Chapter 3

5.7K 397 3
                                    

HER REAL MASK
Warning: OOC, TYPOS, CRACKED- PAIR, etc
Rate: M
Disclaimer: Naruto © Belonging Masashi Kishimoto
DONT LIKE DONT FLAME
DONT LIKE DONT FLAME
DONT LIKE DONT FLAME
Coba baca lagi deh siapa tau jadi suka ^.^ *author maksa*

"I-itu Sasuke-kun a-aku tidak ingat kita pernah bertemu sebelumnya." Tanya Hinata gugup.

"Kau melupakanku hime ???" Jawab Sasuke sarkastik.

"Mungkin." Bisik Hinata pelan tapi dapat didengar oleh Sasuke.

"Kau ini hime, padahal kau adalah wanita pertama yang berani menolak ku dan yang pertama kali menamparku." Ucap Sasuke ketus.

"T-tapi aku benar-benar tidak ingat pernah bertemu dengan Sasuke-kun sebelumnya." Hinata masih bertahan dengan argumenya.

Sasuke pun menindih Hinata dengan gemas. Lalu mencubit pipi Hinata.

"B-berat Sasuke-kun." Hinata berusaha mendorong dada Sasuke.

"Biarkan saja." Sasuke memandang Hinata dengan tatapan menggoda.

"Onegai." Hinata memohon dengan mata berkaca-kaca.

"Baiklah beri aku satu kecupan dan akan ku ingatkan kembali apa yang telah kau lakukan." Sasuke kembali menampilkan seringaian menggodanya.

Hinata hanya menatap bingung kepada Sasuke. Sasuke yang tidak biasa menunggu pun dibuat gemas dengan tingkah Hinata.

"khehehe, baiklah akan ku ceritakan beberapa bulan lalu saat di Nara industries." Sasuke pun mulai menceritakan kejadian beberapa bulan lalu.

Flash back

Ini adalah hari pertama libur panjang musim panas Hinata diberi tugas oleh ayahnya untuk memegang perusahaan penyedia alat-alat pendidikan yang bekerja sama dengan Nara Industries. Hari ini Hinata harus menghadiri rapat di gedung Nara Industries, dia ditemani oleh Kou Hyuuga -asisten pribadi Hinata.

Hinata memakai blouse tanpa lengan berwarna lavender, rok hitam pendek 5 cm diatas lutut dan blazer hitam. Jangan lupakan ramput Hinata yang dicepol tinggi, menambah kesan kedewasaan. Hinata berjalan dengan anggun melewati lobby Nara industries dengan Kou yang setia mengikuti dari belakang. Sesekali Hinata membalas sapaan para pegawai.

Hinata dan Kou menunggu didepan lift yang akan membawa mereka ke lantai 9 tempat mereka rapat. Tiba-tiba seorang laki-laki berambut raven dengan setelan serba hitam berdiri disampingnya.

Harum mint tercium cukup kuat dari tubuh laki-laki tersebut. Beberapa detik kemudian lift terbuka.

"Silahkan masuk Hinata-sama." Ucap Kou membuyarkan kegiatan Hinata menikmati harum tubuh si laki-laki raven.

"Ha'i" Hinata pun masuk ke dalam lalu di ikuti oleh Kou dan laki-laki berambut raven tersebut.

Tiba-tiba seseorang menyentuh pinggang Hinata. Hinata yakin bahwa itu bukan lah tangan Kou, mana mungkin lelaki setengah baya itu menyentuh anak majikanya.

"Hn kau wangi sekali." Itu adalah suara dari laki-laki berambut raven yang berdiri disamping Hinata.

"Mau bermain denganku nona, Just one night for tonight." Bisik laki-laki itu tepat di telinga Hinata.

Kou yang mulai menyadari bahwa Hinata tidak nyaman dengan posisinya berinisiatif untuk turun dilantai berikutnya, meskipun nanti mereka harus naik tangga darurat untuk sampai ke lantai 9.

Ting !!!

Pintu lift terbuka dan Kou mempersilahkan Hinata untuk keluar lebih dulu. Tapi sebuah tangan memegang pinggang Hinata.

Her Real MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang