Udah gue cuma diem. Pengen nanya tapi malu.
"Yer. Mau pulang apa jalan?"
"Bukannya kita harus ngurusin fieldtrip ya kak?"
"Eak kita. Saat aku dan kamu menjadi kita. Rasanya tuh pengen cium gitu."
UDAH KAN TADI!
"Apaan si kak!" Gue pukul pelan tangan dia.
"Astagfirullah neng. Sakit abang teh," dia usap-usap tangannya. "Yaudah. Apa lagi ya buat kelas lo yang belum?"
Gue geleng kepala. Soalnya gak ngerti, daftarnya kan ada di dia.
"Udah, sisanya sama Bambam. Berarti kita bebas by."
"Babi kak?
"Kok babi sih? Oh jadi ngakunya babi bukan bby. Oke."
"Lucu lo kak,"
"Ketawa dong say."
"Sayton kak."
"Tukan, masa gue dipanggil sayton?"
"Bukan kakak. Gue sayton."
"Ngaku cie."
Gue cuma senyum menanggapi kegajelasan ini.
"Kak. Gue pulang sendiri aja, kalau gak ada keperluan."
"Masa calon pacar di tinggal?"
Aku gak paham lagi gengs :'( aku salah apa??
_(:'3 」∠)_
Jomblo.
"Calon di PHP-in kali."
"Yeelah. Sulit di kasih tau kamu."
"Kak, gue pulang naik bis aja deh. Babay!"
Terus gue lari dengan cepat dan langsung naik bis. Sepanjang perjalanan di bis gue berpikir.
Kayaknya ini mimpi deh. Terlalu cepat untuk bilang cinta. Ea.
Tapi serius. Ini tuh kecepetan buat dia kayak gitu. Apa dia kena dare ya?
*Ptak
"Maaf Kak," tiba-tiba anak kecil di sebelah gue nyolek.
Gue noleh tuhkan, "Ya dek?"
"Tadi aku denger suara patah, darimana ya kak?"
BNGSDHH 😭😭
• – Racetrack – •
KAMU SEDANG MEMBACA
Racetrack ㅗ K. Taehyung
Fiksi Penggemar"Kita itu diibaratkan lomba balapan. Aku adalah penggemarmu dan kamu adalah pembalapnya. Perihalnya dari aku yang suka kamu dan kamu yang ngegasnya." - Jung Yerin, Racetrack; 2017
