20++
[Part 2 sampai end saya private.. Follow dulu jika ingin membaca.. terimakasih.. selamat membaca dan semoga terhibur.. ?]
Aku tidak mengerti arah dan tujuan hidupku. Aku tidak mengerti jalan pikiran mereka, seakan mengurungku sendiri dalam sang...
Maaf 2 hari ini tidak up.. Krn sulitnya signal...😥😥 Mohon maklum... Nanti kalau sudah lancar jaringan seluler nya.. pasti saya up trus.. 🙏
📌Fatur POV
Pukul 08.30 matahari bersinar terik, burung gereja dengan ceria bermain-main di pelataran lapangan upacara markas Kepolisian Resor Trenggalek. Disini aku berdiri dimuka anggota Sat Sabhara POLRES Tenggalek. Pelaksanaan apel pagi rutin pada pagi hari ini akan kulanjutkan dengan pelatihan ketangkasan bela diri bagi seluruh personel Satuan Sabhara Polres Trenggalek. Kegiatan ini dilaksanakan dan menjadi kegiatan rutin guna untuk mengasah keterampilan serta melatih ketangkasan anggota, agar selalu siap menghadapi tantangan tugas dan tanggung jawab sehari-hari. Kasubbag Humas Polres pun sangat mengapresiasi kegiatan yang ku pimpin ini, karena kegiatan ini memberikan dampak yang positif bagi anggota kelak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dibawah sinar matahari kuberi aba-aba pada seluruh anggota dan pelatihan pun dimulai. Para anggota melakukan latihan dengan penuh semangat, dan ku pantau dengan seksama. Tak terasa 2 jam telah berlalu. Keringat telah membasahi baju kebesaran ku. Setelah membubarkan para anggota, aku berjalan dibawah pepohonan rindang yang sengaja ditanam di sekitar lapangan upacara Polres. Sejuk semilir angin menerpa tubuhku yang berkeringat. Mengingatkanku pada pagi dini hari dimana aku duduk berdua dengan Reva, gadis aneh yang menyebalkan itu!
Jujur saja ada sesuatu aneh yang menggelitik hatiku, saat bersama Reva. Tapi semua ini tidak boleh terjadi!! Aku tidak boleh tertarik padanya!! Harus ku sangkal segala kemungkinan yang menyatakan ketertarikanku padanya!!
Jangan sampai aku memilihnya!! Aku tidak ingin dia menjadi korban dari orang tuaku. Kalian ingat kan betapa protektif nya orang tuaku? Apalagi saat ini aku sudah menerima pernikahan konyol yang mereka persiapkan sejak dulu, sejak aku masih berstatus sebagai Taruna AKPOL. ya menikah dengan teman kecilku, yang bahkan sekarang pun aku sudah lupa memiliki teman kecil seperti dia 'Eva' namanya. Hanya foto masa kecilnya saja yang ku miliki. Setelah lama aku menggantungkan rencana pernikahan itu, sekarang rupanya bocah itu membalasku dia menghindar.
Yang jelas sekarang aku benar-benar tidak mau jika Reva akan bernasib sama dengan Alma. Alma mantan kekasihku, Alma yang dulu ku cintai, bahkan sampai saat ini masih ada ruang kosong untuknya. Saat hatiku mulai memiliki getaran lagi dengan seorang wanita, saat senyumku mulai terukir untuk wanita, saat itu juga orangtuaku akan menghancurkannya demi pernikahan konyol yang mereka rencanakan. Sudah cukup!!! Tak kan ku biarkan semua itu terjadi! Cukup Alma yang menjadi korban cintaku. Cukup dia mantan terindahku.
Kini hari demi hari telah berlalu semenjak ku terima undangan pernikahan Alma. Pernikahan yang pernah kami impikan dahulu akan sirna dalam beberapa hari lagi. Ruang kosong di hatiku untuk Alma , sebentar lagi hanya akan menjadi ruang kosong belaka. Debat argumen dalam otakku terhenti ketika Briptu Andi berjalan kearah ku.
"Lapor Ndan, mobil dan anggota sudah siap berangkat ndan. Laporan selesai" ujar Briptu Andi dengan sikap siapnya.