Sembari menunggu hujan reda Axel mengajak Agatha untuk mencari buku materi untuk mata kuliah nya. Sebenarnya Agatha sudah sangat lelah, tapi ia masih menahan diri untuk tidak mengeluh pada Axel.
Sedangkan Axel yang menyadari perubahan diraut wajah Agatha langsung menanyakan hal yang sangat Agatha tunggu sejak tadi.
"Mau pulang?"tanya Axel, Agatha langsung mengangguk cepat
Axel pun langsung menggegam tangan Agatha dan langsung membawa gadis itu menuju kearah parkiran, Agatha terperanjat kaget dengan sikap Axel namun ia tak berniat untuk melepaskan gengaman tangan axel saat ini.
"Masih gerimis tha, mau terobos aja?"tanya Axel, Agatha hanya membalas dengan sebuah anggukan
"Yaudah pake jaket gue"ucap Axel memakaikan jaket pada Agatha. Lagi lagi Agatha menurut
Dengan hati hati Axel mulai melakukan motornya dengan pelan, namun tak disangka sangka, hujan lebat kembali turun melihat ketidakmungkinan membawa Agatha pulang kerumah, Axel pun melajukan motor nya ke apartemen miliknya yang jauh lebih dekat dari tempat mereka sekarang.
Setibanya mereka di parkiran apartment Agatha terlihat semakin bingung.
"Ngapain ke apart?"Tanya Agatha takut
"Hujan gede gitu ga mungkin kita lanjut buat sampe kerumah lu"jawab Axel
"Yaudah gua pesen taksi online aja"ucap Agatha
"Gausah istirahat disini aja dulu, nanti gua kabarin Tante Salma"ucap Axel
"Kalo pun lo pesen ga bakal dapet, jalanan macet dimana mana"ucap Axel, Agatha mendengus kesal
"Yaudah deh"ucap Agatha menurut dan mengikuti Axel dari belakang
Saat berada di dalam lift Axel menekan tombol lantai 15, tak berselang lama kedua nya sudah sampai di lantai yang mereka tuju..
Axel membuka pintu apartemen miliknya, dan menampilkan keadaan rapih dan harum di dalam nya. Agatha tak menyangka jika lelaki ini suka dengan kebersihan.
"Rapih juga apartemen lu"ucap Agatha
"iyalah gua ga suka sama suatu hal yang jorok"ucap Axel
Agatha duduk di sebuah sofa yang berada di ruang tv, membuka ponsel dan mengscroll akun Instagram miliknya.
"Nih pake"ucap Axel melempar sebuah kaos oversize dan celana joger milik nya.
"Baju lu basah, ganti"perintah Axel, Agatha menurut dan mengganti seragam sekolah nya yang basah.
Setelah selesai berganti pakaian, indra penciuman agatha mencium bau sedap dari arah dapur, Agatha pun berjalan kearah sumber bau sedap tersebut.
"Masak apa lu?"tanya Agatha
"Steak salmon with lemon sauce"jawab Axel singkat, agatha pun hanya ber-oh ria
"Ada yang bisa gue bantu?"tanya Agatha menawarkan diri
"Siapin piring nya aja tolong"jawab Axel
"Siap boss"Agatha dengan semangat menyiapkan piring untuk mereka berdua makan.
Setelah selesai Axel langsung menyajikan masakan nya di piring yang sudah Agatha siapkan. Dengan sangat tidak sabar agatha langsung melahap makanan nya.
"Gimana?"tanya Axel penasaran
"ENAK!"jawab Agatha dengan rasa kagum
"Kenapa sih lu pengen jadi dokter?"Tanya agatha tiba tiba, mendapati pertanyaan seperti itu Axel tersenyum
"Gua seneng kalo bisa bermanfaat buat orang lain"jawab Axel
"Pengusaha juga kan bermanfaat, Karna bisa mempekerjakan banyak orang"ucap Agatha
"Beda tha"Ucap Axel
"Padahal jadi dokter tuh ga enak, full time di rumah sakit, sampe ga punya waktu buat keluarga"ucap Agatha
"Emang iya?"tanya Axel
"Iya! Papa mama juga gitu, apalagi waktu COVID mereka malah ga pulang sama sekali ke rumah, karena alasan takut kami anak anak nya terpapar, waktu itu juga gue takut banget Karena banyak temen temen mereka yang notabene nya sesama tenaga medis yang terpapar dan berakhir meninggal"ucap Agatha panjang lebar.
"Jadi lu khawatir kalo nanti gua jadi dokter trus gua ga punya waktu buat anak istri gua?"tanya Axel
"Ga juga sih, itukan urusan lu, gua mah cuma cerita"jawab Agatha
"Lu aja deh yang jadi istri gua kan lu udah paham banget tuh gimana sibuk nya dunia yang bakal gua jalanin"ucap Axel, Agatha terdiam gugup. Sedangkan Axel hanya tersenyum melihat perubahan raut wajah Agatha.
Mereka berdua pun telah selesai makan, Agatha menyuruh Axel untuk pergi saja keruang tv Karna ia ingin mencuci piring bekas mereka makan, setelah selesai Agatha ikut bergabung dengan Axel di ruang tv. Ia duduk persis disebelah Axel.
"Hujan nya kapan berhenti sih, gua mau pulang"gumam Agatha memperhatikan keluar jendela
"Lu kan orang kaya, masa iya ga punya mobil?"tanya Agatha
"Ada, tapi di Jogja"jawab Axel
"Lu tinggal di Jogja sama siapa?"tanya Agatha kepo
"Nenek"jawab Axel masih memainkan ponsel nya.
"Nanti ajak gua ke Jogja yah, kata temen gua disana banyak tuh wisatanya"ucap Agatha
"Iya nanti sekalian ijin minta restu sama nenek buat nikah sama lu"ucap Axel
"Dih apaan sih lu"ucap Agatha salah tingkah
Mereka berdua pun terdiam sampai akhirnya lampu di apartemen Axel padam.
"Hua Axel"teriak Agatha melompat keatas pangkuan Axel, gadis itu begitu erat memeluk Axel.
"Gua takut"ucap Agatha lirih
Axel terdiam mendapat serangan mendadak dari Agatha. Tak berselang lama lampu pun hidup kembali, Agatha melepaskan pelukan nya dari Axel dan menatap wajah Axel dengan begitu dekatnya.
Bukan nya beranjak dari pangkuan Axel, gadis itu semakin mendekat Karna Axel menekan punggung gadis itu supaya semakin menempel padanya.
Lambat namun pasti Axel mendekatkan wajah nya kearah Agatha begitu juga gadis itu seperti terhipnotis, Agatha ikut memajukan wajah nya perlahan, bibir kedua nya pun bertemu, Axel memanggut pelan bibir Agatha, cukup lama mereka melakukan aktivitas tersebut sampai akhirnya dering telpon menyadarkan kedua manusia itu.
"Shit!"ucap Axel, Agatha tersadar, wajah gadis itu memerah dan beranjak menjauh dari pangkuan Axel.
Agatha panik dengan perbuatan yang baru saja ia lakukan, ia berkali kali mengutuk dirinya sendiri. Karna sudah merelakan first kiss nya untuk Axel yang bukan siapa siapanya. Setelah mengangkat telpon Axel duduk kembali disebelah Agatha yang menutup wajah nya dengan bantal sofa.
"Tha sorry gua ga ada maksud apa apa, gua kelepasan tadi"ucap Axel, Agatha diam, dia malu saat ini, ini adalah kesalahan terbesar yang pernah agatha lakukan.
"Lo ga salah, ini salah gua harusnya gua ga lompat kepangkuan lo"ucap Agatha yang masih menutupi wajah nya
Axel terdiam lagi, menetralisir degub jantung nya, cukup lama mereka saling diam hingga akhirnya Agatha merengek ingin pulang.
"Gua mau pulang"ucap Agatha memecahkan keheningan
"Ayo gua anter, hujan diluar juga udah berenti"ucap Axel.
Setelah bersiap Axel segera mengantar Agatha untuk pulang, saat ini jam sudah menunjukan pukul 7 malam, suasana dingin mengiringi perjalanan kedua manusia itu.
Tak membutuhkan waktu lama kedua nya pun sampai, Axel mampir sebentar untuk berpamitan pada Salma dan Aditama lalu berlalu pulang. Begitu juga dengan Agatha gadis itu langsung membersihkan dirinya dan istirahat dikasur empuk miliknya
"Ciuman itu! Akh Agatha bego!"ucap nya sendiri, ia masih menyesali perbuatan nya tadi sore.
"Malu banget mau ketemu Axel lagi"ucap Agatha menutup wajah nya dengan bantal.
>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVEL
Teen FictionEveryday is much more memorable and fun when I am with you- Xaviera Agatha