Seperti rutinitas biasanya Rio telah siap untuk berangkat ke sekolah, namun berbeda dengan Dyta, dia masih berada di kasur empuknya sambil memeluk guling kesayangannya, Rio telah menunggu Dyta terlalu lama di meja makan, akhirnya Rio menghampiri ke kamar Dyta.
"Dyt, bangun dyt ini udah jam 6 lewat seperempat, bangun dong nanti kita terlambat" Rio menggoyang-goyangkan tangan Dyta.
"Lima menit lagi ya kak"
"Gak ada, ayok bangun cepetan nanti kita terlambat, bangun dong" Rio membentak Dyta.
"Iya lima menit lagi, plis" Dyta menarik selimutnya lagi.
"Bangun sekarang, apa gua siram air" tawar Rio supaya adiknya bangun.
"Argh, iya iya gua bangun" jawab Dyta langsung pergi ke kamar mandi.
"Nah gitu, gua tunggu di teras buruan"
06.30
"Rio kamu belum berangkat?" tanya Daren yang muncul dari arah ruangan kantornya, yang berada di sebelah dapur.
"Belum pa, masih nunggu Dyta"
"Memang Dyta belum siap-siap?"
"Udah kok nih, yukk berangkat kak" jawab Dyta yang muncul dari kamar.
"Yaudah, pa bilangin Mama ya Rio sama Dyta berangkat" Rio bersalaman pada ayahnya, lalu di lanjutkan Dyta.
"Iya hati-hati"
~
Koridor yang masih ramai, menandakan bel masuk belum di bunyikan, Dyta bersyukur kalau dia tidak terlambat, ketika sampai di kelasnya, Dyta terkejut ada bunga mawar merah di mejanya.
"Ini, siapa si yang taruh bunga mawar di meja gua" Batin Dyta dalam hati.
"Ren, lo tau gak siapa yang taruh bunga ini disini?" tanya Dyta yang bingung.
"Gak tau, gua dateng bunga itu udah di meja lo" jawab Renata acuh tak acuh.
"Yahhh masa gak tau si, kira-kira pas lo dateng ke kelas ada siapa?" Dyta yang penasaran menanyakan bayak pertanyaan pada Renata.
"Udah rame juga pas gua dateng"
"Ini bunganya buat gua apa bukan si ren?" tanya Dyta lagi dan lagi.
"Ya buat lo lah Dyta jelas-jelas ada di meja lo kok"
"Tapi siapa si yang taruh di sini"
"Dyt, mawar itu dari gua" ucap Riski dalam hati, yang sedari tadi mendengar percapakan Dyta dan Renata.
"Woii ki, ngelamun kesambet mampus lo" Wisnu teman sebangku sekaligus sabahat Riski, mengagetkannya.
"Ehh, monyet lo kaget gua bege"
"Kok lo ngelamun aja si, cerita dong sama gua"
"Males ahh, ember lo mah" Jawab Riski.
"Gak ember kok, palingan cuma bocor dikit" Wisnu cengengesan.
"Bodo nu bodo"
Tettt tettt tettt
"Yahh kok udah bel aja si, padahal gua masih ngantuk" guman Dyta.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIMBANG
Fiksi RemajaJika memang benar aku memiliki rasa suka kepadamu, lalu mengapa aku harus bimbang untuk meyakinkan bahwa aku menyukaimu. -Dafa Abid Pranaja Bagaimana jika seorang Dyta yang tak mau ambil pusing sebuah masalah dipertemukan akan masalah yang sangat ru...