CHAPTER 18

802 37 4
                                    

Malam telah tiba. Suasana perkemahan disekolah masih terasa ramai karena waktu baru menunjukkan jam 9 malam. Sebenarnya para siswa sudah diperbolehkan istirahat karena nanti jam 12 malam akan dilaksanakan jelajah malam. Kebetulan sekolah ini sedikit seram saat malam, jadi acara tersebut akan terasa sangat seru dan menegangkan.

Tak terasa jam 12 malam telah tiba. Peluit dari guru pembina berbunyi cukup nyaring dan saling saut sautan memekakkan telinga, guna membangunkan murid murid yang tertidur pulas untuk berkumpul ke sumber suara.

Butuh sekitar 15 menit untuk menunggu seluruh siswa lengkap berkumpul di lapangan tempat peluit dibunyikan. Keluhan sahut menyahut terdengar bisik-bisik diantara para siswa. Para guru pembina juga sudah kelihatan sedikit menyeramkan karena sedang marah.

"Lama sekali kalian! Dasar lambat!" Kata menusuk hati itu dapat membungkam seluruh siswa yang bekumpul di lapangan tersebut.

"Malam ini kalian akan melakukan jelajah malam. Setiap kelompok akan diberikan satu clue yang dimana clue tersebut merujuk pada sebuah benda yang harus kalian cari disekeliling sekolah ini. Setiap kelompok silahkan membuat satu barisan. Cepat!"

Lalu para murid bergerak dengan kecepatan kilat membentuk barisan. Tak lama setelah itu mereka disuruh menutup mata mereka dengan sebuah kain wajah. Satu persatu barisan dijalankan dengan intruktur dari pembina.

Ternyata barisan mereka diacak! Tidak sesuai dengan kelompok awal, semua murid harus pasrah mengikuti arahan pembina. Disuatu tempat satu kelompok yang telah diacak disuruh berhenti dan melepaskan penutup mata. Satu kelompok berisikan sekitar 6 orang, tapi mereka hanya diberi satu senter untuk menyelesaikan malam.

Setiap kelompok harus menemukan barang yang sudah mereka pilih dari kertas yang sudah diberikan oleh pembina. Dalam perjalan mencari mereka harus menghindari para zombie-zombie yang sudah disiapkan. Zombie-zombie tersebut berjalan amat lambat, jadi mereka bisa berlari untuk menhidarinya.

Selain itu, terdapat sekitar 10 pos yang bisa disingahi untuk beristirahat sejenak tanpa ada gangguan zombie. Jika barang tersebut tidak dapat ditemukan dalam 30 menit, mereka boleh menuju ke tempat awal mereka mulai, dan menerima hukuman.

☆☆☆

Tao, berjalan paling depan dari kelompoknya. Dia tidak kenal siapapun kecuali seorang lelaki tinggi berambut sedikit keemasan disebelahnya. Yang Tao ingat, ia sering melihat lelaki ini saat ia bertemu Lay dan Baekhyun. Tapi sepertinya Tao tidak tau namanya.

Perjalanan mereka terasa panjang. Kelompok Tao sudah banyak yang ketakutan dan saling merapat karena gelapnya jalan. Lelaki berambut keemasan itu mengambil alih senter yang tadinya dibawa oleh Tao.

"Ketakutan ya? Sini deketan." Dengan suara pelan, lelaki itu merangkul pundak Tao. Tao hanya bisa menurut. Dan sekelebat Tao ingat kalo nama lelaki itu adalah Kris!

"Menurut kalian semua, dimana kita bisa mendapatkan benda itu? Kurasa sudah sekitar 15 menit kita berjalan tanpa arah," masih dengan suara yang amat pelan seorang gadis bernama Park Chorong dari kelas 11 membuka pembicaraan.

"Menurut kalian semua, dimana kita bisa mendapatkan benda itu? Kurasa sudah sekitar 15 menit kita berjalan tanpa arah," masih dengan suara yang amat pelan seorang gadis bernama Park Chorong dari kelas 11 membuka pembicaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sepertinya kita harus memeriksa kesetiap ruangan yang ada." Bisik Lee Sungjong anak kelas 10 yang terkenal sebagai lelaki lucu dan manis dikelasnya.

" Bisik Lee Sungjong anak kelas 10 yang terkenal sebagai lelaki lucu dan manis dikelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Didepan sana sepertinya ada ruang guru, kita bisa memeriksa disana sebentar." Kris berjalan sedikit lebih cepat untuk mencapai ruang guru tersebut.

Satu kelompok ini harus mendapatkan benda dengan clue 'kain dengan 3 warna' mereka berpendapat bahwa clue tersebut adalah hasduk pramuka. Yaa, dengan warna yang dominan hitam, hasduk tersebut pasti sulit terlihat dikegelapan.

Mereka masuk keruang guru tersebut. Mereka semua saling berpencar mencari mengandalkan indra peraba mereka, mereba setiap sudut meja, lantai dan kursi. Tanpa disadari karena keseriusan dalam mencari, ada satu zombie sedang menunggu mereka. Dan gawatnya zombie itu bersenjata!

Yang pertama menyadari adalah Kris, sang pembawa senter. Dan pada saat itu juga, zombie melempar senjatanya yang berupa balon air kearah mereka yang berada diruang guru. Zombie itu tidak hanya membawa satu! Sekitar lima buah balon air dilempar secara acak.

Semua yang ada diruang guru itu, lari tunggang langgang menghindari balon air tersebut. Bertepatan dengan itu, Kris melihat balon air itu akan mengenai Tao. Sebagai bucin sejati, ia lari secara dramatis dan melindungi Tao dengan cara memeluknya. Dan 'PASH!' Basah menyelimuti punggung Kris.

Melihat kejadian itu mereka bergerombol satu kelompok mendiskusikan sejenak bagaimana melewati zombie itu. Dan ide gila terlintas dipikiran mereka. Mereka mengeluarkan kain wajah tadi dan menunggu zombie itu berjalan lebih dekat dengan mereka. Dan "LEMPAR!" Kain itu terlempar secara bersamaan untuk mengalihkan pikiran zombie.

"Ayo semua keluar! LARI!" Aba-aba Kris sambil berlari keluar menggenggam tangan Tao. Mereka semua sudah lupa tujuan awal karena ketakutan melihat zombie bersenjata.

*

*

*

Tbc.

Holaaaa
Aku kembali setelah sekian lama :")) Terima kasih atas vote yang kalian berikan, aku jadi semangat ^^
Maaf apabila chapter ini gk ada manis moment :(( kuharap kalian gk kecewa :((

Oke tunggu aku di chapter selanjutnya yaaa
Semoga sukaaa~ 😙😘

I Can't See Who's My True Love | EXO GS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang