9. remember that

19.6K 1.9K 88
                                    

For ningroem_trz makasih 1st vote nya yaaa 😘😘

Julia POV

"Kalian di mana?" Aku mengamit handphone dengan pundakku.

"..."

"Ok gue ke sana" Aku memutuskan hubungan telepon dan melesakkan handphoneku ke dalam kantung celanaku.

"Mau kemana?"

"Astaga Mike, ngagetin aja" Ucapku ketika berdiri dan menabrak tubuh Mike yang tau-tau sudah berdiri di samping kubikelku.

Dari kapan nih manusia mesum berdiri di sini.

"Di tunggu Eva sama Dini di cafe seberang, mau makan siang" Jawabku sambil menggeser tubuhku ke samping mengambil celah untuk keluar dari ruangan.

Mike menahan lenganku. Dan menarik tubuhku untuk kembali berhadapan dengannya.

"Kamu kenapa sih hindarin aku belakangan ini?"

Aku mengedarkan pandanganku ke penjuru ruangan. Dan mendapati ruangan yang kosong. Sudah tidak ada orang di waktu istirahat siang ini.

Aku menghela nafas lega, syukurlah kalau masih ada orang-orang kan malu. Walaupun mereka semuanya pria, tapi pasti mereka punya sifat kepo seperti perempuan kan?

Ku akui sejak kedatanganku ke apartmentnya untuk makan malam, aku menghindari Mike.

Aku sudah tidak ada niatan lagi untuk merubah tabiat Mike yang mungkin sudah mendarah daging.

Seperti kataku dulu. Aku tidak ingin berinteraksi dengannya lebih lama. Jadi lebih baik menghindar darinya.

"Lepasin tanganku Mike"

"Ga sebelum aku tau kenapa kamu hindarin aku 3 hari belakangan ini, apa aku buat salah? Kamu ga mau bantu aku buat dapatin sepatu idamanku?"

Aku berusaha menghempaskan tangannya.

"Ck, Mike, dari dulu tuh aku bertanya-tanya, kamu bisa tinggal di apartment mewah seperti itu, punya mobil bagus, aku rasa mudah buatmu ngebeli sepatu seharga 50 juta tanpa nunggu ada orang yang nyodorin ke hadapanmu berupa imbalan dari taruhan" Kataku dengan sekali lagi berusaha terlepas dari cengkramannya.

Mike melepaskan tangannya lalu melangkah mundur, dirinya menatapku dengan tatapan yang tak bisa ku baca lalu beranjak melangkah ke kubikelnya.

Aku langsung keluar meninggalkan dirinya yang tiba-tiba terdiam.

Bodolah, pikirku.

•••

"Lo berangkat kapan deh Le ke Maldivesnya?" Tanya Eva si lemot, mukanya ketika menatapku polos tanpa ada rasa bersalah.

Aku ga heran udah kesekian kalinya Eva bertanya kapan keberangkatanku ke sana, padahal kan yang beliin tiketnya mereka.

"Minggu depan Ev, lo nanya sekali lagi gue guyur pake air aquarium ya" Dini menjawab dengan suara mengeram kesal.

Aku terkekeh.

Eva hanya memajukan bibirnya. Lalu asik berkutat dengan smartphonenya.

"Gimana kabarnya Mike Le?"

Pertanyaan Dini menyita perhatianku, aku menyeruput angel coffee ku sebelum membuka suara. Merasakan avocado blended yang tercampur dengan ice cream vanilla dan kopi hitam menyegarkan tenggorokanku.

"Dia baik-baik aja" Jawabku sekenanya.

"Setelah taruhan kita selesai, hubungan kalian baik-baik aja? Mike ga benci lo atau apa gitu?"

the dealsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang