senyum dan harapan

1.8K 76 1
                                    

*****
Kamu dekat, namun sangat sulit untuk ku gapai!.
*****

🌊🌊🌊

Bahagia! Ya,saat ini gue lagi bahagia. Kenapa?  Gue rasa kalian tau alasannya kenapa gue tersenyum selebar ini. Ya kalian benar. Rio Aldric si pangeran es yang buat gue begini, ntah kenapa kemarin malam setelah kejadian dimana gue minta pulang sama bang dafa dia datang kerumah gue buat minta maaf dan berjanji bakal buka hati buat gue.

"emm.. Nanti jadikan pulang bareng?" tanya rio yang berada tepat disamping alsha.

Saat ini mereka berdua sedang duduk dibangku tempat rio dan teman-temannya latihan. Sejak malam dimana rio datang ke rumah alsha untuk minta maaf kepada gadis itu sikap rio berubah emm.. Kira-kira 80% hebat bukan? Ntahlah alsha saja tidak tau apa yang buat cowok itu datang kerumah sambil minta maaf dan membawa sebuket bunga ungu dan capcai kesukaan alsha. Awalnya alsha tidak ingin membuka hatinya lagi, tapi...rio berjanji akan membuka hatinya buat alsha.

"jadi dong kak" jawab alsha dengan senyum lebar yang terlukis diwajah gadis itu.

"hahahaha.. Yaudah sana gih masuk kelas lo udah bolos 2 jam. Ntar gue tunggu diparkiran" kata rio sambil mengacak lembut rambut alsha.

"hehehe.. Iya deh kak, aku balik dulu yaa" ucap alsha sambil tersipu malu. Melihat perubahan sikap rio makin membuatnya tidak bisa move on dari cowok itu.

Ah! Sudahlah yang penting pangeran gue udah gak cuek dan dingin lagi ke gue -- batin alsha sambil melangkah pergi meninggalkan ruang latihan itu.

*****

"kenapa lo cha? " tanya lia heran melihat alsha senyum-senyum sendiri.

"aku tidak kenapa-kenapa lia" ucap alsha sambil tersenyum lebar.

"idih, kesambet apaan lo ngomong sok formal gitu? " ucap lia sambil mengkerutkan dahinya.

"kesambet hati kak rio" ucap alsha

"dasar gila! Ck! Gue tau pasti karna kak rio lagi kan" tebak lia

"hehehe.. You know me so well beb" kata alsha sambil memeluk erat leher sahabatnya.

"uhukk.. Uhukk.. Woii cebong lepass, sa- uhuk..uhuk..  Sakit tau" teriak lia sambil berusaha melepas pelukan alsha.

"hahaa.. Maafin gue li, abisnya gue senang banget kak io gue berubah drastisssss..... Ssss. " ucap alshaa

"lebay lu!  Awas aja sampe sakit ati aja lu jangan pernah cari gue" kata lia. Alsha tau sahabatnya itu hanya becanda saja...

"ishk!  Apaan sih! Gak lah"

"em.. Serah lo lah, yaudah buka buku lo ntar lagi pak tono datang nih"

"okaayyyy beb"

*****
"sudah cha? " tanya rio setelah alsha duduk di jok kereta miliknya.

"udah boss" ucap alsha sambil memeluk erat pinggang rio. Awalnya rio kelihatan terkejut namun dimenit keberikutnya dia sudah relax.

Selama di perjalanan mereka tertawa bersama,emm..walaupun yang paling banyak membuat lelucon adalah gadis itu. Rasanya alsha ingin menghentikan waktu ini, gadis itu ingin selamanya seperti ini. Tidak ada rio yang dingin, tidak ada rio yang kasar, dan tidak ada rio yang cuek!. Ya walaupun belum sepenuhnya hangat. 

"cha? Lo dengar gak sih?" ucapan rio menyadarkan alsha dari lamunannya

"ah? Ma--af kak,hehe" ucap alsha tanpa dosa

am I Strong?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang