7

299 34 2
                                    

HATI - HATI TYPO BERTEBARAN!!!

.

.

.

.

.

HAPPY READING ^^

Seulgi masih menjalani hari - harinya seperti biasa. Bersekolah dan setelah pulang sekolah ia akan menuju perpustakaan yang sangat terkenal di Seoul. Tapi, kali ini berbeda. Tidak biasanya Seungwan mengajaknya pulang berdua menaiki busway. Kini mereka berdua sedang duduk di halte tempat mereka menunggu busway.

"Seulgi-ya" ucap Seungwan kepada Seulgi yang sedang mengeratkan jaket musim dinginnya. Seulgi hanya berdehem lalu menoleh ke arah Seungwan yang disebelahnya.

"Apa kau menyukai Jimin ?" Ucap Seungwan agak dingin.

"Mwo ? Bukankah sudah pernah ku bilang bahwa aku tak menyukainya sama sekali" jawab Seulgi dengan santai.

"Lalu kenapa kau melakukannya waktu itu?"

Seulgi berusaha mencerna apa yang sedang dikatakan Seungwan, ia masih tak mengerti mengapa Seungwan berbicara seperti itu.

"Melakukan ap-" bicara Seulgi seketika terhenti. Apa mungkin Seungwan melihatnya waktu itu.

"Aku melihatnya Seul, aku melihat semuanya" kini suara Seungwan sedikit bergetar. Seulgi menarik nafas dalam - dalam menghembuskannya dengan perlahan.

"Wan, yang kamu liat waktu itu tidak seperti yang kamu pikirkan" Seulgi kini mengarahkan Seungwan menghadap ke arahnya. Mata Seungwan sudah berkaca sekarang.

"Tatapanmu kepada Jimin beda Seul, tatapanmu begitu tulus. Aku bisa melihat betapa tulusnya tatapanmu saat itu" kini airmata Seungwan mengalir dipipinya. Seulgi kini menutup matanya, airmata nya juga sekarang sudah mengalir begitu hebat. Mereka berdua masih terdiam, Seulgi tidak bisa mengucapkan apapun sekarang.

"Adakah hal yang lebih menyakitkan dari pada dikhianati?" Seulgi semakin sakit mendengar apa yang di ucapkan Seungwan sekarang. Air mata nya kini mengalir begitu deras. Untunglah dihalte ini sangat sepi, jadi tidak yang menyaksikan adegan tangis menangis mereka berdua.

"A-aku akui Wan, aku juga menyukai Jimin. Tapi, setelah aku tau bahwa kau menyukainya, aku sudah berusaha menghilangkan rasa suka ku padanya, bahkan aku juga sudah menolak ajakanmu waktu itu tapi kau tetap memaksaku untuk ikut"ucap Seulgi dengan isak tangisnya. "Tapi, tidak bisa dipungkiri. Aku juga perempuan yang ingin dicintai. Entah kenapa rasa nya sulit menghilangkan perasaan ini. Maafkan aku Wan" lanjut Seulgi.

"Kenapa gak jujur dari awal Seul ? Kenapa ?!" Nada bicara Seungwan berubah menjadi meninggi.

Busway berhenti didepan halte tersebut dan Seungwan berdiri dari duduk nya lalu berjalan ke arah busway tersebut. Ia meninggalkan Seulgi begitu saja, perasaan Seungwan sekarang mungkin sedang kecewa hingga tidak sanggup lagi untuk berbicara. Busway itu berlalu begitu saja. Seulgi masih setia duduk dihalte tersebut dengan tangisnya yang tidak berhenti dari tadi.

Hari sudah semakin gelap tapi, hal tersebut tak membuat Seulgi beranjak pergi sedikitpun dari halte tersebut. Ia masih menangis. Seulgi merasa sangat bersalah dan merasa sudah sangat berkhianat dengan Seungwan. Meski Seulgi yang lebih dulu menyukai Jimin.

"Seulgi-ya" Seulgi merasa ada yang memangilnya saat ini, suara itu seperti suara lelaki yang tidak asing ditelinganya. Suara berat itu diyakini nya milik temannya dari kecil, Kim Taehyung.

Perlahan ia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah asal suara tersebut. Tebakan Seulgi benar itu Taehyung. "Uljima Seulgi-ya" ucap Taehyung yang kini mengusap air mata yang sedari tadi mengalir dipipi mulus Seulgi.

BROKEN; Seulmin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang