Part 2

943 33 0
                                    

Axel Abraham cowok ganteng berusia 22 tahun itu merupakan anak semata wayang dari sahabat dekat Salma, kedua orang tua Axel saat ini sedang menjalankan bisnis keluarga mereka di Aussie, meskipun terlahir dari darah seorang pem bisnis sukses, Axel merasa jika ia tidak bisa sehebat sang ayah dalam menjalankan bisnis, justru Axel merasa jika ia lebih cocok jika menjadi seorang dokter.

Sampai akhirnya Axel berhasil masuk ke kampus favorit yang ada di jakarta. Karena sebelumnya axel tinggal di Jogja bersama sang nenek, sang bunda pun berniat untuk menitipkan Axel pada sahabat dekatnya yaitu Salma ibunda Agatha.

Namun Axel tetap pada pendirian nya, ia tidak pernah ingin menyusahkan banyak orang termasuk Salma, hingga akhirnya ia memilih untuk menyewa sebuah apartemen yang lokasi nya tidak terlalu jauh dari rumah Salma, agar sang bunda tidak terlalu khawatir pada dirinya.

Seperti malam ini, Axel menerima tawaran Salma untuk menginap hanya untuk menghargai kebaikan Salma yang telah baik pada dirinya dan juga Farah sang ibunda. Namun Saat sedang berbincang Axel bertemu dengan seorang gadis yang cukup menyebalkan, dan juga lucu. Axel suka melihat gadis itu jika sedang kesal, ia akan menatap Axel dengan penuh rasa ingin memaki bukan nya risih Axel malah menyukai gadis itu dan berniat menggoda gadis itu lagi dan lagi.

Setelah menyelesaikan acara mandinya Axel pun kembali ke kamar yang telah Salma sediakan untuk Axel menginap malam ini, nuansa kamar itu begitu aestetik. Axel menyukai tatanan rapi di setiap sudut kamar ini.

Tuk tuk tuk!

Axel berjalan ke arah pintu dengan masih hanya menggunakan celana pendek tanpa kaos, rambutnya yang masih basah menambah kesan seksi pada lelaki itu.

"iya ada apa?"tanya Axel, tanpa ia sangka jika yang mengetuk pintu barusan adalah Agatha gadis yang baru ia kenal beberapa waktu lalu.

Agatha yang melihat penampilan Axel saat ini tidak bereaksi seperti tadi, ia hanya diam mematung saat ini.

"Hei, lu kenapa?"tanya Axel membuyarkan lamunan Agatha

"Lu ga punya baju? Atau jangan jangan lu lagi ngegoda gue?"selidik Agatha

"Gue laporin mama gue lu"ancam Agatha, baru saja akan beranjak Axel menarik Agatha sehingga saat ini posisi mereka begitu dekat.

"Ga asik lu, main lapor gitu"ucap Axel

"Gue tuh abis mandi dan lu ngetuk pintu yah gue buka aja, lagian lu ngapain sih anak kecil, jam segini tuh tidur bukan nya malah gangguin orang"Ucap Axel

"Anak kecil mata lo! Umur gue udah 17 tahun dan fyi gue udah kelas 2 SMA! Mana bisa lu sebut gue anak kecil"protes Agatha

"yaudah terserah lu, jadi lu ke kamar gue mau ngapain?"tanya Axel lagi

"Nih selimut, kata mama selimut dikamar ini masih di laundry an jadi lu pake aja selimut ini dulu"jawab Agatha memberi sebuah selimut pada Axel

"Thanks, yaudah gua masuk dulu"ucap Axel, Agatha mengangguk dan kembali ke kamar nya.

Saat sudah berada di kamar nya, lamunan Agatha kembali menerawang pada kejadian didepan kamar Axel tadi.

"Gila badan nya sixpack banget"gumam Agatha

"Ih mikir apaan sih lu tha, ga boleh mikir jorok jorok wahai Xavier Agatha"ucap Agatha menyadarkan dirinya.

Gadis itu pun memilih untuk tidur lebih awal, Karna besok disekolah akan ada event pensi. Sehingga Agatha tidak ingin terlambat sampai disekolah.

Pagi hari pun tiba, Agatha Bangun dan segera mandi untuk berangkat ke sekolah, setelah beres membersihkan badan, Agatha memoles sedikit wajah nya dengan bedak dan lipbalm. Merasa sudah pas Agatha pun turun ke bawah untuk ikut sarapan bersama mama papa dan juga adiknya.

"morning papa, mama"sapa Agatha mencium pipi kedua orang tua nya.

"morning Dylan"sapa Agatha, Dylan hanya mengangguk sembari terus menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Oh iya ma, tamu mama ga ikut sarapan?"tanya Agatha

"Ikut "jawab seorang lelaki dari arah dapur

"Ikut lah, kan yang masak nasi goreng pagi ini Axel ka"jawab Salma

"Axel keren tau ka, selain minat besar jadi dokter dia juga pinter masak"puji sang papa

"Iya ka , enak lagi nasi goreng nya"ucap Dylan buka suara

"Biasa gini kok rasanya, kalian lebay banget"ucap Agatha memakan nasi goreng nya. Axel tersenyum melihat gengsi dari gadis itu.

"gengsian banget jadi cewek"bisik Axel saat duduk disamping Agatha.

Agatha pun menatap tajam kearah Axel, dan kembali makan sarapan miliknya. Setelah selesai Agatha pamit untuk segera berangkat ke sekolah.

"Ka kamu bareng Axel aja yah, mobil lagi di bawa pak Yanto ke bengkel"ucap Salma

"yaudah deh Agatha naik angkot aja"ucap Agatha

"Eh ga gitu, udah bareng Axel aja, nanti pulang nya mama jemput"ucap salma

"Mama ga ke rumah sakit?"tanya Agatha

"ga praktik mama hari ini"jawab Salma, Agatha pun mengangguk dan keluar menuju ke halaman depan

Saat sudah berada di depan, Agatha bertemu Axel yang sudah duduk diatas motor sport miliknya.

"Buruan naik, ntar lu kesiangan"ucap Axel, Agatha pun buru buru naik ke atas motor Axel

"Pegangan"suruh axel

"Gamau!"tolak Agatha

Axel yang tidak ingin berdebat dengan gadis ini pun melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi.

"lu mau bikin gue celaka yah?"teriak Agatha

"Kan udah gua bilang pegangan tapi lu gamau"ucap Axel

"Pelan atau gua turun sekarang?!"ancam Agatha

"Pegangan dulu!"ucap Axel, mau tidak mau Agatha pun menurut dan melingkarkan tangan nya ke pinggang Axel

"Nah gitu kan aman"ucap Axel, motor yang Axel bawa pun melanju normal dan membuat Agatha sedikit tenang saat ini.

"Modus banget lu minta di peluk"ucap Agatha, Axel tersenyum mendengar ucapan Agatha. Axel juga bingung bagaimana ia bisa tertarik dengan Agatha dalam waktu semalam.

Saat sudah sampai didepan gerbang sekolah, Agatha pun turun dan melepaskan helm nya.

"Thanks"ucap Agatha saat akan berlalu masuk kesekolah, Axel menahan tangan Agatha

"Minta nomor lu"ucap Axel tiba tiba, Agatha mengernyitkan dahi nya heran

"Buat apaan?"tanya Agatha bingung

"Buat jaga jaga"jawab Axel

Agatha dengan kondisi bingungnya pun tetap memberikan nomor hp nya.

"Tuh udah"

"Yaudah sekolah yang bener"ucap Axel tersenyum dan mengusap puncak kepala Agatha.

Axel pun kembali melajukan motornya, meninggalkan Agatha yang diam mematung

"oii"panggil seseorang dan orang itu adalah Viona sahabat dekat Agatha sejak SD.

"Eh, lu ngagetin aja"sadar Agatha

"Ngapain sih lu bengong disini?"tanya Viona penasaran

"ah engga, udah deh ayo masuk"jawab Agatha mengelak, dan memilih untuk mengajak Viona untuk masuk ke dalam sekolah.

>>>>



XAVEL  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang