Julia POV
"Denger-denger tadi pagi lo digrepe-grepe sama si Mike ya cong?"
"Hu uh digrepe-grepe bukan pake tangan, tapi digesek-gesek ma cocknya ne"
"Whooott?"
"Coba lo banyangin ya ne di dalam lift yang penuh sesak gitu, bisa-bisanya tuh bule ngambil kesempatan, mana cocknya udah keras banget lagi" Lanjutnya.
Aku hampir tersendak mendengar obrolan dua orang cewek yang berada dalam 1 lift denganku.
Siapa yang ga kenal Michael Deen, manusia paling mesum yang pernah aku tau, dan sialnya bekerja satu divisi denganku di perusahaan IT.
Pria berkebangsaan Canada itu baru bergabung di perusahaan kami belum ada 1 tahun, tapi kelakuannya yang mesum membuatnya menjadi terkenal oleh banyak perempuan yang bekerja di gedung yang sama.
Aku menghela nafas.
Sudah banyak cerita-cerita mesum yang ku dengar soal kelakuan Mike.
Minggu kemarin aku mendapati dirinya berciuman dengan perempuan di tangga darurat. Dengan tidak tau malu, mereka saling mengecap dan mendesah. Tangan mereka sudah merayap menelusuri inci demi inci tubuh pasangannya.
Ewwww
Ingin rasanya aku menggetok kepala Mike dengan palu saat itu.
Minggu sebelumnya aku mendengar Mike terlihat keluar dari hotel yang tak jauh dari tempat kami bekerja pada sore hari bersama perempuan yang berbeda.
Di minggu yang sama ku dengar lagi Mike make out di roof top gedung ini.
Dan masih banyak lagi cerita-cerita yang ku dengar.Aku hanya menggeleng kepala mendengar tindak tanduk Mike yang menurutku sudah kelewatan.
Tapi dirinya tidak melakukan hal mesum kepada perempuan-perempuan yang sekantor dengan kami.
Dengar-dengar sih katanya Mike anti melakukannya dengan ke sesama teman kantor. Ngelakuin mesum ko pake ada anti nya segala.
Entah anti, entah apa karena takut di keluarkan dari perusahaan aku tak tau.
Aku sih ga ada respectnya sama pria macam gitu.
Mau berwajah tampan rupawan kalau kelakuannya bejat. Jauh-jauh deh.
"Terus lo gimana ne? Lo hajar ga tuh bule?"
Suara si cewek kembali menarik perhatianku.
"Menurut ngana dihajar? Ya gue nikmatinlah. Mike kan hot, mubazir kalo di diemin"
Mereka terkikik.
Murahan.
Kalo Mike berani ngelakuin sex abuse ke gue, bisa gue pastiin telornya Mike pecah dan gue sumbangin ke tukang jualan martabak telor depan kostan gue, bathinku emosi.
Ku lirik angka di lift yang menunjukkan angka lantai kantorku berada. Tak lama pintu lift terbuka.
Ting...
"Eh dia sekantor ma Mike cong, hihihi ga pa-pa ya kita ngomongin si Mike daritadi? Bakal di aduin ga tuh"
Masih bisa ku dengar perkataan salah satu dari mereka sebelum pintu lift menutup.
Aku memutar bola mataku dan melangkah melewati perempuan front desk yang tersenyum melihatku datang.
"Mba Jule, udah makan siangnya?" Sapanya ramah.
"Udah, ayam bakar di tempat baru itu lumayan enak Fit"
"Bener mba? Kapan-kapan kita makan di sana deh"
Aku mengedipkan sebelah mataku sebelum masuk ke dalam kantor.
Tubuhku bertabrakan dengan sosok jangkung ketika berbelok di tikungan menuju ruanganku.
Tangannya menyentuh payudaraku dan meremasnya pelan.
Plakkkk.
Spontan aku menampar pipinya.
Setan alas.
Ku lihat Mike yang meringis sambil mengelus pipinya yang terkena tamparanku.
"Ko nampar sih? Kita kan tabrakan di tikungan, ga ada yang tau dan ga ada unsur kesengajaan" Suara Mike terdengar dalam dan serak, seksi.
Tapi tidak mempan di telingaku.
Nih pria emang dikaruniai fisik yang sempurna. Sangat sadar diri akan kesempurnaan pada dirinya.
Alis mataku terangkat sebelah.
"Kita emang ga sengaja tabrakan, tapi tamparan gue itu buat tangan kurang ajar lo" Kataku kesal lalu melengos meninggalkannya.
Sialan dasar mesum, tuh tangan cepat banget bergeraknya. Sensor mesumnya tau aja kalau bakal tabrakan sama perempuan.
•••
"No! Big no!!"
Suaraku menarik perhatian pengunjung cafe yang sekarang kami kunjungi setelah work hour.
"Yakin lo tolak Le? Tarohannya tiket ke Maldives loh"
Aku tetap menggeleng.
"Mau ke Maldives mau ke Raja Ampat ke, kalo berhubungan sama manusia mesum satu itu NO!" Tegasku sambil menyeruput virgin mojito orderanku.
"Juleeee, mau dong, kita kan tau klo elu itu pembela kebetulan dan perempuan setronggggg. Lo sendiri udah gerah kan sama tingkah laku bejatnya Mike?"
Aku melirik Eva yang duduk di sampingku dengan malas.
"Ya tapi ga juga nyuruh gue deketin terus ngasih pelajaran ke dia Ev, ck, pake acara dijadiin taruhan lagi" Kataku sambil berdecak.
"Din, bantu bujuk Jule dong, kan lo juga yang ngusulin ide ini" Eva menyikut lengan perempuan di sampingnya.
Dini tersenyum ke arahku.
"Le, gini ya, kita tau kapasitas lo sebagai perempuan setrong, kalo lo di apa-apain ma Mike lo bisa jaga diri, maka dari itu kita bedua bikin tarohan, klo lo bisa bikin Mike jera dan bikin dia kapok berbuat mesum, tarohannya lumayan Le, Maldives"
Mulai deh Dini dengan bakat marketingnya yang terkenal tapi cuma sebatas ruang lingkup kantor aja.
Aku mendengus.
Emang lumayan sih dapat tiket ke Maldives.
Tapi kenapa juga tarohannya harus berhubungan dengan manusia mesum itu.
Kegalauan mulai melanda pikiranku.
Ku lihat Eva kembali menyikut Dini.
"Lo cuma cukup bikin dia terpesona, pancing dia biar megang-megang elu, terus lo bikin deh dia KO, mau lo tendang selangkangannya, mau lo remas bolanya, terserah deh, kita bebasin lo nyiksa dia, nanti gue bedua Eva videoin, biar ntar kita ancam Mike kalo ga berenti berbuat mesum ke perempuan di gedung kita, kita ancam bakal sebarin videonya ke medsos, biar viral, biar dia malu, gimana?"
Aku berpikir. Aku kembali teringat kejadian tabrakan tadi siang, sialan, bisa-bisanya dia ngeremas aset berhargaku.
Kepalan tanganku mengerat.
Tarohan ini bisa gue jadiin balas dendam juga.
Sambil menyelam kelelep. Lumayan tiket Maldives menanti.
"Ok, deal, tarohannya cuma tiket pesawat doang ya? Hotel gimana?" Aku mulai tawar menawar.
"Njirrrrr ni orang, tiketnya aja udah nguras tabungan kita bedua, minta hotel juga" Eva mentoyor keningku.
Aku nyengir.
Dini menjabat tanganku.
"Deal, waktunya cuma seminggu ya Le. Pokonya kita tunggu aksi lo demi menyelamatkan perempuan-perempuan yang belum terjamah tangan Mike"
Tangan Eva bertumpu di atas tangan kami.
Deal
Tbc
First chapter. Semoga pada suka ma ide ceritanya 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
the deals
عشوائيBEBERAPA PART SAYA HAPUS UTK KEPENTINGAN PENERBITAN Warning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading