Sembilan belas- Si miskin dan pangeran

8.4K 627 61
                                    

Slow reading

Hari demi hari berlalu kembali seperti biasa, kecuali Jungkook yang terus- terusan menganggu hidup Taehyung seperti seorang penguntit. Dimanapun ada Kim Taehyung pasti disana juga ada Jeon Jungkook. Mereka berdua sudah seperti pasangan hidung dan upil, tak terpisahkan.

Seperti saat ini, Taehyung dilanda kemurungan, karena ditatap Jungkook intens habis-habisan. Bukan, masalahnya bukan tatapan Jungkook, tapi tatapan iri dari seluruh siswa siswi kantin membuat Taehyung risih. Dia memakan ramyeonnya dengan cepat, membuatnya tak sadar jika bibirnya menjadi belepotan.

Melihat bibir Taehyung belepotan membuat Jungkook terkekeh, dia mendekatkan tangannya ke bibir Taehyung, mengusap pelan.

"Kya!!"

Dan saat itu Taehyung sadar, hidupnya akan menjadi lebih sulit mulai saat ini.

***

Jam waktu pulang sekolah tiba, Taehyung kembali menjadi pusat perhatian. Bukan karena dirinya terlalu cantik, um maksudnya tampan. Tapi karena sosok murid baru populer yang sedang mengikutinya seperti seekor anak ayam. Taehyung geram, ingin sekali dia berteriak pada Jungkook "menjauh dariku dasar brengsek!"tapi tentu saja tidak dia lakukan, dia masih sadar diri.

Sambil mempercepat langkahnya, Taehyung segera keluar area sekolah, dan berjalan lagi lebih cepet agar segera sampai dirumah. Tapi sebelum itu semua terjadi, sebuah tangan menahan pergelangan tangannya, membuatnya berhenti. Dia menoleh cepat, hampir mengumpat.

"Berhenti menggangguku Jung-" Taehyung terdiam, menyadari bukan Jungkook yang memegang tangannya, melainkan seorang yeoja. Dia menyesal tidak bisa membedakan gender tangan seseorang. Salahkan tangan Jungkook yang terlampau lembut sebagai seorang lelaki!

Wanita itu menatap Taehyung dingin, sedikit mengejek dan merendahkan. Taehyung diserbu bingung, dan mengingat-ingat sesuatu. Setelah dia fikir-fikir ternyata yeoja ini adalah mantan Jungkook yang hampir membuat Jungkook bunuh diri waktu itu.

Tiba-tiba Taehyung diserbu perasaan ingin marah, dia berdecak kesal. Untuk apa wanita bajingan ini ada disini, didepannya, membuat moodnya makin down saja. Dia hendak melontarkan umpatan namun-

"Shhh.."yeoja itu mendesis, menginterupsi Taehyung untuk diam. Rahang Taehyung mengeras, hampir membuatnya ingin mengumpat lagi.

"Orang miskin seperti kamu, tak layak terlalu dekat dengan pangeran seperti Jeon Jungkook, Jungkook adalah pangeran dan aku adalah ratunya. Jadi, menyingkirlah dasar penganggu!" yeoja itu berucap pelan,tapi setiap perkataannya entah mengapa melukai Taehyung dari dalam, membuat Taehyung diam berfikir sejenak.

"Kenapa? Kau .. sudah sadar diri hmm?" melihat Taehyung yang tutup mulut membuat yeoja itu menyeringai, merasa menang.

Taehyung masih terdiam, lalu berakhir dengan menghela nafas, dia memiringkan wajahnya kesamping sedikit mengejek, menatap tepat dimata yeoja itu dan berkata-

"Lalu, kalo aku miskin memangnya kenapa?ini hidupku, bukan hidupmu. Harusnya kamu.. yang sadar diri!" Ucap Taehyung dengan lebih datar dan dingin, dia berbalik, mencoba tidak mendengarkan umpatan kasar dari mulut kotor itu sebagai respon dari ucapan Taehyung tadi.

Pada akhirnya, Taehyung sampai dirumah dalam kurun waktu lebih lama, dia berjalan sangat lambat, beberapa kali hampir tertabrak mobil karena menyebrang sembarangan, limbang dalam pemikiran membuatnya tidak fokus dalam segala hal. Kakinya lecet-lecet padahal memakai sepatu, dan dia masih melamun saat sudah sampai dirumah. Melihat Hyungnya yang melamun didepan pintu seperti penunggu membuat Bambam langsung memanggil Taehyung, meski begitu Taehyung masih tetap diam membuat Bambam merasa bingung lalu mulai mendekatinya.

I LOVE U BITCH!KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang