0+2℉

120 19 5
                                    

"Sejak awal kita dipertemukan oleh masalah. Jadi, kedepannya aku sudah punya pengalaman untuk menghadapi masalah denganmu."

******





02:: How Dare you!



"Lon?"

Pelajaran di hari Senin ini telah usai. Bel telah berbunyi beberapa menit sebelum guru mathematika keluar dari kelas XI IPA 4. Ya, seperti yang kalian pikirkan. Pelajaran matematika di jam siang akan membuat siapapun bosan dan penat. Namun mungkin tidak bagi Delona, ia tampak menikmati pelajarannya, meski dengan raut wajah datar seperti biasannya.

"Hm?" jawab Delona yang sedang memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

"Tadi kak Lion ngomong apa sama lo?"

"Kenapa?"

"Ih lo tu kenapa sih? Ditanya dari tadi jawabnya singkat-singkat mulu! Kesel gue!" Ratna menekuk mulutnya dan menopang wajahnya dengan telapak tangan di depan Delona.

"Sorry."

"Lo tuh emang pendiem apa gak suka sama gue sih?"

Delona hanya mengendikkan bahunya sambil menatap Ratna. "Sorry, but It's me."

Ratna menghela napasnya dengan kasar, berharap rasa kesalnya akan memudar, "Jadi gimana?kak Lion bilang apa sama lo?" tanya Ratna yang tampak sangat antusias sembari membenarkan posisi duduknya menghadap Delona.

"Dia minta kolaborasi buat lomba di festival musik," ucap Delona, masih dengat wajah datarnya.

"Lo mau? Lo main apaan?"

"It might be piano or saxophone?"

"Sumpah lo! Lo main saxophone?" Delona mengendikkan bahunya tidak peduli. Ratna terlihat sangat antusias dengan segala sesuatu pada diri Delona, padahal Delona saja tidak peduli. Ratna merapatkan tubuhnya pada Delona, "terus apa lagi?"

"Dia minta pacaran," jawab Delona ogah-ogahan.

"WHAT! DEMI APA LO?! ANJIR LO BARU MASUK AJA UDAH DIAJAK TAKEN. JANGAN JANGAN LO LULUS LANGSUNG DIAJAK NIKAH SAMA KAK LION!" Ratna berteriak sembari menggebrak meja dan membuat seluruh kelas terdiam sesaat, kemudian langsung riuh karena ucapan Ratna.

"Sumpah lo ditembak?"

"Lo anak baru men!"

"Lo godain gimana kak Lion sampe baru masuk aja langsung nembak lo!"

"Lo terima gak Lon?"

"Terima aja lah. Udah ganteng, pinter lagi!"

"Eh, lo baru masuk jangan sok kecakepan deh"

Ya semacap itulah kicauan tidak jelas dari teman-teman sekelas Delona.

"Toa lu!" gerutu Delona sebal.

Tok.tok.

Ketukan pintu terdengar dan membuat Delona bersyukur dalam hari karena ia terbebas dari rentetan pertanyaan yang dilontarkan teman-teman sekelasnya tentang hubungannya dengan Lion.

Hubungan apaan? Kenal aja kagak!- batin Delona

"Delly ada?" suara terdengar dari luar pintu kelas.

"Eh kak Lion. Tumben ke sini kak. Kemarin lombanya gimana?" Zelion berdeham lalu mengangkat sebelah alisnya sambil menatap lurus pada mata lawan bicaranya. Yang ditatap akhirnya tersadar dari ocehannya dan bertanya dengan ragu, "De- Delly siapa? Di sini gak ada yang namanya Delly" ucap Rony, sang ketua kelas yang kebetulan ada di dekat pintu.

DelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang