"Kita itu diibaratkan lomba balapan. Aku adalah penggemarmu dan kamu adalah pembalapnya. Perihalnya dari aku yang suka kamu dan kamu yang ngegasnya." - Jung Yerin, Racetrack; 2017
"Buat ngedengerin suruhan dari guru di atas," kata kak Taehyung sambil nunjuk ke atas.
"Oh."
"Yer!"
"Apa kak?"
"Gua kesulitan masang dasi hehe."
Iya dia sekarang lagi repot tapi gue biarin. Mau nunggu seberapa jauh sampe dia bilang ke gue.
"Minta tolong nih ceritanya?"
"Iya. Sekalian latihan buat masa depan."
"Ih, apaan si kak!"
Gue pasangin dasi dia, tapi dia malah gak mau diem.
"Jangan nggak mau diem apa kak! Ini susah masangnya."
"Biarin."
"Diemmm!" Gue megang bahunya.
Dia masih bae gak mau diem sampe gue selesai. Gue ngerapihin sekali lagi.
"Kepada seluruh siswa di mohon untuk kembali ke panggung."
"Yer, gua udah dipanggil."
"Yaudah sana! Jangan malu-maluin!"
"Sopasti," dia ngacak rambut gue terus ikutan baris sama yang lain. Kali ini gue nunggu di depan. Soalnya gak keliatan dari belakang.
"Ganteng banget," celetuk Nayeon.
"Siapa?"
"Kak Bobby. Orang tadi bae pas lo datengin Kak Taehyung. Dia malah minta gue temenin ke kak Bobby," ceplos Joy.
"Et! Diem apa! Bacot banget lu Joy," Nayeon mukul pelan bahu Joy.
***
Gak sedetikpun gue lengah dari dia. Sampe dia di suruh duduk di bangku pun gue masih liatin dia. Saat yang lain duduk tegak, dia sama gengnya duduk bebas banget.
Eh dia ngeliatin gue dari jauh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
