HATI - HATI TYPO BERTEBARAN !!!
.
.
.
.
.
HAPPY READING ^^
Setelah beberapa minggu sakit hingga tidak bisa bersekolah, akhirnya Seulgi pun pulih dari sakitnya dan bisa kembali bersekolah. Seperti biasanya rutinitas Seulgi tidak pernah berubah sama sekali, ia pasti akan selalu mengunjungi perpustakaan setelah sepulang sekolah.
Kini Seulgi tengah menunggu busway di halte dekat perpustakaan yang biasa di datangi Seulgi. Sedari tadi tidak ada busway yang mampir ke halte ini, apakah busway terakhir hari ini sudah lewat. Kini sudah pukul 22.45 jadi kemungkinan busway tidak akan lewat lagi, tapi Seulgi tetap setia menunggu busway di halte tersebut. Dari sepulang sekolah tadi ia hanya berada di perpustakaan tersebut, hingga lupa kalau sekarang sudah larut malam.
"Busway terakhir sudah lewat, kau masih ingin menunggunya?" Suara itu, suara lelaki yang sangat tidak asing. Seulgi menoleh ke arah asal suara tersebut dan pemilik suara tersebut adalah Park Jimin. Sudah hampir beberapa minggu ini dia tidak melihat Jimin, Seulgi pasti sangat merindukannya.
"Mau ku antar ? Tapi aku tidak membawa mobil, ku antar dengan jalan kaki. Mau ?" Seulgi masih terdiam, ia masih canggung bertemu Jimin setelah kejadian di Jisan Forest Ski Resort.
Melihat tak ada respon sama sekali dari Seulgi, Jimin berinisiatif langsung menarik tangan Seulgi dan berjalan menuju rumah Seulgi sekarang. Seulgi hanya menurut saja. Disepanjang perjalanan mereka hanya diam, tanpa ada berbicara. Jimin di depan memimpin jalannya dan Seulgi dibelakang mengikuti langkah kaki Jimin.
Musim dingin masih belum berakhir, salju juga masih turun dengan sangat banyak. Rumah Seulgi dari perpustakaan tersebut memang cukup jauh, jadi tidak salah kalau sekarang Seulgi merasa kaki nya sakit. Ia sepertinya tidak bisa melanjutkan jalannya, Jimin yang berjalan di depan sana pun sepertinya tidak menyadari kalau Seulgi berhenti.
Sesekali Jimin menengok ke belakang, dilihat Seulgi sedang memegangi kaki nya yang sakit. Ia berjalan menghampiri Seulgi.
"Wae ? Kaki mu sakit ?" Tanya Jimin. Seulgi hanya menganggukan kepalanya.
"Sini naik kepunggungku, aku akan mengendongmu sampai rumah" ucap Jimin yang sudah siap dinaiki punggungnya.
"Apa kau lupa kalau aku sedang memakai rok" Kini Seulgi berbicara. Jimin melupakan hal itu. Ia segera melepaskan jaket musim dinginnya dan lalu memasangnya di pinggang Seulgi. Seulgi sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Jimin.
"Nah, sekarang ayo naik" ucap Jimin menepuk - nepuk punggungnya. Seulgi pun menuruti apa perintah Jimin, ia menaiki punggung Jimin lalu mengalungkan tangannya di leher Jimin.
"Bisa kah kau memeluk ku ? Aku merasa sangat kedinginan" ucap Jimin yang memulai jalannya. Seulgi yang mendengar itu hanya menuruti apa ucap Jimin dan ia sekarang memeluk Jimin. "Begini lebih hangat" ucap Jimin lagi.
Percayalah jantung Seulgi sekarang sedang berdegup kencang. Ia bisa merasakan bau khas Jimin dengan jarak yang sangat dekat. Seketika aku ingin menghentikan waktu sekarang juga, aku ingin seperti ini lebih lama gumam Seulgi. Setelah berjalan cukup jauh akhirnya mereka berdua sampai didepan rumah Seulgi. Tetapi Jimin bingung kenapa Seulgi hanya diam, di tengoknya Seulgi. Ah ternyata Seulgi tertidur dipunggungnya, sepertinya sangat kecapean.
Jimin memencet bell pintu rumah Seulgi dan ia masih menunggu seseorang membukakan pintu untuknya. Untungnya tidak lama ia menunggu mama nya Seulgi segera membukakan pintu dan bisa dilihat kenapa anak perempuannya tiba - tiba bisa tertidur dipunggung namja tampan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN; Seulmin [COMPLETED]
FanfictionPertemuan kita sebuah kebetulan yang sudah tergariskan. Jika aku boleh mengulang, bisakah kita kembali kepada pertemuan tanpa adanya perasaan ? Sebab, bertemu denganmu adalah cinta yang menyaktikan, memiliki rasa namun tak sanggup memiliki raga. Jad...