3

337 41 3
                                    

HATI - HATI TYPO BERTEBARAN !!!

Sudah hampir beberapa minggu ini Seulgi tidak pernah lagi menonton pertandingan basket. Ia hanya lewat saja jika sedang ada pertandingan di sport court. Ia tau kalau dia menonton, otomatis ia akan melihat Jimin. Beberapa minggu ini juga Seulgi selalu berdiam diri diperpustakaan untuk membaca buku, dan menghindari Jimin jika tidak sengaja bertemu.

Seulgi menyusuri setiap lorong kelas untuk menuju ke lokernya. Lokernya tidak berada jauh dari kelasnya tetapi ketika dilihatnya ada sosok yang tidak asing berjalan ke arahnya. Semakin dekat, semakin jelas siapa yang sedang berjalan ke arahnya. Ia melambaikan tangannya ke arah Seulgi. Jimin, itu Jimin. Seulgi yang menyadari itu Jimin pun langsung dengan sigap membalikkan badannya dan berjalan agak cepat menuju ke arah kelasnya.

"Seulgi, tungguuuuu!" teriak Jimin yang segera berlari ke arah Seulgi. Jalan Seulgi terhenti, ia pasrah. Ternyata Jimin melihatnya dan  kenyataannya Seulgi tak dapat menghindar dari Jimin.

"Mau kemana ? kok kayanya buru - buru ?"

"Mau ke loker" jawab Seulgi sambil menunjuk ke arah loker.

"Kok jalannya arah kesana ? loker kan disana ?" tanya Jimin bingung. Seulgi hanya menjawab dengan senyuman yang ragu - ragu.

"Kenapa manggil ?" Seulgi mencoba mengubah topik pembicaraan mereka.

"Nanti pulang sekolah sibuk gak ?"

"Gak, kayanya. Wae ?"

"Mau nemenin aku ke toko buku gak ?"

Gak salah ngomong nih Jimin minta temenin gue ke toko buku. Gumam Seulgi dalam hati tak percaya.

"Gimana ? Mau ya ?" bujuk Jimin ke Seulgi. Seulgi pun menjawab dengan setuju dengan menganggukan kepalanya. Jimin yang melihat Seulgi setuju dengan ajakannya pun dengan otomatis senyuman manis terukir dibibir Jimin. Sudah lama aku tidak melihat senyum manisnya. Senyumannya sama seperti dulu, sama - sama masih membuat jantung ku berdebar jika melihat senyumannya.

-BROKEN-


Jam sudah menunjukkan pukul 03.00 sore. Kelas Seulgi pun akhirnya berakhir, ia membereskan semua barang - barang dan buku - bukunya. Setelah selesai membereskan barangnya, ia berjalan ke arah pintu keluar kelasnya. Dilihat nya sosok lelaki yang sangat tidak asing dilihat, siapa lagi kalau bukan Jimin. Yap, Jimin ternyata sudah menunggunya di depan pintu. Ia pun menghampiri Jimin.

"Yuk" ucap Jimin yang langsung merangkul Seulgi. Seulgi tercengang, ia masih tak percaya tangan Jimin kini ada dibahu Seulgi merangkulnya layak seorang pacar.

"Aku gak enak kalo keliatan pacar kamu" ucap Seulgi yang dengan segera menuruni tangan Jimin yang tadinya ada di bahunya.

"Yuju ? aku udah gak sama dia lagi" ucap Jimin yang kembali merangkul Seulgi dan berjalan ke arah parkiran sekolah.

"Hah ? Kok bisa ?" Seulgi terkejut.

"Entar aku ceritain" Jimin melanjutkan jalannya dengan Seulgi menuju parkiran mobil.

-BROKEN-

Mobil terlihat lalu lalang di jalanan seperti biasanya. Jimin dan Seulgi yang berada dalam satu mobil pun hanya berdiam tanpa bicara.

"Hm, Jimin, tadi kau berjanji untuk menceritakan kenapa kau dan Yuju mengakhiri hubungan kalian ?" Seulgi memberanikan diri untuk memulai percakapan mereka.

"Ah, itu. Sepertinya kau sangat penasaran" Jimin kini mengalihkan pandangannya ke Seulgi. Seulgi hanya terdiam malu karna ditatap Jimin.

"Aku dan Yuju mengakhiri hubungan kami karna ia akan pindah sekolah, dan ia merasa ia tidak sanggup jika harus berhubungan jarak jauh dengan ku. Akhirnya pun ia memutuskan ku" jawab Jimin yang kembali menatap ke arah jalan.

BROKEN; Seulmin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang