah Freya nggak begitu jauh sih. Tapi udah dari lahir-nya aja, Alex ini mager-an kuadrat, ngalahin Freya.
Astaga gue tadi males eh terus lupa, mending gue diem aja daripada kena semprot Freya. Batin Alex membeo.
Tidak lama setelah itu, pintu kamar mandi tersebut terbuka menampilkan sosok mahkluk yang sedang memegangi ponselnya.
Freya melirik Alex malas, "Gue tau itu cuma alibi lo aja biar ga disuruh keluar" Freya mengomel.
"Ya maaf adekku sayang, lagian males ketemu fans di komplek kita"ucap Alex seraya menghela nafas pelan.
"Astaga penyakit lo ga ilang-ilang ishh," Freya mendengus geli. "Cepetan sono. Mama butuh cepet, stok dirumah juga abis. Nih uangnya, dadahhhh" Lalu Freya melemparkan uang sepuluh ribu-an pada kakaknya.
Alex mencekal lengan Freya "Ada lagi, tuan besar?"tanya Freya sengaja melembut agar terlihat seperti babu kepada atasan-nya.
"Gimana kalo lo ikut gue, bantuin gue kalo ada mereka, ya? Ya. Ya?"pinta Alex
"Oke"
Freya pikir tidak ada salahnya membantu kakak-nya hari ini, toh dia juga bosan dirumah dan besok adalah hari libur.
Lantas mereka berdua berjalan keluar rumah dengan beriringan, Freya hanya menggunakan celana selutut berbahan denim, dan kaos lengan pendek berwarna blaster. Sedangkan Alex hari ini menggunakan celana basket-nya yang sudah lama tidak terpakai dan atasan kaos bertulisan AWE SOME warna biru dongker, entah kenapa begitu pas di badan-nya.
Mungkin bagi yang tidak mengenal Alex dan Freya, akan mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Tapi tidak jika di sekitar komplek ini Alex dan Freya banyak dikenal orang karena mama mereka begitu aktif dalam organisasi yang diadakan ibu-ibu seperti; arisan, pengajian, senam pagi, dan acara-acara lainnya dan tentunya Alex dan Freya dikenal karena mereka berdua suka membantu tetangga.
Satu
Dua
Tiga
Freya bisa menghitung dalam hati, akan ada segerombolan ibu-ibu dengan pakaian kebesarannya--daster, akan segera bergumul didepan Alex dan Freya.
"Frey urusin dong"bisik Alex tepat didepan telinga Freya.
"Eh ada bocah bagus ini toh, kamu mau kemana le?"tanya Farida tetangganya yang suka memakai make-up entah tebal atau tipis setiap saat, dengan logat jawa-nya.
"Anu.. ini buru-buru tante disuruh mama beli sesuatu ke mbak Siti ntar masakan-nya keburu mateng trus jadi nggak enak ntar kalo gaenak gada yang makan kalo gada yang makan kasian mama"jawab Alex panjang lebar.
"Nggak mampir dulu kamu, di dalem ada Mila tuh"cicit Farasya mama-nya Mila.
Jadi Mila ini dulu pernah terjebak FRIENDZONE sama Alex, tapi mereka tidak berani mengungkapkan karena saat itu Mila sedang disukai oleh kakak kelasnya disekolah jadilah saling menjauh.
"Ah tante Fara bisa aja, lain kali kita mampir ya tante. Kita juga lagi buru-buru."ujar Freya dengan sabar berusaha sopan. Ingat. Mereka ini lagi mengobrol di tengah jalan pukul tiga sore. Kalian bisa bayangkan jika saat ini sedang musim panas.
"Yaudah, Frey kamu aja yang beli di mbak Siti, biar Alex disini"
Dasar chili keriting ish, batin Freya

KAMU SEDANG MEMBACA
The More Stars
Genç KurguKisah tentang : 4 orang yang mencari 3 hati yang saling bersisihan 2 cinta yang sulit diciptakan "Kadang cinta itu kayak benang yang terlanjur tergulung-gulung tanpa ada jalan keluar sebelum ada orang yang meluruskan"-Abi "Cewek gak semudah itu nyat...