CHAPTER 9

960 77 0
                                    

Hai hai..
Dichapter ini aku mokusin ke kejadian ditiap tiap rumah sehabis pulang sekolah yaa. Mungkin gak semuanya sihh. Soalnya dichapter sebelumnya juga gak semua aku ceritain pada pulang kerumah. Pokoknya nikmatin aja yee..

Kita mulai dari rumahnya Suho aja dulu
Happy reading~~

*
*
*

Rumah suho*
Suho POV~

Setelah tadi aku pulang bersama kedua temanku tadi, aku memasuki pekarangan rumahku yang mewahnya luar biasa. Tak lupa menyapa para maid yang telah berbaris menyambutku. Aku telah terbiasa hidup dengan keadaan super mewah. Tetapi aku juga mencoba menanpakkan kesederhanaan pada diriku.

Aku sekarang telah sampai di pintu utama yang menghubungkan langsung dengan ruang tamu. Disana terlihat ibuku yang sedang duduk santai sambil memakan biskuit. Kemudian aku maju menghampirinya dan mengucapkan salam.

"Darimana aja baru pulang? Sudah puas menjadi lelaki penghibur yang telah berhasil menggait dua gadis sekaligus?". Bagai disambar petir, aku kaget dan langsung mundur saat mendengar kata kata ibu barusan.

Aku bukannya merasa bersalah, tetapi hanya tidak mengerti jalan pikiran ibuku. Hanya pulang bersama kedua teman yang keduanya berjenis kelamin perempuan, ibuku bisa berfikiran bahwa diriku seorang laki laki penghibur. Apa apaan itu?

"A.a.apa mak.maksud ibu? A.aku hanya pulang dengan ke.kedua temanku. A.aku bukan laki laki yang seperti ibu bilang". Aku mulai sedikit emosi. Meskipun tak terpungkiri aku juga sedikit gugup. Tetapi aku sungguh tidak terima dikatai seperti itu oleh ibuku sendiri.

Tiba tiba ada laki laki paruh baya menuruni tangga. Dia adalah ayahku sendiri. "Ada apa ini ribut ribut? Tidak tau ya kalian bahwa saya sedang sibuk".

"Oh ya? Sibuk apa? Sibuk ngurusin wanita jalang selingkuhanmu itu yaa??". Kata ibuku dengan nada mengejek.

"Apa maksud kamu hah??!! Jangan sok tau dan emang kamu siapa? Gk usah ikut campur." Ayahku mulai emosi sekarang, karena pancingan ibuku.

"AKU ISTRIMU!! AKU BERHAK TAU DAN BERHAK IKUT CAMPUR. LIHATLAH ANAKMU ITU!! IA SAMPAI SAMPAI MENGIKUTI JEJAKMU BERMAIN WANITA" Ibu benar benar marah pada ayah. Ia sampai menunjuk nunjuk wajah ayah saking marahnya. Dan kemudian menunjuk diriku.

Ayah sempat menolehku dengan mata yang melotot menakutkan. Aku sempat menciut saat melihat tatapannya. Ingin rasanya segera lari kedalam kamar menyembunyikan diriku diantara selimut dan bantal. Tapi yang kubisa hanyalah berdiri mematung menyaksikan drama pertangkaran orang tua.

Barang barang kemudian pada melayang layang. Bunyi pecahan dimana mana. Suara teriakan satu sama lain semakin menjadi. Aku gak kuat. Aku gak tahan. Aku gak mau mengalami ini.

"Cukupp... cukup... ayah.. ibu.." lirihku. Keadaanku sekarang adalah menunduk takut sambil menutup kedua telingaku rapat rapat.

Siapa bilang keluargaku yang kaya raya ini hidup harmonis? Bahagia? Dan bercukupan? Kalau soal bercukupan itu sudah pasti. Tetapi harmonis dan kebahagiaan?? Jangan tanya. Lihatlah keadaannya sekarang.

Rasanya aku ingin pindah keluaraga saja. Meskipun itu keluarga yang sangat sederhana sekalipun kalau mereka saling menyayangi dan saling mencoba memberikan kebahagiaan, aku mau sekali.

Tuhan.. buatlah keluargaku saling akur. Saling menyayangi. Saling mencintai. Dan saling melengkapi satu sama lain seperti sedia kala lagi. Hamba sudah tak kuat lagi menjalani ini Ya Tuhan... berikanlah kemudahan. batinku sambil menangis.

Suho Pov End~~

Rumah Chen
Chanyeol Pov~

Sekarang gue udah pulang kerumah. Sebenernya bukan rumah gue sih, ini rumahnya si Chen. Guenya mah cuma numpang. Gue agak malu ngakuin bahwa guenya yang ganteng terkenal tinggalnya numpang. Meskipun yang ditumpangi rumah sodara sendiri.

Baru aja buka pintu udah ada yang bikin enek. Siapa lagi kalau bukan sang tuan rumah, Chen. Gue sama Chen emang gak pernah bisa akur satu sama lain. Padahal kita saudara yah kan? Dia benci gue kayak tanpa alasan gitu. Iri kali ya sama kegantengan gue.

"Kok baru pulang? Ngapel ya sama cewek busuk itu?" Kata Chen dengan tatapan sinis. Maksudnya apa coba? tiba tiba tanya kaya gitu.

"Gue baru pulang, gak usah ngajak ribut duluan." Gue udah mulai sewot duluan. Dia gampang banget mancing emaosi gue. Liat mukanya aja udah bikin naik darah duluan sebenernya.

"Gapapa, cuma nanya." Gitu doang balasanya. What the hell. Maksudnya loh apa? Udah bikin orang marah, sekarang malah ditinggal pergi. Geje sumpah dah tuh anak. Untung gue gak sayang.

Terus gue langkahin kaki masuk kedalam rumah. Gue gak langsung kekamar. Gue nyari nyokapnya si Chen. Dan guenya masih manggil dia tante. Padahal udah disuruh manggil mama. Tapi bodo. Dia bukan mama gue.

Gue nemuin si tante di dapur. Kayaknya lagi nyiapin makan siang deh. Perlu kalian tahu sekolah gue sama Chen emang pulangnya siang. Jam 2 an gitu. Kadang juga lebih. Jadi tante nyiapin makanan pas kita berdua udah pulang.

"Hai tante!! Lagi ngapain? Lagi nyiapin makanan ya buat kita?". Sapa gue.

"Hai Chan!! Iya nih. Chen udah pulang belum?" Kata tante.

"Baru aja dia keluar tan." Jawab gue seadanya. "Emang dia mau kemana?". Gue cuma pengen tau aja.

"Oh.. dia mau kerumahnya Xiumin pinjem cetakan kue. Mama yang nyuruh."

Guenya cuma ber'oh' ria. Dan langsung pamit mau kekamar. Mau mandi terus makan siang. Sepertinya perut sudah mulai meronta. Tahan ya perut.. habis ini lo akan segera di isi.

Chanyeol Pov End~~

*
*
*

Tbc.

Gue stop disini dulu ya..
Lanjutan rumah yang lain nanti dichapter selanjutnya.
Bye bye....

I Can't See Who's My True Love | EXO GS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang