Chapter 15

5.1K 301 39
                                    

HER REAL MASK
Warning : OOC, TYPOS, CRACKED- PAIR, etc
Rate : M
Disclaimer : Naruto © Belonging Masashi Kishimoto
DON’T LIKE DON’T FLAME
DON’T LIKE DON’T FLAME
DON’T LIKE DON’T FLAME
READ AND REVIEW PLEASE (0.0)
Coba baca lagi deh siapa tau jadi suka ^.^ *author maksa*

Sasuke tengah mengusapkan pomade pada rambut ravenya, kemudian menatanya mencuat menantang gravitasi. Setelah merasa rambutnya sempurna, Sasuke pun beralih pada parfum yang sudah disediakan oleh Mikoto diatas nakas.

Sejak setengah jam yang lalu Sasuke berkutat dengan isi lemari dan segala perawatan tubuh yang jarang dia pakai. Dia tidak terbiasa dengan perawatan tubuh yang sempurna karena tanpa perawatan yang sempurna pun dia sudah luar biasa tampan (?).

Sasuke merasa harus berpenampilan yang terbaik untuk berkencan dengan Hinata. Well Sasuke memang sering berkencan dengan para wanita tapi kencan kali ini berbeda. Dia benar-benar ingin berkencan dengan normal layaknya remaja pada umumnya. Mungkin tidak salah jika Sasuke mengharapkan hal romantis yang akan dia lakukan dengan Hinata selama berkencan, meskipun dahulu Sasuke menganggap hal-hal romantis itu menjijikan.

“Sasu-chan, apa kau sudah siap ???” Suara Mikoto dari balik pintu kamar.

“Hn.” Jawab Sasuke agak mengeraskan geramanya.

“Baiklah, kaa-san tunggu dibawah.”

Sasuke kembali memandang pantulan dirinya pada cermin, dia memakai kaos putih dengan lengan hitam panjang dan celana jeans berwarna hitam yang pas dengan kaki panjangnya (?). setelah merasa sempurna, Sasuke pun keluar dari kamarnya dan berjalan menuju lantai bawah.

Tadi malam Neji tiba-tiba saja mendobrak kamar Sasuke saat dia dan Hinata sedang bermesraan diatas kasur. Hinata memakai gaun malam berwarna biru tua seperti rambut Sasuke, yang mengekspos sebelah bahunya, Mikoto lah yang sengaja memilihkanya. Gaun itu terlalu besar pada tubuh ramping Mikoto namun saat dipakai oleh Hinata gaun itu membentuk tubuh Hinata dengan sempurna.

Neji langsung menarik Hinata ke lantai bawah, namun Mikoto mengajak mereka untuk makan malam bersama. Neji yang merasa tidak tega melihat wajah memelas Mikoto pun langsung ikut makan malam dengan keluarga Uchiha.

Sasuke sengaja duduk disamping Hinata dan langsung berhadapan dengan Itachi dan Neji. Dia sengaja menunjukan kemesraan -yang menurut Neji berlebihan- hingga membuat Neji mengeluarkan kalimat-kalimat sarkas yang tidak pernah dia keluarkan dihadapan Mikoto dan Fugaku.

Dilantai bawah sudah ada Itachi yang sedang bermain play station, Mikoto yang membawa jaket kulit berwarna hitam dan Fugaku yang sedang duduk dikursi kebesaranya sambil memperhatikan penampilan Sasuke.
“Kau sangat tampan Sasuke-kun !!!” ujar Mikoto sambil memeluk Sasuke.

“Putraku memang tampan.” Ujar Fugaku sambil merangkul bahu Sasuke. “Taklukan putri Hiashi dan tou-san akan memberikanmu hadiah.”

“Tou-san akan memberikan hadiah apa pada Sasu-chan ???” Tanya Itachi tanpa mengalihkan perhatianya dari layar televisi.

“Kau tidak perlu tahu, kau sudah cukup mendapat sebuah mansion setelah menikah.” Jawab Fugaku datar.

“Hah ?!! Tou-san hanya akan memberiku mansion ?? lalu bagaimana dengan isinya ??” Itachi menyimpan joystick-nya lalu berdiri mendekati Mikoto, Fugaku dan Sasuke.

“Karena kau tidak mau mengurus perusahaanku, kau menyebalkan.” Cibir Fugaku.

“Isssssh, semoga kencanmu sukses Sasu-chan !!!” Itachi menepuk pelan bahu Sasuke.

“Hn.” Sasuke pun mengambil jaket ditangan Mikoto dan melangkah keluar dari mansion Uchiha.

HER REAL MASK

Her Real MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang