"Jalan itu pake mat--," ucap Dyta dengan nada ketus, ucapannya pun terpotong setelah melihat orang tersebut adalah Rio, kakaknya. "Jalan itu pake mata, punya mata gak sih? Arghh baju gua jadi kotor gini kan, pokoknya gua marah sama lo titik." Lanjut nya dengan nada meninggi setelah tau yang menabraknya Rio, kakaknya.
"Yah dyt sumpah gua gak sengaja, jangan marah dong, maaf ya maaf" ucap Rio memelas pada Dyta yang sedang membersihkan bajunya yang terkena jus alpukat kakaknya tadi.
"Udah sana lo pergi aja, gak guna juga lo disini" usir Dyta pada Rio.
"Yaudah gua pergi ya, maaf" kata Rio lalu meninggalkan tempat tersebut.
"Aduh gimana ini ren, masa iya gua ke kelas bajunya kotor gini, kan malu gua" keluh Dyta pada Renata, yang sedari tadi menemani disampingnya.
"Gimana dong gua juga bingung nih" jawab Renata bingung harus bagaimana Dyta.
"Nih, pake baju olahraga gua, biar gak lengket badan lo, belum gua pake juga kok bajunya, gurunya gak masuk tadi" ucap Vivi yang tiba-tiba datang menghampiri Dyta dan Renata.
Ketika Dyta melihat Vivi datang menghampiri mereka, Dyta sangat senang sekali dengan kedatangan Vivi di sana, dia langsung berdiri dan ingin langsung memeluk Vivi.
"Eh eh, mau ngapain lo?" tanya Vivi menolak pelukan dari Dyta. "Mau meluk elo lah" jawab Dyta, "Lo meluk gua yang ada baju gua ikut kotor juga" kata Vivi kesal.
"Eh, Vi kok lo tau baju Dyta kotor?" tanya Renata, sedari tadi dikacangin oleh Dyta dan Vivi.
"Oh itu, gua tadi lagi jalan terus ketemu sama kak Rio, terus dia bilang kalo baju lo kotor gara-gara dia, terus gua kepikiran kalo tadi kan gua gak olahraga, jadi pas kakak lo ngomong gitu, gua langsung ke kelas ngambil baju olahraga gua" jelas Vivi pada Dyta dan Renata.
"Owhh.. gitu, yaudah temenin gua ganti baju dulu yuk" ajak Dyta pada kedua sahabatnya tersebut.
"Enak aja lo, gua beli minum dulu haus" kata Vivi yang kehausan.
"Oiya, yaudah beli dulu sana" ucap Dyta pada Vivi.
"Ehh, dyt, pulang sekolah mampir ke cafe deket sekolah kita yang lagi hits itu yukk" ajak Renata pada Dyta.
"Yukk yukk, ihh gila gua pengen banget ke situ tau tempatnya bagus, nih liat geh" kata Dyta sambil menunjukan salah satu post Instagram anak kelas lain.
"Ajak, Vivi juga yuk biar rame" kata Renata setelah melihat Vivi datang.
Mendengar namanya dibawa-bawa Vivi langsung angkat bicara "Eh, ada apa ini gua kok dibawa-bawa".
"Kita mau ajak lo ke cafe yang lagi hits deket sekolah kita itu loh" jelas Renata pada Vivi.
~
Ketika Rio sampai di kelasnya, dia memikirkan hal apa yang akan membuat adiknya tidak marah lagi padanya, dia tau setelah sampai di rumah nanti pasti Dyta mogok bicara padanya, itulah yang dilakukan adiknya ketika marah dengannya.
"Eh lo kenapa si yo dari tadi gua perhatiin,
kaya lagi mikirin sesuatu" tanya Reza yang sedari tadi memerhatikan Rio."Arghhh, gua bingung gimana caranya biar Dyta gak marah sama gua gara-gara tadi" kata Rio sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Adek lo punya gebetan gak? Kalo ada coba lo minta tolong sama gebetannya buat anterin pulang dia, kali aja dia langsung luluh gitu, otomatis kalo lo pulang bareng dia, pasti dia gak mau" kata Reza memberi ide pada Rio. Seketika Rio mengerti yang di ucapkan Reza, dia tau harus minta tolong pada siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIMBANG
Teen FictionJika memang benar aku memiliki rasa suka kepadamu, lalu mengapa aku harus bimbang untuk meyakinkan bahwa aku menyukaimu. -Dafa Abid Pranaja Bagaimana jika seorang Dyta yang tak mau ambil pusing sebuah masalah dipertemukan akan masalah yang sangat ru...