Chapter 10

4.9K 289 4
                                    

HER REAL MASK
Warning : OOC, TYPOS, CRACKED- PAIR, etc
Rate : M
Disclaimer : Naruto ⓒ Belonging Masashi Kishimoto
DON'T LIKE DON'T FLAME
DON'T LIKE DON'T FLAME
DON'T LIKE DON'T FLAME
READ AND REVIEW PLEASE (0.0)
Coba baca lagi deh siapa tau jadi suka ^.^ *author maksa*

Sasuke pun berjalan menuju kantin, tapi saat sampai dikantin dia tidak menemukan Hinata. Tapi Sasuke malah melihat Naruto yang berjalan menuju toilet. Entah mengapa Sasuke merasa dia harus mengikuti Naruto. Sasuke pun berjalan mengikuti Naruto, kemudian dia terdiam saat melihat Hinata sedang membersihkan syalnya dan Naruto mendekatinya, Sasuke pun bersembunyi dibalik tembok.

"Namikaze-san !!! apa yang kau lakukan disini ?!!!" Pekik Hinata.

"Aku ingin ke toilet, perutku sakit setelah makan ramen." Ucap Naruto sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan sebelah tanganya memegang perutnya.

"Oh." Jawab Hinata singkat. Tanpa Hinata sadari Naruto melihat tanda merah yang Sasuke buat kemarin.

"Kenapa lehermu Hinata-chan ???" tanya Naruto. Hinata pun memberikan deathglare pada Naruto sambil menutup tanda merah dilehernya.

"Bukan urusanmu Namikaze-san !!!" ucap Hinata sambil memasang syalnya.

"Sasuke, pasti Sasuke yang melakukanya !!! jawab aku Hinata !!!" ucap Naruto sambil memegang lengan Hinata. Hinata hanya menatap tajam pada mata Naruto, tidak ada lagi tatapan lembut dan malu-malu yang dahulu sering Naruto lihat. Saat ini hanya ada tatapan dingin milik Sasuke yang Hinata tunjukan.

"Sejak kapan kau menjadi jalang Hinata-chan ?!! sejak kapan kau mau disentuh oleh siapapun ??? keluarga Hyuuga mengajarkanmu untuk menjadi wanita terhormat bukan...."

Plak....

Ucapan Naruto terpotong oleh tamparan keras Hinata, Sasuke yang berdiri dibalik tembok pun hanya membulatkan matanya. Dia tidak menyangka Hinata berani menampar orang yang pernah dia cintai. Tapi Sasuke senang mendengar suara tamparan tersebut, itu berarti Hinata sudah tidak mencintai Naruto sedikit pun.

"Berhenti berbicara seolah kau tahu segalanya tentangku Namikaze-san. Memang Sasuke-kun yang melakukanya, lalu apa yang akan kau lakukan hah ???" tanya Hinata sambil menahan emosinya.

"Aku kekasih Sasuke-kun jadi aku berhak melakukan apapun denganya. Jaga mulutmu Namikaze-san yang terhormat !! kau sudah tahu bahwa keluargaku mengajarkanku untuk menjadi gadis terhormat dan kau malah menyebutku jalang. Dimana malu mu baka ?!! jika aku hanya melakukan ini dengan Sasuke kau sebut jalang, lalu bagaimana dengan Haruno gadis yang begitu kau cintai itu ??? ups dia bukan gadis lagi, hahahahaha...." tawa Hinata menggema ditoilet. Naruto hanya menatap horor pada Hinata.

"Bahkan dia pernah tidur dengan Sasuke, mungkin dengan laki-laki lain juga." Hinata mengeluarkan senyuman mengejeknya.

Teng...teng...

Bel masuk pun berbunyi, Sasuke pun keluar dari persembunyianya untuk menjemput Hinata.

Prok...prok..prok...

Suara tepuk tangan Sasuke menggema di toilet, membuat perhatian Hinata dan Naruto mengarah padanya. Namun Naruto mesih belum melepaskan peganganya pada tangan Hinata.

"Jadi hime, apa yang kau lakukan disini ??? bel masuk sudah berbunyi. Jangan bilang jika kau sedang berselingkuh dengan Naruto ?? bukankah aku sudah memperingatkanmu kemarin ??" Sasuke berjalan mendekati Hinata, Sasuke menatap tajam pada pegangan tangan Naruto.

"A-aku tidak berselingkuh Sasuke-kun, onegai percayalah." Ucap Hinata dengan mata berkaca-kaca sambil berusaha melepaskan pegangan Naruto.

"Aku percaya padamu hime, kita kembali ke kelas. Ibiki sensei pasti sudah menunggu kita." Ucap Sasuke ditambah senyum manis yang membuat Naruto membolakan matanya. Sudah lama sekali Naruto tidak melihat senyuman dari sahabatnya itu. Sasuke pun meraih tangan Hinata yang digenggam oleh Naruto.

Her Real MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang