Chapter 10

21.2K 1.3K 84
                                    

Prilly membelokkan mobilnya ke supermarket. Memarkirkan mobilnya di parkiran yang sudah di sediakan untuk orang-orang yang ingin berbelanja disana.

Pergi sendiri tanpa Zei membuat Prilly harus bergerak cepat. Ia tidak ingin anak kesayangannya itu bangun sebelum ia sampai di rumah. Begitu masuk ke dalam Prilly langsung mengambil troli. Ia melangkah ke deretan perlengkapan bayi. Membeli keperluan Zei yang sudah habis.

Selesai dengan perlengkapan Zei. Prilly mencari keperluannya sendiri serta keperluan Ali. Setengah jam kemudian Prilly sudah selesai mengambil semua barang yang ingin ia beli. Mengantri sebentar di kasir untuk bayar sebelum keluar.

Prilly menyimpan barang belanjaannya di kursi samping kemudi. Ia mengambil handphone-nya yang bergetar.

Devia.

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam Pril. Lo dimana?"

"Di jalan mau pulang. Kenapa?"

"Dari mana? Gue sama yang lain mau ke rumah lo nanti malam."

"Gue dari supermarket. Boleh, dateng aja. Lo masih di rumah atau di kantor Nio?"

"Gue lagi di tempat senam hamil. Bisa jemput gue gak? Nio rapat kayaknya."

"Di tempat biasa?"

"Iya. Kalau gak bisa sih gak papa juga. Gue masih istirahat, setangah jam lagi deh kayaknya bubar."

"Bisa kok. Tunggu aja ya gue langsung ke sana."

"Oke siplah. Gue tunggu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Setelah selesai menelpon Devia. Prilly mencari kontak Tia. Ia ingin menanyakan keadaan anaknya.

"Hallo Assalamualaikum, Kak."

"Waalaikumsalam Tia. Kamu masih di kamar Kakak?"

"Iya. Kenapa Kak?"

"Zei masih tidur?"

"Iya masih."

"Yaudah nanti kalau bangun telpon aja ya. Kakak mau jemput Kak Devia di tempat senam."

"Iya Kak."

"Yaudah Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Prilly memasukan handphone-nya ke dalam tas kecil yang ia bawa. Menjalankan mobilnya menuju tempat senam yang dulu sering ia kunjungi saat hamil Zei.

Kedua lokasi yang tak jauh membuat Prilly tak perlu memakan waktu lama untuk sampai di tempat tujuan. Ada beberapa mobil dan motor di sana. Setelah memarkirkan mobilnya, Prilly keluar dengan membawa tasnya. Masuk ke dalam, banyak pria yang duduk di bangku tunggu, mungkin sedang menunggu istri masing-masing.

Prilly memilih tempat yang sedikit jauh dari para calon ayah itu. Ia mengeluarkan handphone-nya, mengirim pesan untuk Ali.

Pa, Mama di tempat senam jemput Devia. Tadi pas nelpon Tia, dia bilang Zei masih tidur. Nanti malam Arka sama yang lain mau main ke rumah. Pulangnya jangan telat ya, Pa.

Jika pasangan lain tak ingin repot memberi kabar di setiap kegiatan apapun yang mereka lakukan. Namun tidak untuk Prilly, apapun yang ia kerjakan sebisa mungkin selalu ia laporkan pada Ali. Bukan terlalu berlebihan atau bagaimana, tapi mereka hanya ingin komunikasi mereka lancar. Tidak ingin ada sedikit saja rahasia di antara mereka.

My Boy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang