Chapter 5

564 56 6
                                    

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.

Story by : @Tsukiseinaru

Pairing : Kaka.Femnaru slight Sasu.Femnaru, Ku/Kyuu.FemIta

Rate : T

Genre : Romance, Hurt, Love Triangle, Schools, Friendship, Family.

WARNING : Female Naruto, Female Itachi, Gender Switch, TYPO bertebaran di mana-mana, Alur tidak jelas, OOC, OC, dan masih banyak kekurangan lainnya.

Nb : bagi yang tidak suka di harapkan untuk tidak membaca/ berkomentar pedas!! Dan sebaiknya tidak men-jugde. Di larang keras meng-copy sebagian/keseluruhan isi cerita.!!

No Like, Don't Read!!

.

Happy Reading...

.
.

Naruto tidak menyangka bila pertemuan antar keluarga di kediaman Uchiha menjadi sesuatu yang bermakna. Harapannya yang sempat ingin dekat dengan pemuda bernama Kakashi kini semakin menjadi nyata. Awalnya ia menyangka bila perjalanannya untuk mengambil perhatian Kakashi akan sulit. Ketika ia menyadari satu hal, adanya Uchiha Sasuke yang lebih sering mengajaknya berbicara ketimbang Kakashi sendiri. Meskipun begitu, ia tidak menyalahkan hadirnya Sasuke di hidupnya. Ia malah senang bila ia juga bisa dekat dan menjalin pertemanan dengan Sasuke. Sama seperti kedua orangtua mereka yang juga saling menjalin persahabatan sejak mereka masih berada di bangku kuliah, bahkan sampai sekarangpun masih terikat begitu erat.

Tapi, ada yang mengganggu pikirannya ketika ia teringat sesuatu mengenai Kakashi. Pemuda itu seperti tampak sedang menghindarinya meski Kakashi tetap duduk di dekat dirinya.

Flashback...

"Aku tidak menyangka kalau orangtua kita begitu dekat." Pekik Naruto girang, menyuarakan kata-kata yang ada di pikirannya sejak pertama kali mereka di pertemukan kembali dalam suasana yang berbeda.

"Aku juga berfikir sama sepertimu. Ya, kan. Kakashi?" Timpal Sasuke. Dan Kakashi hanya bergumam sebagai respon. Tak terlihat antusias atau mengatakan jika dirinya tidak menyukainya. Ekspresinya datar dengan mata menyayu seperti orang yang mengantuk.

Saat ini, ketiganya tengah duduk di sebuah gazebo di halaman belakang rumah Sasuke. Di temani cahaya lampu taman yang remang-remang. Suara ketukan ekor bambu yang di pasang pada sebuah penyangga di dekat kolam, ketika bambu itu terisi penuh oleh aliran air yang terus mengucur, bambu itu akan tertumpah di dalam kolam, lalu terisi kembali. Begitu seterusnya. Mengisi suasana sunyi malam itu. Tak hanya itu, banyak suara-suara binatang malam yang mengusik indra pendengaran ketiganya. Seolah suara-suara itu seperti membentuk sebuah alunan instrumental indah yang mengalun sebagai lullaby pengantar tidur.

"Apa... Kita juga bisa menjalin persahabatan seperti orangtua kita?" Ungkap gadis itu kembali. Bertanya entah pada siapa. Naruto hanya menatap langit gelap bertabur bintang yang tampak cerah.

Hening.

Sasuke menoleh menatap intens Naruto yang masih tetap mendongak ke atas langit. Tak ada niat untuk Sasuke menjawab pertanyaan yang terlontar dari bibir Naruto. Pemuda itu bahkan menatap Naruto dengan ekspresi yang tidak terbaca. Berbeda dengan Sasuke, Kakashi yang kini tengah merebahkan tubuh dan melipat kedua tangan sebagai bantalan kepalanya itu hanya mengedarkan pandangannya ke langit-langit gazebo.

Feel My Soul...(DROPPED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang