Chapter 9

5.1K 294 12
                                    

HER REAL MASK
Warning: OOC, TYPOS, CRACKED- PAIR, etc
Rate: M
Disclaimer: Naruto © Belonging Masashi Kishimoto
DON'T LIKE DON'T FLAME
DON'T LIKE DON'T FLAME
DON'T LIKE DON'T FLAME
READ AND REVIEW PLEASE (0.0)
Coba baca lagi deh siapa tau jadi suka ^.^ *author maksa*

Pagi-pagi Sasuke sudah datang di KIHS beserta senyum aneh terus terpampang diwajah tampanya. Sejak turun dari mobil dan berjalan ke kantin Sasuke terus tersenyum aneh, namun itu dianggap senyum malaikat oleh fans girlnya.

Beberapa menit kemudian Sasuke sampai didepan kantin, Sasuke pun memesan sarapan ala western yang khusus disiapkan untuknya. Setelah memesan Sasuke pun duduk di meja kosong sambil memainkan handphone dark bluenya. Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya.

"Ohayou sepupu." Sapa si rambut putih sambil tersenyum ke arah Sasuke. Sasuke hanya mengankat sebelah alisnya melihat tingkah si rambut putih.

"Sejak kapan aku menjadi sepupumu ??" tanya Sasuke ketus. Si rambut putih pun memilih duduk didepan Sasuke sebelum menjawab pertanyaanya.

"Kau kekasih Hinata bukan ?? dan aku sepupu Hinata. Jika kau berhasil menikah dengan Hinata maka kau menjadi sepupuku juga, tapi jika berhasil." Ucap si rambut putih sambil meminum susu kotak digenggamanya.

"Hinata akan menjadi miliku bagaimanapun caranya." Ucap Sasuke dingin, sambil mulai menikmati sarapanya yang baru saja diantarkan.

"Kau tahu ?? banyak yang menginginkan Hinata, apalagi dengan penampilan Hinata saat diluar sekolah." Jelas Toneri. Sasuke hanya mengangguk pelan.

"Jika kau tidak cepat mengikatnya mungkin Hiashi-jii san mungkin akan menjodohkan Hinata dengan pemuda pilihanya." Lanjut Toneri. Sasuke pun sedikit membelalakan matanya mendengar kata mengikat dan menjodohkan.

Mendengar kata mengikat Sasuke teringat kejadian kemarin sore dirumah Hinata. Kejadian kemarin tidak dapat Sasuke lupakan, meskipun tidak dapat melakukan 'itu' tapi Sasuke senang dapat melihat tubuh molek Hinata secara langsung. Setelah kejadian itu Sasuke jadi tersenyum sendiri hingga pagi ini.

"Hey, kau mengerikan jika terus tesenyum seperti itu." Ucap Toneri menyadarkan lamunan Sasuke.

"Hn." Jawab Sasuke.

"Kau sebenarnya mengerti atau tidak apa yang ku jelaskan padamu ???" tanya Toneri sedikit kesal dengan tingkah Sasuke yang mengabaikanya.

"Aku mengerti, tenang saja aku akan melamar Hinata setelah lulus dari sini." Jawab Sasuke sambil berlalu meninggalkan Toneri. Itu merupakan jawaban spontan dari Sasuke, sebenarnya Sasuke belum terpikir kapan akan melamar Hinata.

"Heeeeeh ?? coba kau ulangi lagi Sasuke ?!!!" teriak Toneri.

HER REAL MASK

Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit lalu, tapi Hinata, Ino dan Tenten masih berada di dalam kelas untuk membahas kegiatan mereka sepulang sekolah. Hari ini Hinata memakai syal untuk menutupi lehernya yang memerah akibat perbuatan Sasuke kemarin.

"Hinata bagaimana jika kita pergi ke caffe baru di Konoha mall, setelah itu kita pergi ke toko buku untuk mencari buku yang kau perlukan." Jelas tenten.

"Apa itu tidak merepotkan kalian ???" tanya Hinata ragu. Sebenarnya hari ini Hinata berencana membeli buku tentang bisnis besama Sasuke. Tapi tiba-tiba saja Ino dan Tenten mengajak Hinata pergi ke caffe.

"Tentu saja tidak, ngomong-ngomong kenapa kau memakai syal Hinata ??? " tanya Ino bersemangat.

"Baiklah kalau begitu, ah udara mulai terasa dingin karena mulai masuk musim dingin." jawab Hinata sambil tersenyum manis. Sasuke mendengar pembicaraan gadis-gadis tersebut hanya menyeringai. Kemudian Sasuke mengeluakan hanphonenya dan mengetik pesan untuk seseorang.

Her Real MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang