Kakel [RenJun + Jeno + Jaemin]✔

Shocked 2

Dokter keluar dari ruangan UGD.

"Bisa saya bicara dengan keluarganya?" Tanya Dokter.

"Saya Mamanya dok, Mitha kenapa?" Jawab Mrs. Song

"Sebaiknya anda ikut keruangan saya"

Mrs. Song dan Mr. Song mengikuti Dokter keruangannya.

"Jadi begini, sepertinya pengobatan kemotrapi sudah tidak mampu menyembuhkan penyakitnya. Karna kanker yang dideritanya sudah mencapai stadium 4. Kemotrapi hanya berkhasiat untuk mengurangi rasa sakit ditubuhnya. Kita serahkan semua ini pada tuhan, berikan apapun yang ia inginkan. Karna hanya itu yang dapat membuat ia bertahan hidup" Jelas Dokter.

Mrs. Song terkejut. "Apa gak ada pengobatan lain dok? Tolong anak saya dok" Mrs. Song menangis.

"Saya sudah mengeluarkan semua tenaga saya. Memang yang mengikuti kemotrapi seperti ini hanya 10% orang yang sembuh. Tapi, saya yakin disetiap pasien akan mendapatkan keajaiban yang tak terduga"

"Udah ma, jangan nangis" Mr. Song mencoba menenangkan Mrs. Song. "Terima kasih atas bantuan anda selama ini" Mr. Song berdiri dari kursinya dan keluar dari ruangan.

***

Kini Jaemin dan Jisung berada diruang rawat yang Mitha tempati. Hanya bunyi alat detak jantung yang sekarang terdengar.

"Jisung, cerita sekarang aja" Ucap Jaemin.

"Maaf kak Je, tapi kakak bilang dia yang bakalan kasih tau kekakak tentang semuanya" Jawab Jisung.

"Gue minta tolong banget, cerita sekarang" Suara Jaemin mulai melemah.

"Kita tunggu sampai besok, kalau Mitha belum sadar gue yang bakal ceritain semua"

Jaemin memegangi tangan Mitha, dan menyelipkan jari-jarinya diantara jari tangan Mitha.

"Aku tau kamu pasti kuat, ayo bangun sekarang" Gumam Jaemin.

"Kayaknya kak Je butuh waktu berdua sama kakak. Aku tinggal ya, jagain kakak" Jisung menepuk pundak Jaemin dan pergi.

***

Sudah hampir 3 jam namun Mitha tak kunjung bangun. Semua keluarga Mitha membiarkan Jaemin menemani Mitha disana.

Pergerakan jari Mitha mulai terlihat, ia membuka matanya untuk menyesuaikan dengan cahaya diruangan itu.

Pandangannya mulai terlihat jelas. Mitha melirik kearah tangannya, ternyata ada Jaemin disana.

Mitha mengelus rambut Jaemin.
"Je" Gumam Mitha.

Jaemin terkejut dan terbangun dari tidurnya. "Ya tuhan, kamu udah sadar?" Jaemin semakin mengeratkan pegangannya.

"Aku kenapa Je?" Tanya Mitha.

"Kamu pingsan pas kita lagi telphonenan, aku panik jadi aku samperin papah kamu dikantornya. Ternyata dia juga dapet telephone dari Jisung. Jadi aku sama papah kamu langsung kesini"

"Ohh gitu, mereka pada kemana?"

"Papa sama mama titipin kamu ke aku. Katanya bakalan ada yang pengen kamu jelasin pas kamu udah sadar"

"Ohh itu, aku gak tau harus mulai dari mana. Aku pengen kamu jangan benci sama aku pas tau semuanya"

"Iya, aku janji gak bakalan benci sama kamu"

Mitha menarik nafasnya. "A-ku sa-kit kanker Je"

Jaemin terkejut. "Apa?! Kamu bercanda pasti. Serius jangan main-main gini dong"

"Aku gak bercanda Je, maaf" Mitha menangis.

Saat itu juga Jaemin menangis dan memeluk Mitha. "Sejak kapan? Kenapa kamu gak pernah bilang?"

"Aku cuma gak mau ganggu wamil kamu, aku mau kasih tau kamu ketika kamu sudah selesai wamil. Tapi, aku yakin. Aku gak punya waktu sebanyak itu"

"Kalau ada masalah itu bilang, jangan dipendem sendiri. Biar aku juga ngerasain apa yang kamu rasain"

"Maaf Je, aku janji bakalan jujur sama kamu"

"Yaudah, kamu mau makan? Jangan makan daging. Banyakin makan sayur"

"Aku tau kok, kamu gak wamil Je? Bukannya kamu pulang masih 3 tahun lagi ya?"

"Aku izin buat jaga kamu sampai kamu keluar dari rumah sakit. Untuk pihak sana izinin aku"

"Je, aku pengen makan cream soup. Tapi, kamu yang bikin" Mitha tertawa.

"Hah?!" Jaemin terkejut.

***

Satu minggu kemudian~

Mitha sudah diperbolehkan pulang, Jaemin masih setia menemani Mitha hingga dirumah.

"Aku akan meminta izin pada om Jongki untuk mempercepat wamilku, setelah itu aku akan menikahimu" Ucap Jaemin.

"Aku akan menunggu mu disini, sampai kau selesai wamil" Jawab Mitha.

"Janji jangan meninggalkan aku?" Jaemin mengacungkan jari kelingkingnya.

Mitha meraih kelingkingnya. "Janji, aku akan menunggu" Mitha tersenyum.

Jaemin menangis, dia tak tahu harus berbuat apa. Sosok wanita didepannya ini, benar-benar wanita yang kuat. Tak peduli dia sesakit apapun, dia tetap tersenyum.

"Kenapa kamu menangis? Kan aku yang sakit, seharusnya aku yang menangis. Lihatlah aku selalu tersenyum, kau juga harus. Jangan menangis. Apa lagi kamu laki-laki" Ucap Mitha.

Jaemin memeluk Mitha. "Aku hanya takut kau meninggalkanku"

"Jika aku bisa memilih, aku ingin selalu bersamamu sampai tua"

"Setelah wamil, aku akan membawamu ke rumah sakit ternama agar penyakitmu sembuh. Aku janji, dan kau juga harus berjanji jangan meninggalkanku"

"Aku tak bisa berjanji Je, tapi aku akan berusaha sebisaku"

***

Jaemin sudah melanjutkan wajib militer sejak dua hari yang lalu. Kini hanya Jisung yang menemaninya saat ini.

"Ayo kak makan dulu, ahh batu nihh" Omel Jisung.

"Aku ingin cerita sesuatu boleh?"

"Janji ya setelah itu kakak harus makan"

"Iya" Ucap Mitha. "Semalam aku bermimpi, kak Mingyu datang menjemputku. Menurutmu bagaimana? Aku harus ikut atau tetap tinggal?"

"Kakak ini bicara apa? Kak Mingyu itu sudah meninggal, jangan bicara aneh-aneh"

"Kak Mingyu masih ada disini, kemarin dia mengatakan bahwa dia akan mengajaku ketempat yang indah. Dan hanya aku yang boleh ikut"

"Cukup! Sekarang lanjutkan makan saja, jangan berbicara yang aneh-aneh"

Apa ingatan kakak mulai memudar? Itukah efek yang didapat setelah kemotrapi yang sangat lama? -batin Jisung.

***

Dua bulan telah berlalu, penyakit Mitha semakin parah setiap harinya. Entah mengapa Mitha sudah tidak kuat melakukan menahan rasa sakitnya.

"Mama!!!!!! Tolong aku ma!!! Sakit sekali!!!!" Mitha tergeletak dilantai sambil memegangi kepalanya.

Mrs. Song berlari kekamar Mitha. "Astaga, ayo kita kerumah sakit"

"Jisung!!! Cepat siapkan mobil!!!" sambung Mrs. Song

"Mama sakit, aku gak kuat" Mitha memeras rambutnya.

"Sabar, kamu pasti kuat"

Pak Jojo memasuki kamar Mitha dan membantu Mrs. Song membawa Mitha masuk kedalam mobil.

***

Kini Mitha terbaring lemas dalan keadaan koma didalam kamarnya. Dokter keluar dari kamar itu.

"Kini hanya kehendak tuhan yang dapat menyelamatkannya" Ucap Dokter.

***

Kangen Jaemin masa 😢😢😢