BAB 5

35.3K 2.8K 312
                                    

Senior

'Took tok tok' Bu Siska yang merupakan Ibu kos tiga manusia gila itu mengetuk pintu kamar beberapa kali dengan gaduh. Sedangkan suasana di dalam kamar sangat hening, bisa dipastikan kalau mereka masih tertidur lelap.

"SAMNUDIN BANGUUUUNNN!" teriak Bu Siska dengan teriakannya yang bisa saja memukau juri pencarian bakat 'Faktor X indonesia' sampai semua juri menekan tombol X.

"Mulai tuh ibu Sasuke ngamuk," gumam Samsuri sembari mengucek bola matanya dengan malas.

"Kenapa sih manggil nama kita selalu digabung? Gue merasa tercemar nama gue jadi aneh gitu, mana di gabung sama nama elu lagi, Sam," protes Nurman.

"Kalian nggak akan kuliah?" teriaknya lagi lebih keras.

"Enggak, Bu ... kampusnya libur sehari, gedungnya di pake hajatan nikah," teriak Nurman di dalam kamar tak kalah kerasnya.

"Ya sudah kalau kalian nggak kuliah, bantu tante benerin genteng di atas yang bocor ya," jawab Bu Siska.

Dengan cepat Nurman, Udin dan Samsuri bangun dan membuka pintu kamar mereka, "Kita kuliah, Bu. Malahan sampe sore kuliahnya," ujar Samsuri dengan cepat setelah membuka pintu.

"Katanya libur?" tanya Bu Siska yang sudah mejeng di depan pintu kamar mereka dengan rambut yang masih basah, yang jelas semalam suaminya baru pulang dari luar kota. Bu siska adalah Ibu kos muda masa kini. Umurnya saja baru menginjak 30 tahun, suaminya masih muda dan mereka belum punya anak. Bu Siska kadang menjadi bahan pelampiasan gombalan Samsuri yang tidak laku sama anak remaja, akhirnya dia menggoda tante-tante pemilik kosan.

"Tadi aku dapet broadecast dari kampus acara hajatannya di batalin, Bu. Pengantinnya mendadak cerai," balas Nurman cepat.

"Ngarang kalian, masa kampus di jadiin tempat nikahan."

"Iya gak tahu juga, Bu. Itu kan hak yang punya gedung, mau di sewain buat nobar spongebob juga sah-sah aja kan?" Lanjut Udin setuju.

"Ibu ... sudah saya bilang panggil Tante Siska saja, jangan Ibu!" ketusnya sembari menyisir rambut dengan jari tanganya.

"Subhanalloh ini tante pagi-pagi udah merusak iman gue," gumam Samsuri pelan yang terpana dengan kecantikan Ibu Siska— eh tante Siska maksudnya.

"Ya sudahlah memang kalian tidak bisa diandalkan. Sana mandi udah siang, tapi ingat! Kalian jangan habisin air, kemarin ada anak gak bisa mandi gara-gara airnya kalian habisin," gerutu Tante Siska sembari pergi meninggalkan mereka.

"Tuh Sam, lu makanya mandi sama pasir aja jangan pake air. Lagian nggak ada ngaruhnya lu mandi, tetep jelek," ketus Udin kemudian pergi kembali ke dalam kamar.

"Bangke lu, Din. Emang gue jelek, Man?" tanya Samsuri kearah Nurman.

"Periiihhh ...." Nurman refleks menutup hidunya.

"Lu sakit mata? Kok malah nutup hidung."

"Bukan perih tuh mulut lu kek TPS!" ketus Nurman kemudian menyusul Udin masuk ke dalam kamar.

"Kan? Gue lagi yang salah ...." Keluh Samsuri yang selalu di dzolimi mereka.

***

Hari ini adalah hari kedua mereka kuliah, pagi ini mereka berjalan penuh dengan bangga berjalan menuju gedung kampus. Mereka nampak senang dan bangga, mungkin ini adalah pencapaian terbaik dalam hidupnya ketika di terima di Universitas di Jakarta.

"Berasa kemarin kita masuk SMP, berebut meja dan mencari temen sekelas. Sekarang kita udah kuliah aja," gumam Udin sembari menatap gedung kampus dari lapangan basket.

Mahasiswa KOPLAK [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang