Keenam-Suka dengan yang kau lihat?

28.4K 1.6K 56
                                    

Voment baru baca sayang!

Kumohon ...
Kali ini biarkan angin malam menemani sang bintang ...
Karena terang sang rembulan tlah tertutup awan kelam...
Angin dingin berhembus menyayat jiwa yang terdalam ...
Sepi membasahi kenangan yang mulai memudar terbawa hujan ...
Tak ada yang perlu disesali sayang...
Karena kenangan itu tak harus kau simpan dalam ..
Cukup buat jiwamu tak berkabut sekarang ...
Dan biarkan rembulan menyinarinnya serta jadilah terang ...


____


      Aku mencoba membuka mataku secara perlahan, dan mengrenyit karena pening pada kepalaku. Aku mendudukan diriku, dan baru menyadari bahwa aku sedang berada ditempat yang sama sekali tak pernah ku datangi. Dimana ini, tempat ini sangat asing.

Aku berada disebuah ruangan yang cukup besar, ruangan ini dicat dengan warna dark blue dan biru muda yang dibeberapa sisinya terdapat warna hitam yang dilukis secara berantakan menimbulkan kesan dinamis dengan goresan seni yang tinggi.

Dan saat ini aku sedang berada tepat di sebuah ranjang, ranjang ini berada dipojok kiri ruangan dekat tembok kaca yang bagian tengahnya terhubung dengan ruangan luar. Ranjang ini berbalut warna putih gading dan warna hitam pada selimut dan corak bantalnya, yang ditengah- tengah corak terdapat jahitan benang emas dengan nilai daya pikat seni yang tinggi. Disamping kanan ranjang terdapat meja kecil yang berisi lampu tidur, alarm dan beberapa bingkai foto. Dan disamping kanannya lagi tempat 2 almari besar berwarna hitam dengan ukiran emas dimasing- masing sisinya. Didekat almari terdapat banyak gitar yang digantung berurutan.

Yhh bisa kita simpulkan jika pemilik kamar ini bukan orang yang kekurangan.

Mengabaikan hal itu, aku merasa cemas karena aku tidak tau sedang berada dikamar milik siapa. Aku merenung, tak lama karena ada seorang gadis cantik yang memasuki kamar ini dengan baju maid yang terlihat minim. Mungkin jika aku masih lurus aku pasti sudah menyukai gadis ini.

Dia lalu menunduk memberi hormat dengan membungkukkan badannya-

"Tuan muda menyuruh saya untuk menyiapkan anda menghadiri makan malam tuan." aku hanya merespon dengan diam, membuat sang maid menatap bertanya kearahku.

Aku hendak saja melemparkan pertanyaan jika saja seseorang makhluk menyebalkan tak memasuki indra penglihatanku. Dia adalah Jungkook, saat dia berjalam melewati ruangan sang maid menunduk dan berguman tuan muda. Tunggu? jangan bilang jika ini adalah kamar miliknya.

"Keluarlah.." kata Jungkook sambil melirik maid tadi, sang maid hanya mengganguk mengiyakan lalu meninggalkan ruangan ini. Aku terdiam sambil mengawasi pergerakan Jungkook yang berjalan kearah ku.

" Apa kau tidak apa- apa ? " tanyanya.

Aku terdiam, memangnya aku kenapa.

" Kau tak ingat ? " tanyanya lagi.

"Kau tak ingat sudah menyelamatkan aku tadi? "

Menyelamatkan? tunggu, jangan bilang mimpiku itu bukan mimpi tapi kenyataan.

"Tak usah bengong begitu "

" Kukira itu semua hanya mimpi.." kataku pelan.

" Ini bukan mimpi, tadi kau pingsan jadi aku langsung membawamu kesini." jawabnya.

Setelah itu aku hanya diam tak tau harus bicara apa membuat suasana bertambah cangung, dan aku tak menyukai ini.

"Mandilah dan kita akan makan malam, aku sudah menghubungi keluargamu tapi tak ada yang menjawab.Tapi jangan khawatir adikmu Bam bam sedang mengerjakan makalah dirumah temannya."

I LOVE U BITCH!KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang