Julia POV
Aku menatap Mr. Larson dan cek di tanganku bergantian dengan tatapan tidak percaya.
"Maksud Mr. Larson apa memberi saya cek ini?"
"Sudah jelas kan? Saya mau kamu meninggalkan Mike, biar Mike fokus dengan perusahaan ini"
Apalagi ini?
Mr. Larson mau menyogokku agar ninggalin Mike? Yang benar aja. Walaupun nilai cek di tanganku ini bisa membuatku keliling dunia tapi big NO.
Aku sudah mendapatkan hasil pancingan yang besar masa mau melepaskan Mike cuma karena cek ini. Aku mentoyor keningku sendiri karena pikiranku yang mendadak error.
Kalau dipikir-pikir aku kaya San Chai di meteor garden. Dipisahkan secara paksa dengan uang. Helooo walaupun aku rada matrealistis tapi untuk urusan asmara harus aku perjuangkan.
Kalian bisa liat kan? Orang kaya dan orang yang memiliki kekuasaan pasti bebas ngelakuin apa aja.
Aku menghirup nafas panjang.
"Begini ya Mr. Larson, sebenarnya masalah ini bisa diselesaikan secara damai, tanpa anda perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Bagi saya uang ini sangat banyak, tapi tidak akan membuat saya bahagia kalau saya berpisah dengan Mike"
Hmm, seharusnya aku merekam kata-kataku ini untuk ku dengarkan ke Mike. Perjuangan seorang kekasih yang mempertahankan kisah percintaannya. Kurang cinta apa coba aku ini sampai nolak cek yang deretan angka 0 nya aja ga bisa aku hitung.
"Saya yakin Mike juga akan melakukan hal yang sama kalau sekarang dia berada di posisi saya" Lanjutku.
Senyuman miring terlihat di wajah Mr. Larson.
Senyuman meremehkan.
Huh.
"Mike tidak jatuh cinta kepadamu sedemikian rupa Julia, dia masih muda, perasaannya masih labil..."
"Mike berani kabur dan kembali ke Jakarta kalau saya perlu ingatkan anda Mr. Larson. Hal itu membuktikan kalau dirinya benar-benar mencintai saya"
Semoga apa yang kuucapkan benar adanya, karena apa yang terjadi, Mike hanya selalu membiarkan nafsunya menang ketimbang memperlihatkan keseriusannya dalam hubungan kami selama ini.
"Jadi saya menolak tawaran anda Mr. Larson" Kataku final dengan suara tegas.
Mr. Larson terdiam mendengar perkataanku.
"Saya permisi kalau anda sudah selesai" Aku berdiri dan memutar tubuhku.
Mr. Larson berdeham.
"Kalau kamu tolak, kenapa ceknya kamu bawa?"
Aku kembali memutar tubuhku.
"Hehehe maaf, cek nya nempel banget di telapak tangan" Aku mengembalikan secarik kertas itu ke hadapannya.
"Permisi" Dengan langkah lebar aku meninggalkan ruangan.
Ya ampun mudah-mudahan aku ga pernah lagi menginjakkan kakiku ke ruangan Mr. Larson.
•••
"Gila lo Le, jadi gitu ceritanya"
"Wah, ga nyangka lo bisa pacaran sama Mike"
"Pantes aja lo ga mau balik kerja kantoran, klo ternyata lo pacaran sama anak yang punya perusahaan di tempat kita kerja"
"Eh terus-terus gimana Le? Mike makin mesum ga ke elu? Cerita dong"
Celotehan Eva tidak henti-hentinya membuat telingaku berdenging.
Aku terkekeh ketika melihat Dini menarik rambut Eva sehingga membuat Eva berhenti bicara dan melotot ke arah Dini.
KAMU SEDANG MEMBACA
the deals
DiversosBEBERAPA PART SAYA HAPUS UTK KEPENTINGAN PENERBITAN Warning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading