Tettt tettt tettt
"Dyt bangun dyt, udah bel pulang nihh" Renata membangunkan Dyta.
"Eghhh, Udah bel ya?"
"Udah, bangun buruan kita belum ngambil tas di kelas nih"
"Pala gua pusing Ren sumpah dah"
"Udah ayok gua tuntun"
Ketika Dyta dan Renata ingin mengambil tas ke kelas, Reno datang membawakan tas mereka.
"Nih tas lo orang, baik kan gua bawain tas lo orong" Reno memberikan tas pada keduanya.
"Makasih Reno makin sayang deh" Dyta mengambil tasnya.
"Tapi boong" Renata melanjutkan perkataan Dyta tadi.
"Dyt, gua duluan udah di jemput" Renata meninggalkan Dyta.
"Yahh ren, pala gua masih pusing ini"
"Minta temenin sama Reno aja tu" Renata menunjuk Reno.
"Yaudah dehh, Ren temenin gua ya ke parkiran ya"
"Iyee"
~
"Duluan ya Dyt" Reno pergi menuju motornya.
"Iyaa"
LINE
LINERio: Dyt, lo balik nebeng temen lo ya
Rio: Gua kerja kelompok tempat Reza
Dyta: Yahh kak, pala gua pusing nih
Dyta: Mau nebeng sama siapa coba temen temen gua udah pada balik:(
Dyta: Kakkkkk, lemes gua abis pingsan:(
Rio: Naik taksi aja kalo gak biar bisa senderan
Dyta: Bodo kak,-"Ya Allah berikan hamba kesabaran Ya Allah" ucap Dyta dalam hati
"Ya Allah berikan hamba tebengan pulang Ya Allah" ucap Dyta dalam hati lagi.
Tinn tinn
"Mobil siapa sih berisik amat, orang lagi berdoa juga" guman Dyta pada si pemilik mobil.
Ketika mobil itu berhenti, lalu si pemilik mobil keluar menghampiri Dyta, dan menawarkan tebengan pulang kepada Dyta, dan ternyata si pemilik mobil adalah Dafa.
"Ehh, Dyta kan?" tanya Daffa.
"Iyaa, kenapa?"
"Santai dong, belum pulang?"
"Lagi nunggu ojek"
"Gak pulang sama kak Rio?"
"Dia lagi kerja kelompok tempat kak Reza" Dyta cuek supaya tidak terlihat salting, secara Dafa salah satu most wanted di sekolah.
"Owhh, yaudah bareng gua aja pulangnya, sebagai permintaan maaf gua tadi"
"Minta maaf apa?" tanya Dyta bingung.
"Iyaa, yaudah ayok masuk" ajak Daffa sambil membukakan pintu mobil.
"Gua boleh nanya gak?" tanya Dyta saat sudah masuk ke dalam mobil.
"Tanya aja"
"Minta maaf tadi maksudnya apa?"
"Owh, gua tadi pas main basket gak sengaja bolanya kena kepala lo"
"Ya ampun pantesan gua tadi pingsan"
"Maaf ya" Dafa tersenyum melihat Dyta.
"Ehh, kok lo malah ngelamun si pake senyum-senyum segala lagi" tanya Daffa tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIMBANG
Подростковая литератураJika memang benar aku memiliki rasa suka kepadamu, lalu mengapa aku harus bimbang untuk meyakinkan bahwa aku menyukaimu. -Dafa Abid Pranaja Bagaimana jika seorang Dyta yang tak mau ambil pusing sebuah masalah dipertemukan akan masalah yang sangat ru...