13. true

21.7K 1.9K 125
                                    

Dedicate buat kalian yang menantikan Mike mesumnya mode on 😜

Mike POV

Aku berjalan kembali ke ruangan setelah beberapa saat menenangkan diri di ruangan pantry. Sesaat otakku kosong menerima serangan mendadak dari Julia.

Perempuan itu,

Tanpa dirinya merayuku seperti yang perempuan lain lakukan sudah bisa membuatku mengeras sempurna.

Dan mata ini masih saja tidak bisa mengontrol syarafnya ketika melihat Julia melipat kedua tangannya di dada sehingga membuat payudaranya semakin menonjol.

Apa saja yang berkaitan dengan Julia, sudah pasti membuatku feel alive.

Kumasuki ruangan kami dan melewati kubikel Julia yang kulihat pura-pura fokus mengetik di keyboardnya.

Aku teringat lagi bagaimana Julia melumat bibirku.

Sudah jelas Julia membangkitkan hasratku. Ketika aku ingin membalas ciumannya, dirinya malah meninggalkanku.

Geez.

Butuh beberapa menit untuk meminta Mike Jr kembali ke bentuk normal. Padahal Mike Jr sudah semangat mau berontak keluar dari sangkarnya setelah hampir 2 minggu tidak ada tangan yang mengelusnya untuk menjinakkan keliarannya.

Aku akan membalas apa yang Julia lakukan tadi. Lihat saja nanti.

Aku sengaja tidak menyusulnya ke Maldives karena ingin memberikan dia waktu untuk menenangkan diri. Dan kalian bisa lihat hasilnya kan? Julia melahapku mentah-mentah.

Aku mengulum senyumku.

Ku lirik kubikelnya. Julia terlihat cantik walaupun keningnya berkerut serius menatap layar iMacnya.

Ku buka iChat dan mengetik sesuatu untuk Julia.

"I can't unlove you"

Send

"Tai kebo!"

Julia wrote

Aku mengerutkan keningku.

"Tai kebo?" Ketikku.

Send

"Bullshit!!"

Julia wrote.

"Ahh, hehehe" Aku terkekeh.

Kepala Moreno menyembul.

"Kenapa bro?" Tanyanya kepo.

Buru-buru aku meminimize layar iChat ku.

"Nothing" Jawabku.

"Nanti malam lo ikut kita nongkrong kan?" Tanya Moreno.

Aku mengusap daguku.

Ada sesuatu yang ingin ku selesaikan dengan Julia.

"Liat nanti ya, gue masih ada urusan ma Julia"

"Oh ok" Moreno mengangguk faham lalu kembali berkutat di depan iMac nya.

"Masalah kita belum kelar Julia, we need to talk" Ketikku.

Send

Aku menanti balasan Julia.

30 detik.... 1 menit....

Aku melirik kubikelnya dengan tidak sabar.

Julia menatapku dingin.

Geez.

Ku pikir setelah menciumku seperti itu, sikap dinginnya sudah menguap.

Aku nyengir lalu menelan ludah.

•••

Aku mengedarkan pandanganku ke ruangan. Satu persatu mereka meninggalkan ruangan. Kulihat Julia merapikan barang bawaannya ke dalam ransel.

Ku hampiri dia sebelum dirinya berdiri.

Julia mendongak.

"Apa?" Tanyanya dengan suara dingin.

Aku mengusap daguku lalu berjongkok menghadap dirinya.

"Seperti yang tadi aku bilang urusan kita belum selesai" Ucapku pelan, karena masih ada 1 orang di ruangan ini.

"Mike, Julia, duluan ya" Pamitnya beberapa saat, tersenyum ke arah kami.

Aku mengangguk.

Clear. Ruangan udah steril.

Tanganku terulur memegang senderan kursi Julia, memerangkap Julia di kursinya. Kulihat wajah Julia meringis.

"4 kali kamu menciumku tanpa aba-aba. Ketika aku menciummu di apartmentku, kamu tidak bereaksi, ingat? Dan tadi pas aku ingin membalas ciumanmu, kamu malah meninggalkanku. Kamu pikir ciuman itu tidak perlu 2 bibir untuk saling membalas dan melumat dan saling bekerja sama menciptakan percikan-percikan listrik yang bisa membangkitkan gairah kita yang terpendam?"

Aku bangga dengan hapalan kalimatku yang sudah ku rapal dari jam 3 keluar lancar dari mulutku.

Julia menutup mulutnya.

Aku nyengir.

Tubuhku condong ke depan dengan lutut bertumpu di lantai. Tanganku memeluk tubuh Julia dengan wajahku menempel di dadanya yang kenyal.

Julia menegang.

"No words to describe how much I love you" Ucapku pelan, pelukanku mengerat dan wajahku makin melesak mendesak dada kenyalnya.

"Iya, ga perlu kata-kata, bagimu cukup tindakan aja, dasar mesum"

Aku terkekeh.

Kurasakan dagu Julia bertumpu di atas kepalaku sesaat kemudian.

Tangannya mengusap punggungku pelan.

Aku mendongak. Lalu berdiri menarik tangannya.

Kami berdiri berhadapan. Ku usap pipinya lembut.

"Kali ini, ciuman kita harus melibatkan bibir kedua belah pihak" Kataku sebelum melumat bibirnya.

Julia berjinjit dan menarik tengkukku untuk memperdalam ciuman kami.
Tanganku meremas bokongnya yang sangat pas di telapak tanganku. Menarik tubuhnya mendekat dan intiku langsung bereaksi.

Julia mendesah, kami berciuman dengan penuh hasrat, melangkah mundur sampai tubuh Julia membentur ke mejanya.

Aku membimbing Julia duduk di mejanya. Dengan sedikit menekan tubuhku ke arahnya, kedua kaki Julia melingkar di pahaku.

Lidah kami terbelit.

Hasratku sudah tinggi.

Tangan Julia mengusap intiku yang sudah mengeras.

Aku mengerang.

Dengan nafas terengah-engah aku mengakhiri ciuman kami.

Kening kami saling menempel.

"Kita lanjutkan di apartmentku" Ucapku dengan suara serak.

Semoga saja Mike Jr masih bertahan, setelah 2 kali dalam sehari ini dirinya mengeras dan siap meledak tapi selalu tertunda.

Aku berdiri kaku berusaha menetralkan diri.

Bisa sakit kalau langsung berjalan.

Mike Jr benar-benar sudah dalam keadaan menegang sempurna.

Julia terkikik.

"Ga mau di sini aja?" Tanyanya dengan mengerling.

Aku menggeleng.

"Denganmu, tidak di kantor, tidak di hotel, harus di apartmentku" Jawabku tegas.

Lalu menarik tangannya keluar dari ruangan dengan langkah lebar.

Mike Jr harus segera di jinakkan.

Tbc

the dealsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang