"Kita itu diibaratkan lomba balapan. Aku adalah penggemarmu dan kamu adalah pembalapnya. Perihalnya dari aku yang suka kamu dan kamu yang ngegasnya." - Jung Yerin, Racetrack; 2017
"LOH?! Yerin?" Sana kaget terus nunjuk gue. "Yang! Itu ada Yerin! Kamu gak sadar?" Lanjut dia nanya ke kak Taehyung.
"Enggak, sama sekali," jawab doi.
Iya, dia gak sadar gue di sebelahnya selama ini.
Flashback pas nonton.
Tangan gue ada disamping kursi. Lumayan gue udah bisa sedikit fokus ke filmnya. Tiba-tiba gue ngerasain ada yang nyentuh tangan gue.
Bukan Taeyong, itu Kak Taehyung. Gue liat tangan gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INI GAK SALAHKAN?? HARUSNYA GUE BISA LEPAS DARI DIA. Kok gue malah diem aja?! Kenapa si?!
Gue udah pernah bilangkan?! Dia nekat.
Gue nyoba narik tangan gue dari dia. Tapi dia ngegenggam tangan gue erat. Gue gak bisa lepas. Kalau gue gerak, pasti Taeyong dan Sana sadar. Gue akhirnya pasrah. Entah kenapa, tangan gue jadi ikut ngegenggam dia.
Iya. Gue tau gue bego.
Dia ngusap punggung tangan gue pake ibu jarinya. Gue nengok ke dia terus dia senyum kayak gak terjadi apa-apa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan gue jamin. Dia tau apa yang dia lakuin ke gue.
Kita masih pegangan tangan sampe lampu bioskop udah mulai nyala. Dia masih ngusap tangan gue dan sengaja gak dilepasin. Gue langsung tarik tangan gue.
***
Iya, dia gak sadar gue disebelahnya. Sumpah. Ini jantung gue masih degdegan dan gue lemes banget sekarang.
"Yer?" Taeyong nyentuh bahu gue.
"Gak apa, Yong."
"Yerin, guekan janji mau ngasih PJ. Kejadian lama, lupain aja. Sekarang gue traktir kalian!" Usul Sana.
"Gak perlu."
"Ikut aja, gak apa-apa," ajak kak Taehyung.
"Kita mau pulang aja," kata Taeyong.
"Gak. Gue maksa kalian," ujar Sana.
"Yaudah. Yuk?" Kak Taehyung senyum manis.
Gue tau Sana mau manasin gue, tapi kalau dia tau tadi Taehyung ngapain. Pasti dia bakal nyesel udah ngajak gue. Kita akhirnya makan di tempat kesukaangue.
"Biar gue aja yang pesenin," tawar Taeyong.
"Eh? Gue bantuin Yong," gue ikut berdiri tapi ditahan Sana.
"Yer, lo duduk sini aja."
Bodoh
"Yang aku mesen dulu ya?" Kata Sana ke Kak Taehyung.
"Iya."
Pas mereka udah pergi, doi pindah ke depan gue. Dia senyum. Gue nunduk.
Kalian tau?
Jarinya ngangkat dagu gue, ngebuat gue natap mata dia.
"Aku tau kamu kangen aku. Di sini pun sama, aku kangen kamu." Air mata gue lolos. Dia hapus air mata gue sambil senyum adem.
GUE UDAH GAK TAHAN!
Gue ngelepas tangan dia dari dagu gue dan ngambil tas gue. "Gue mohon kak. Jangan nyianyiain Sana. Bilang sama mereka, gue pulang."
"Yerin!"
Gue pergi, tanpa peduliin siapapun lagi. Gue gak tau, gue harus gimana. Akhirnya gue pulang naik taksi.
