Chapter 17

4.7K 302 37
                                    

A/N 1: Minna-san, genki desuka ?? gomen baru update... gomen juga buat yang baca di Wattpad chapter 16 kemarin aku private, demi apapun, aku engga niat nyari followers. Aku hanya takut sama plagiatisme, jujur aja ya menurut aku plagiatisme itu kelicikan kelas rendahan yang dilakukak oleh orang tolol yang engga tahu diri.

Tapi plagiatisme itu berbeda dengan saduran, kalo saduran itu mengubah bebas sebuah cerita tanpa merubah garis besarnya. Dibeberapa part fic ini aku juga bikin saduran, ada yang diambil dari novel Fifty Shades of Grey, dan beberapa fic sasuhina atau pun fict yang lain.

Contohnya di chapter 16 kemarin saya ambil dari fic Ethereal Lie karya kak Noverius2012, idenya muncul diotak aku, tapi aku engga bisa nyusun kata jadi aku bikin saduran. Tapi aku bersyukur ada yang peka ternyata...

Kalo plagiatisme itu mencopy keseluruhan isi dari sebuah karya tanpa merubahnya sedikit pun. Kecuali kalo kalian republish sebuah karya yang sudah dapat izin dari yang punya nya, itu tidak masalah.

HER REAL MASK
Warning: OOC, TYPOS, CRACKED- PAIR, etc
Rate: M
Disclaimer: Naruto © Belonging Masashi Kishimoto
DON’T LIKE DON’T FLAME
DON’T LIKE DON’T FLAME
DON’T LIKE DON’T FLAME
READ AND REVIEW PLEASE
Coba baca lagi deh siapa tau jadi suka ^.^ *author maksa*

Mansion Uchiha terlihat ramai malam ini, berbagai petinggi dari penjuru Jepang berkumpul disana ikut memeriahkan pesta pertunangan Itachi dan Konan. Mulai dari kolega Fugaku dan Sasuke, teman lama Mikoto dan sahabat Itachi yang bernaung pada Akatsuki Management.

Hinata berjalan dengan anggun disamping Neji. Mereka langsung menjadi pusat perhatian saat datang ke mansion Uchiha.

“Hinata-chan !!!” Teriak Mikoto sambil setengah berlari mendekati Hinata.

Hinata tersenyum manis sedangkan Neji mengerutkan keningnya melihat tingkah Mikoto yang berbanding terbalik dengan Sasuke, tapi sedikit mirip dengan Itachi.

“Kau benar-benar cantik sayang, seharusnya Sasuke melihatmu saat ini.” Ujar Mikoto sambil memeluk Hinata.

Entah mengapa Hinata merasa lemas saat mendengar nama Sasuke, dia memang sudah sadar saat pagi hari setelah penyerangan Pein. Namun Hinata masih belum diperbolehkan menemui Sasuke dengan alasan yang masih tak dapat Hinata mengerti.

Hinata benar-benar penasaran dengan keadaan Sasuke dan alasan penyerangan Pein. Saat bernegosiasi dengan Pein, dia sempat menyinggung Naruto dalam kalimatnya. Menurut spekulasi Hinata, mungkin saja Naruto dan Sakura ikut campur dalam penyerangan malam itu. Tapi dia tidak menemukan bukti apapun mengenai hal itu.

“Kau terlihat pucat sekali sayang, apa kau kurang tidur beberapa hari ini ??? atau kau kurang memakan makanan bernutrisi ?? ya ampun kau menjadi kurus sayang...” Ujar Mikoto bertubi-tubi sambil memberikan sedikit jarak dari tubuh Hinata agar dapat memperhatikan penampilanya. Neji sedikit memberikan jarak pada Hinata dan Mikoto, namun beberapa saat setelah mengamati interaksi mereka Neji menjadi bersweat drop ria dan memutuskan untuk mencari teman lamanya yang mungkin berada di pesta.

“Iie, aku baik-baik saja kaa-san, aku hanya sedikit memikirkan Sasuke-kun...” Rona merah mulai menjalar pada pipi Hinata.

Mikoto tersenyum menggoda pada Hinata, “Ah !! kau merindukan putra bungsuku Hinata-chan ??” Hinata enggan untuk menjawab, dia masih bingung dengan perasaannya pada Sasuke saat ini. “Ya ampun sayang kau merona, tenang saja Sasuke-chan baik-baik saja, mungkin besok atau lusa dia bisa keluar dari rumah sakit.” Mikoto merubah posisinya menjadi berdiri disamping Hinata sambil merangkul bahu telanjang Hinata.

Her Real MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang