09-86C Buru-buru Cemburu

10K 716 135
                                        


Semoga bisa menghibur 😅😅...

📌Reva POV

Lorong IGD tampak sepi di sore hari ini. Kami duduk berdua di salah satu kursi besi yang diperuntukkan bagi mereka yang sedang menunggu. Dia masih belum mau menjawab pertanyaan ku tentang pernyataan perasaannya beberapa jam yang lalu. Pria tegap dengan balok dua di pundaknya sesekali menatapku dengan wajahnya yang datar. Sedangkan aku terus saja memandanginya, sebutan tak tahu malu memang pantas buatku karena dengan seenak hati memandanginya seperti ini. Tapi aku hanya ingin mencari kebenaran dari ucapannya tadi, saat aku pura-pura belum sadarkan diri. Dari mana coba aku belajar menjadi drama Queen?? Haha lupakan tingkahku yang konyol, aku sedang memandangi wajah yang membuat hatiku berbunga-bunga. Tiba-tiba saja pria disampingku menjadi poros perasaanku, dan entah dari mana aku jadi ingin selalu dekat dengannya.

'hyaaaaaa... Kenapa aku menjadi wanita ganjen' pekikku dalam hati. Ini adalah kala pertama aku merasakan perasaan tertarik dan seperti terikat pada satu hati. Sementara disepanjang umurku tak pernah ada satu laki-laki pun yang pernah mendekatiku. Kedua kakak , dan seorang adik laki-laki ku memiliki tabiat yang sama kerasnya dengan papaku yaitu 'protektif berlebih. Selama 22 th hidupku di dunia ini, tak ada yang namanya cinta dari lawan jenis.

Tak pernah ada yang berani menyukaiku karena ketiga saudaraku selalu saja menjadi benteng penghalang. Tapi meskipun demikian aku tak pernah kesepian karena mereka lah yang menjadi pelengkapku dimasa kejombloan ini. Yang ku sebut mereka tentu bukan kak niyal! Haha bukan apa apa kok, kakakku yang satu itu juga tampan. Tapi bisa-bisa aku dibilang jalan sama om om karena kak niyal sering memakai pakaian resmi jika keluar rumah.

Kedua saudara yang setia mengikuti kemauan ku, ah aku jadi terharu mengingat kebaikan mereka. Contohnya disaat semua anak muda sedang berkencan dengan pasangannya, selalu ada lengan kak Daffa yang bisa ku peluk-peluk. Dan terkadang ada Riel yang selalu setia kuajak ke bioskop hanya untuk menonton film-film romance yang sering kali membuatku nangis Bombay karena tingkat baper ku sudah mulai akut.

Aku mulai tersenyum kecut, ketika menyadari ternyata dibalik itu semua papa dan mama telah menyiapkan pernikahanku dengan seseorang yang bernama 'Rey'. Dan sialnya beberapa bulan yang lalu Rey menerima usulan pernikahan itu. Dan sekarang aku tidak mau pak Fatur mengetahui masalah ini, kalau ternyata aku adalah calon istri orang lain, orang yang tidak pernah ku kenal. Karena saat ini hatiku telah disentuh olehnya, oleh 'pak Fatur'.

Aku masih memandanginya tapi sepertinya ada sesuatu yang menarik baginya sehingga dia menatap sesuatu dengan intens.ku ikuti arah pandangannya. Hingga ku lihat mas Bayu sedang berjalan menuju ke arah kami. Dia melambai dan menatapku dengan senyuman. Ah.. andai saja pak Fatur bisa menghadiahi ku senyuman seperti itu setiap harinya.

"Dek Rev.. bagaimana masih pusing? Sudah boleh pulangkan??"tanya mas Bayu padaku, dengan senyuman yang tak pernah berkurang kadarnya.

"Ini masih menunggu obat mas Bay.. iya sudah boleh pulag kok.'' ujarku dan berusaha memberi senyuman walaupun menahan sakitnya luka jahitan di pelipis ku.

"Dek Reva pulang sama mas aja ya naik mobil, biar gak capek dan gak kena angin ." Tawar mas Bayu Kepada ku. Aduh kenapa sih harus menawarkan tumpangan! Karen jujur aku mau pulang dengan pak Fatur, naik motorku yang baru saja diantarkan orang bengkel suruhan pak Fatur.

"Tidak usah mas, aku naik motor saja biar tidak merepotkan mas Bayu" tolak ku halus. Ah semoga saja mas Bayu mengerti.

"Bayu benar Rev, untuk kali Ini saja kamu jangan naik motor. Nanti biar motornya saya yang mengendarai kerumah dinas" ujar pak Fatur tiba-tiba. 'Ah pak Fatur gimana sih main setuju-setuju saja, kan aku maunya pulang sama kamu pak!!!' teriak hatiku.

86 CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang