Part 5

646 28 1
                                    

Keesokan hari nya Agatha bangun lebih awal, ia Kembali membantu bi Sumi di dapur untuk menyiapkan sarapan.

"pagi neng Agatha"sapa bi Sumi

"pagi bi, bibi buat apa sarapan hari ini?"tanya Agatha

"Den Dylan pengen makan omelet, sedangkan nyonya sama tuan udah pergi kerumah sakit neng jam 2 subuh tadi"jawab bi Sumi

"Ada pasien darurat yah biasanya"ucap Agatha hafal

Bi Sumi pun membuat kan Agatha nasi goreng udang, karena gadis itu sangat menyukai nasi goreng buatan bi Sumi.

"Bibi ikut sarapan di meja ya, ga enak banget makan sepi gini"ucap Agatha, bi Sumi menolak namun Agatha begitu keras kepala dan memaksa bi Sumi untuk makan satu meja dengan nya

"Atuh neng bibi segan makan satu meja sama majikan"ucap bisu tidak enak hati

"Bibi kek apa aja, aku udah anggep bibi tuh kaya keluarga aku sendiri tau bi, jadi gausah sungkan"ucap Agatha, Dylan juga menyetujui ucapan sang kakak.

"Ka, kemaren siang mama bilang ke aku kalo Minggu depan kita mau berangkat ke Singapore"ucap Dylan, Agatha bingung karena tak satu pun mama dan papa nya memberi tau soal keberangkatan mereka.

"Tapi Kaka ga diajak"sambung Dylan

"Loh kok gitu, ga adil banget"protes Agatha

"Minggu depan kan kakak udah ujian semester, kalo aku kan belom jadi masih bisa izin sekolah"ucap Dylan menjelaskan

"Ya tunggu aku beres kan bisa"ucap Agatha masih tak terima

"Mama papa ada konferensi disana jadi ga bisa ngikut jadwal kaka"ucap Dylan, Agatha paham namun tetap saja ia tak terima jika di tinggalkan sendiri dirumah, walaupun ada bi Sumi tapi Agatha tetap merasa tidak terima.

"Yaudah deh have fun"ucap Agatha dengan raut wajah sebal.

Setelah selesai sarapan Agatha segera bersiap untuk berangkat kesekolah, Dylan yang sudah dijemput teman nya pun pamit lebih dulu.

"Varo, gausah ngebut bawa motornya"peringat Agatha pada sahabat adiknya itu

"Iya ka, kita pergi dulu yah, assalamualaikum"pamit varo

"Waalaikumsalam"

Setelah kepergian varo dan Dylan, tak lama kemudian sebuah mobil berhenti tepat di hadapan Agatha. Gadis itu terlihat bingung, hingga akhirnya sang pengemudi membuka kaca.

"Cepet naik, gua anter sekolah"ucap Axel, yah pemilik mobil tersebut adalah Axel.

"gausah, mobil gua udah keluar dari bengkel"ucap Agatha

"Percuma, kunci mobil udah di tarik sama nyokap lu, tugas gue sekarang nganter jemput lu"ucap Axel

"What? Bentar, jangan jangan lu ngelamar kerja dirumah gua buat jadi sopir?"tanya Agatha

"Anggep aja gitu, udah bawel banget masih pagi juga"ucap Axel

"Dih nyebelin!"ucap Agatha dan masuk ke kursi penumpang

"Eh apaan, jangan disitu, pindah kesebelah gua"ucap Axel

"Gamau!"

"ayolah nanti lo terlambat"ucap Axel dengan sangat terpaksa Agatha beralih dudu di kursi sebelah Axel.

Selama perjalanan suasana begitu terasa canggung, baik Agatha maupun Axel sama sama memilih untuk diam.

"Tha, soal kemaren--"

"Gausah dibahas"ucap Agatha memotong, Axel kembali diam

Sampai akhirnya mereka telah sampai di depan gerbang sekolah. Tanpa berkata apapun Agatha langsung turun dan segera masuk ke dalam sekolah, Axel yang memperhatikan gadis itu semakin merasa aneh dengan perasaan nya sendiri

Punggung Agatha semakin menjauh dari pandangan Axel, setelah Agatha tak terlihat lagi, Axel pun kembali melajukan mobilnya. Hari ini sesuai janji dengan papa Agatha Axel berniat untuk menemui Aditama.

Setelah sampai di rumah sakit Axel langsung menuju ke ruangan Aditama. Saat Axel tiba Aditama sedang memeriksa beberapa Pasien, sembari menunggu Aditama, pandangan Axel tertarik pada sebuah foto gadis kecil yang berada di atas meja

Axel mengambil foto tersebut dan tersenyum gemas pada gadis yang ada didalam foto itu. Axel pun mengeluarkan ponsel miliknya dan memotret beberapa foto agatha saat kecil.

"Kok makin hari perasaan gue makin aneh yah ke Agatha"batin Axel.

Setelah puas memotret Axel kembali menaruh foto tersebut pada tempatnya.

Cukup lama menunggu Aditama datang, dan bertemu dengan Axel.

"Hai xel, lama nunggu om?"tanya Aditama

"Lumayan om"jawab Axel

"Sorry ya, tadi om harus cek beberapa pasien dulu"ucap Aditama.

"Iya ga papa om"ucap Axel

"Ada hal yang harus om sampaikan ke kamu, perihal Agatha"ucap Aditama mulai serius

"Agatha kenapa om?"tanya Axel

"Om dan Tante Salma Minggu depan mau berangkat ke Singapore untuk menghadiri konferensi para dokter Disana, om mau minta tolong ke kamu untuk tinggal sementara waktu dirumah om, sampai om dan Tante kembali ke indonesia" jawab Aditama, Axel bingung harus menyetujui atau tidak permintaan Aditama, ia takut jika Agatha tidak nyaman jika ia tinggal disana.

"Tapi om--"

"Om minta tolong sama kamu, lagian om percaya kamu bakal ngejaga Agatha dengan baik"ucap Aditama lagi. Mau tidak mau Axel pun menerima permintaan Aditama. Setelah mengobrol beberapa saat Axel kembali pergi ke kampus, Karna pagi ini ia ada kelas.

Sedangkan di tempat lain Agatha terlihat sedang asik dengan ipad miliknya, ia begitu fokus menggambar beberapa anime kesukaan nya, Viona yang setiap hari merasa bosan dengan kegiatan Agatha hanya menghela nafas sabar.

"Gimana acara ngedate lu kemaren?"tanya Viona tanpa menatap Agatha

"Berantakan"jawab Agatha santai

"Hah? Demi apa?"ucap Viona setengah berteriak, untungnya saat ini sedang jam istirahat.

"Iya"

"Kok bisa?"tanya Viona lagi

"Sopir gua Dateng ngejemput"jawab Agatha

"Sopir lu ngeselin banget anjir"ucap Viona

"Emang! Makanya gua sebel"ucap Agatha masih menatap fokus ke layar iPad nya.

"ga ada kerjaan banget sopir lu, udah tua juga masih aja ribet"ucap Viona

"Masih muda"ucap Agatha

"Siapa?"tanya Viona bingung

"Sopir"jawab Agatha santai

"Hah? Gimana cerita? Emang ga sekolah? Kok bokap lu mau sih memperkerjakan anak dibawah umur"ucap Viona dengan raut wajah Tak menyangka

"Ga gitu na, muda nya tuh bukan seangkatan kita tapi 5 tahun diatas kita"jelas Agatha

"Oh gitu"ucap Viona mengerti

"Cakep ga?"tanya Viona tiba tiba, Agatha menoleh dengan tatapan tajam nya

"Mulai deh"jawab Agatha, tanpa merasa berdosa Viona hanya tersenyum lebar.

Jam istirahat pun selesai, para guru pun mulai menuju ke kelas mereka.
Beberapa jam kemudian bell pulang sekolah pun berbunyi. Semua murid berhamburan keluar dari halaman sekolah, begitu juga dengan Agatha dan Viona. Saat sedang menunggu jemputan, sebuah mobil berhenti tepat didepan kedua gadis itu.

"Mobil siapa nih?"tanya Viona bingung, sedangkan Agatha sangat mengenal mobil itu.

>>>>>

XAVEL  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang