❤(tigabelas)

272 37 6
                                    

Keesokan harinya.

Aku tak keberatan abi tinggal dirumahku, karena aku juga khawatir jika dia tinggal diluaran.

Tapi..  Plis, dia juga satu sekolahan dengan ku!. Aku kaget,  saat pagi-pagi dia sudah berpakaian khas siswa sekolahan ku.

Semalam saat Taehyung dan jieun pulang,  dia meminta maaf karena akan merepotkan jika dia tinggal di sini,  dan aku menjadi melow saat melihat dia hampir menangis, oke dia tidak menangis ,tapi dia hampir!  Menangis

Dan toh ada banyak kamar kosong . Dan dia ku berikan kamar yang jauh dari kamarku. Aku tak mau prifasi ku diusik orang asing. Yah dia adik ku, tapi dia asing bagiku.

"kau satu sekolah denganku? " tanyaku

"iya. Ayah memindahkan ku kesana" katanya, dan memakai sepatu.

Ayah?...  Jadi ayah ke korea, dan tak menemui ku?.

Upss  Kurasa tadi bukan suarahati ku?  Soalnya sekarang, abi sedang memandang ku! 

"dia tidak ke korea noona.. Dia hanya menyuruh koleganya yang ada disini, dan... Sebenarnya aku sudah 3 hari di hotel, karena aku ragu. Noona tak mengizinkanku tinggal, tapi momy menjelaskan,  kau pasti menerima ku". Katanya tertunduk

Sudah kuduga. Tapi kenapa Ibu Rachel sangat yakin pada ku ?

"kau kenapa tak kesini saja, aku kan manusia, aku juga kasihan padamu jika harus tinggal diluar!" kata ku membuatnya mendongak. Dan dia berkaca-kaca?, "kenapa kau menangis?" tanya ku.

"aku...ti—tidak-  " dia meneguk ludah nya. Apa aku sangat menakutinya?.

Aku meninggalkan nya lalu berjalan menuju dapur. "kau mau sarapan disini atau disekolah? " tanyaku mengalihkan perhatianku dengan masakan.  Aku tak kuat jika dia merasa takut padaku!

Aku memang benci pada mereka, tapi dia mereka kan juga keluarga ku,  walau mungkin mereka tak menganggapku begitu!

Saat aku tak mendapat jawaban,  aku mendongak dan melihat abi. Dia tenyata sedang membereskan tas. "aku sarapan disekolah saja noon,  noona kan tak pernah sarapan"

Kok dia tahu?

"kau tahu dari siapa?"

"dari dulu, aku tahu noona tak pernah sarapan,  yuk...  Aku yang bawa mobil nya,  atau—"

"kau masih kecil, jangan berani-berani membawa mobil! kita pakai bus saja" kataku dan mematikan kompor.  Lalu menarik tas dari kursi dan memakainya,  berjalan mendahului nya,  lalu aku menguci pintu saat dia telah keluar. 

###

Kami tiba disekolah, dan dari yang kulihat, abi selalu disampingku. Dan itu membuat semua orang memandangi kami. 

Entah mereka berfikir apa tentang kami.  I don't care !

"kau kelas berapa? " tanya ku pada abi.

"aku sekelas dengan mu"

"HAH?,  APA! "

"iya,  di amerika,  nilai ku sangat bagus,  dan kepala sekolah disini memajukan kelas ku menjadi 1 tingkat,  dan aku sangat bahagia saat tahu ada noona disana" jawabnya dengan panjang dan di akhiri senyum bodoh nya !

Ini tak adil!!!!! Aaarrrggg

"terserah lah! " aku berjalan cepat berharap bisa meninggalkan nya,  tapi sialnya. Aku terkejar.  Dan sekarang dia masuk mendahuluiku ke kelas.

Dengan senyum puas,  dia mengedip kan sebelah mata pada ku.  Dengan geram aku menginjak kaki nya saat melewati nya.

Tapi aneh.  Dia hanya diam saja dan senyum bodoh nya belum hilang.  Aku membalikan badan dengan pongah, dan berjalan menuju tengah kelas, saat melihat kaca jendela, aku melihat dia meringis tanpa suara.

Love Mr.(not)sensitive!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang