Haii... Diatas si Reva sedang melakukan pemeriksaan
📌Author POVBayu yang sedari tadi duduk di ruang tamu rumah dinas Reva, segera bangkit dan berlari menuju kamar ketika mbok Sum berteriak. Tampak Reva terduduk condong ke arah meja dengan kepala bertumpu pada lengan kiri dan tangan kanannya masih memegang bolpoin. Mbok Sum masih mencoba membangunkannya namun usahanya sia-sia.
Dengan sigap Bayu mengangkat tubuh Reva dan dengan perlahan merebahkannya di atas tempat tidur. Ia posisikan kepala Reva lebih rendah dari kaki dengan cara mengganjal kaki Reva dengan bantal. Kemudian ia berlari kecil mengambil minyak kayu putih dari ruang periksa dan mbok Sum mulai mengoleskannya pada beberapa bagian di tubuh Reva. Kini Bayu memeriksa denyut nadi Reva yang tampak lemah.
Tak lama setelah mbok Sum merangsang indera penciuman Reva dengan minyak kayu putih, mata indah itu mulai terbuka. Reva mengerjapkan matanya menangkap sinar lampu kamar yang silau. Ia hanya menatap Bayu dan mbok Sum dengan bingung.
"Nak Reva sudah sadar...?" Kini mbok Sum membantu Reva untuk memasang bantal agar pembaringan gadis itu nyaman. Reva hanya menjawab dengan anggukan, betapa perasaanya masih hancur dan ketakutan saat ini.
"Nak Reva kenapa? Nak Reva sudah makan?" Tanya mbok Sum dengan penuh kesabaran. Kembali Reva memberikan jawaban hanya dengan gelengan.
Bayu yang dari tadi berdiri didekat meja kerja Reva hanya berkerut memandangi tulisan yang dibuat gadis cantik itu. Bayu berfikir keras apa yang telah dilalui Reva sehingga keadaanya seperti ini.
"Nak Bayu mbok titip nak Reva sebentar ya.. mbok mau ambil makan malam buat nak Reva.." pamit mbok Sum .
"Ehhh... Tidak usah mbok, mbok disini saja biar saya yang ambil makanan buat dek Reva." Mbok Sum hanya tersenyum dan mengangguk.
_____ss______
Bayu langsung melenggang ke meja makan dan mengambil nasi, beberapa lauk dan sayur. Ia tidak menghiraukan Fatur yang masih makan dan memandanginya dengan tatapan yang aneh.
"Kamu belum makan bay?" Fatur membuka suara.
"Sudah tadi..." Jawab Bayu singkat tanpa menoleh kearah Fatur.
"La terus makanan itu buat apa?"tanya Fatur kembali dengan mimik penasarannya.
"Apa urusannya sama lo sih bang??? Ini buat dek Reva puas, dia barusan siuman. Gak tau sejak kapan pingsannya !" Ucap Bayu dengan nada tinggi karena kesal. Fatur membulatkan mata mendengar penjelasan Bayu barusan.
"Apa Reva pingsan?"
"Iya puas kenapa??? Ada urusan apa sih lo sama dek Reva bang??" Tanpa mendengar jawaban Fatur , Bayu langsung pergi meninggalkannya sendiri di meja makan. Bayu terlalu takut untuk mendengar jawaban dari Fatur. Ia tidak ingin kejadian setahun lalu berulang kembali.
_______ss________
"Ini mbok, makanannya.." Bayu menyerahkan sepiring nasi,lauk dan sayuran pada mbok Sum, kemudian meletakkan segelas air disebuah nakas samping tempat tidur. Fatur yang dari tadi mengikuti Bayu kini celingukan dan berhenti di tengah pintu kamar yang terbuka.
"Ayo nak dimakan dulu.." mbok Sum menyuapkan sesendok nasi dan lauknya. Namun Reva hanya menggeleng tanpa bersuara. Sampai tiga kali Reva menolak suapan mbok Sum dengan gelengan tanpa berucap sedikitpun.
Melihat sikap Reva yang mengkhawatirkan seperti itu membuat Bayu geram, ia berfikir kalau Reva bersikap aneh seperti ini karena ulah Fatur. Dia tidak rela kalau cintanya yang sudah ditanam akan layu sebelum berkembang. Seketika Bayu mengambil piring dari tangan mbok Sum dan duduk di tepi tempat tidur.mbok Sum hanya bergeser mempersilahkan Bayu memegang kendali untuk membujuk Reva.
![](https://img.wattpad.com/cover/107015953-288-k950956.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
86 CINTA
Romance20++ [Part 2 sampai end saya private.. Follow dulu jika ingin membaca.. terimakasih.. selamat membaca dan semoga terhibur.. ?] Aku tidak mengerti arah dan tujuan hidupku. Aku tidak mengerti jalan pikiran mereka, seakan mengurungku sendiri dalam sang...