Four

125 24 2
                                    


Kring..kring..kring

bunyi bel kedua pun berbunyi. Aku dan Zahwa keluar dari uks putri. Yap, betisku sudah lumayan tidak sakit, walaupun masih ada sedikit nyeri. Kami berjalan berdampingan menuju ke kelas, at least juga harus naik tangga. Aduh, gimana aku bisa naik ke lantai tiga?batinku berteriak. Pasti bisa!

Satu langkah.

Dua langkah.

Tiga langkah.

"Freyaaa, kaki lo kenapa?" ujar seseorang menepuk pundakku keras.

Bruukkk

"Aduh, junaaa. Dasar, ahh jatoh kan kaki sakit ditambahin lo jorokin aku"ujarku meringis kesakitan.

Yap, dia sahabatku sejak aku masih jadi zigot. Arjuna Davian Abiyantara. Dia satu-satunya sahabat lekakiku. Dia yang ngeselin minta ampun.

"Ya ampun frey, gue minta maaf. Gue kan juga gak sengaja, terus kaki lo kenapa? Baru pertama masuk aja udah bonyok."ucanya beruntun.

"huh, alesan. Nanti aja lo main ke rumah."ucapku besemangat sampai lupa bahwa betisku kumat gara-gara jin botol kasablangka.

"okay gampang"ucap Juna dengan senyum yang menjijikan dan tatapannya tertuju pada Zahwa "Ya Elah lo kemana aja anjing, liburan ngilang kayak setan tanpa kabar"tambahnya

"Lebay amat lo kepo juga"kata Zahwa,menahan tawa.

Bwahahahah, tawa kami berdua pecah bersamaan. Aku dan Zahwa.

"Kalo aku sih malu ya jun"ucapku sambil tertawa terbahak bahak

"Terserah kalian deh,lo mau gue bantuin ke atas nggak?"tanya juna serius.

"Nggak usah deh,aku sama Zahwa aja"ucapku lalu melangkah menaiki tangga. DAN

SATU LANGKAH.

BRUKKK

"Hahahah, udah gue tawarin masih aja keuhkeuh lo"ucapnya diselingi tawa dan berjalan ke arahku dan langsung menggendongku seperti abi tadi pagi.

"Eh.. jun.. kamu ngapain.. malu bego!"ucapku meronta dan pipiku bersemu merah. Entah mengapa sekarang berada di dekat juna pipiku selalu besemu.

"Berisik lo,kambing. Diem napa berat tau"ucapnya menatap mata hazelku.

Aku tak bisa menjawab,seperti dibungkam. Dalam sehari aku digendong dua cowok ganteng.

Skakmat aku.

Banyak siswi yang berbisik-bisik. Bodo amat deh,aku udah pusing sama semua ini.

Sampai lah dikelas dia menurunkan ku.

"Lo nanti pulang bareng gue ya"katanya tersenyum tulus.

Nyezzzz

Yaudah emang dia sifatnya gitu suka membantu sesama. Ya sesama gila. Selain itu rumahnya itu tepat di depan rumahku.

"aku sama kak Alex tadi pagi, berangkat bareng."jawabku.

"Biar gue nanti ngomong sama Alex"ucapnya tersenyum lagi.

Zahwa yang setia menunggu kami tidak mengerti apa-apa.

"Terserah lo, gue duluan"ucapku cepat sempat melirik,sepertinya dia akan membuka mulutnya dan menutup lagi.

"Dasar kepala batu, huft. Zahwa, lo temen sebangkunya kan? gue nitip Freya jangan bolehin yang namanya Elsa deket deket dia ya."pinta Juna.

Zahwa mengangguk lalu, berlalu menyusulku.

The More StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang