Dua puluh enam- [18+] jadi pacarku?

10.4K 447 87
                                    

Cinta tak butuh alasan-ilyb

Jungkook pov

Aku senang hari ini, senang karena berhasil mengajak Taehyung berangkat sekolah bersama dan senang karena berhasil mengajak Taehyung ke kantin untuk makan siang hari ini.

Aku tersenyum sepanjang jalan saat memesan makanan dikantin untuknya, mengabaikan pandangan heran yang mungkin sudah dilontarkan kepadaku disepanjang perjalanan.

Aku tersenyum ramah dan membayar pesananku. Berjalan cepat kemeja ujung yang sudah aku dan Taehyung tempati sebelumnya.

Jantungku berdetak dengan cepat, melihat beberapa orang yang berkerumun di meja itu.

" Jangan lagi.." gumanku.

Aku melangkahkan kakiku dengan cepat, terbelalak kaget saat kulihat Taehyung disana ,terduduk dilantai dengan baju dan muka yang terkena cairan hijau entah apa. Sementara wajahnya yang menahan tangis mendongak karena dijambak seseorang.

"Apa-apaan ini!" Bentakku membuat semua orang menoleh ke arahku.

Aku menaruh pesananku, lalu mendorong orang yang menjambak rambut Taehyung dengan kasar.

Aku mengusap rambut Taehyung yang terkena lelehan cairan seperti jus lalu mengertak. Darahku terasa mendidih dan aku merasa benar-benar marah saat ini.

Aku melihat namja yang memegang gelas kosong yang barusan menjambak rambut Taehyung dan menatapnya tajam.

" Apa? Homo pantas mendapat- akh!" Sebelum selesai berbicara aku sudah memukul wajah sombongnya dengan kepalan keras, menerjangnya ke lantai.

Aku benar-benar marah.

Aku mengunci tubuh namja itu dilantai. Dan memukuli wajahnya keras secara berulang.

" Bugh! Bugh!"

Aku terus memukuli wajah namja itu secara brutal, mendorong kasar orang-orang yang berusaha memisahkanku.

Terengah, emosiku semakin memuncak. Pukulanmu mengeras, darah sudah membasahi tanganku dan kepalanku terasa ngilu.

Aku berdiri, menendang perut namja itu dengan keras sampai dia terlihat pingsan.

" Bajingan berhak mendapatkan ini!" Teriakku, aku menendangnya lagi dengan keras sampai suara rintihan terdengar. Aku belum puas, dia harus mendapatkan hukuman atas apa yang dia perbuat.

Aku hendak memukulinya lagi sampai seseorang memelukku erat dari belakang. Mengatur nafasku aku tercekat saat suara lemah seseorang mengalun pelan ditelingaku.

"Berhenti, kau bisa membunuhnya.." suara itu, suara seseorang yang selalu ku rindui akhir-akhir ini. Aku tersenyum kecil, mengatur nafas lalu berbalik. Mendekap erat Taehyung kepelukanku.

"Kamu baik-baik saja?" Tanyaku akhirnya setelah emosiku sudah terasa meredam. Taehyung mengangguk sebagai jawaban, aku mengusap punggung Taehyung dengan lembut.

Aku menatap tajam setiap orang yang menatap kami, termasuk teman-teman namja yang tadi aku pukuli, lalu berhenti pada seseorang yang aku kenali disana. Irene, aku menatapnya dengan tajam.

Dia memutar bola matanya dengan wajah jengah yang menyebalkan. Aku tidak tau sejak kapan dia jadi mempunyai raut wajah seperti itu.

" Kau? Kau dalangnya?" Tanyaku padanya akhirnya, Irene terlihat menatapku tak suka membuatku secara refleks mengertak.

" Bukannya jalang sampah sepertinya pantas mendapatkan semua ini." Ucapnya sombong sambil mengangkat dagunya kearah Taehyung.

Tiba-tiba saja tubuhku memanas dan aku merasa ingin membunuh seseorang.

I LOVE U BITCH!KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang