03-86C Turun Jaga

14.2K 778 62
                                    


📌 Author POV

Kediaman keluarga Tjokroaminoto dalam keadaan panas. Pasalnya putri  kesayangan keluarga ini tengah menghilang tanpa kabar. Selama sebulan lebih keluarga ini mengupayakan pencarian, namun tak ada satupun petunjuk yang mengarah pada keberadaan gadis kesayangan keluarga ini.

"Papa... Pokoknya mama tidak mau tahu, papa harus menemukan Reva dengan selamat!!" Tangis Rosediana tak bisa terhenti semenjak Reva putri kesayangannya kabur dari rumah, dan dinyatakan menghilang.

Adicandra yang duduk disofa bersebrangan Rosediana hanya mampu memijit pelipisnya. Dia tampak sangat kacau, pekerjaannya terbengkalai. Hampir satu bulan penuh dia menolak penanganan operasi Caesar, dan mengalihkan pekerjaannya pada anak sulungnya. dr.Daniyal Shakeer.Tj Sp.OG benar-benar dapat diandalkan untuk menghandle pekerjaan papanya yang sedang kacau itu.

Bahkan selama sebulan ini dia bersama istri harus naik jaga, menangani pasien-pasien Adicandra yang dilimpahkan pada mereka berdua. Pasangan dokter itu sangat kompak membantu meringankan permasalahan keluarga besarnya.

"Papa dengar Mama kan??? Kenapa kalian diam???" Lanjut Rosediana masih dengan isakan.

"Ma tenang Ma... Semuanya pasti akan baik baik saja." Ucap Sandrina sambil mengusap lengan mertuanya.

"Sandrina Mahreen!! Bagaimana mama bisa tenang ...? Sekarang ini adikmu entah dimana!! Dan apa ini suamimu belum memberi kabar terkini tentang keberadaan Reva!! Untuk apa dia menjadi Polisi kalau Reva saja tak bisa ditemukan!!" Teriak Rosediana masih dengan isakan.

Sandrina dan papa mertuanya tampak kaget, tak biasanya Rosediana bersikap seperti itu. Selama ini Rosediana lah yang menjadi pusat energi positif di keluarga Tjokroaminoto. Dia yang selalu lemah lembut dan pengertian, kali ini tampak garang dan sangat kacau. Ibu empat anak ini benar-benar kehilangan cahaya mendapati anak kesayangannya menghilang.

"Rosediana!!! Jaga ucapanmu! Ingat menantumu sedang hamil jangan bentak dia!" Ucap Adicandra tak kalah garang karena frustasi. Kemudian uapanya melembut, "Maafkan aku. Aku tak bermaksud membentakmu rose... Ini memang salahku yang tak bisa mengontrol emosi saat Reva menolak pernikahan itu. Aku sangat senang karena pernikahan yang kita rencanakan untuk putri kita sudah didepan mata.. maafkan aku rose.. kita pasti bisa menemukan Reva.." ucap Adicandra kemudian.

Ditangkupkan kedua tangan diwajah dan mengusap kasar. Dia sangat bingung harus melakukan apa. Segala macam cara sudah dilakukannya, meminta pertolongan kepolisian sampai menggerakkan secreet agent andalannya. Namun Hingga saat ini masih belum membuahkan hasil.

📌 Fatur POV

Pekerjaanku hari ini sungguh sangat menjenuhkan. Aku berangkat dari rumah Mbok Sum tepat pukul 04.30 menuju Polres dengan seragam lengkap yang ku tutupi dengan jaket kulit hitam. Ninja H2 ku menerjang pekatnya embun pagi ini. Jabatan ku  sebagai Kaur Bin Ops Sabhara, mengharuskan ku untuk memimpin apel pagi ini.

Kuparkirkan motorku sembarangan di parkiran Polres.

Kuparkirkan motorku sembarangan di parkiran Polres

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
86 CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang