Feel My Soul...(DROPPED)

Chapter 8

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto.

Story by : @Tsukiseinaru

Pairing : Kaka.Femnaru slight Sasu.Femnaru, Ku/Kyuu.FemIta

Rate : T

Genre : Romance, Hurt, Love Triangle, Schools, Friendship, Family.

WARNING : Female Naruto, Female Itachi, Gender Switch, TYPO bertebaran di mana-mana, Alur tidak jelas, OOC, OC, dan masih banyak kekurangan lainnya.

.
.
.
.
.

"Jadi... Kurama menyuruh kita untuk mendaftar di kampus yang sama sepertinya?"

"hm.." gumam seseorang sebagai respon.

"lalu, kalian bagaimana?" timpal salah satu dari mereka.

Mereka sama-sama saling menatap satu sama lain. Mencari jawaban atas permasalahan yang mereka hadapi.

"Yah, apa boleh buat. Toh, tidak buruk juga kalau kita semua kuliah di kampus yang sama."

"asal si rubah itu tidak pindah-pindah lagi saja." timpal yang lain.

"Haha.. Kau jahat juga Shu."

"Jahat sih tidak, tapi aku benar-benar tidak suka dengan tingkahnya yang seenak udel sendiri. Uuh!!" balas seseorang yang di panggil Shu.

Dan keributan semakin menjadi sebuah gurauan. Yang dimana mereka saling menimpali satu sama lain. Terlihat dengan jelas jika persahabatan di antara mereka begitu kuat.

.

.

.

"HACHHUUUUHHH!!!"

"Kau kenapa Ku? Sakit?"

Kurama menggosok hidungnya untuk yang ke sekian kalinya dengan kasar. Ah, tidak biasanya ia bersin-bersin seperti ini. Apa jangan-jangan teman-temannya sedang membicarakan dirinya. Sial!! Awas saja kalau mereka membicarakan tentang dia yang tidak tidak.

Bukannya menjawab, Kurama justru berlalu pergi setelah menyambar tasnya. Gyuuki hanya bisa geleng-geleng kepala tak habis pikir. Tanpa mereka sadari, seorang gadis bersurai biru tengah memperhatikan keduanya. Terutama Kurama.

"Oey, Matatabi! Apa kau ingin bergabung di tim kami?" tanya Gyuuki. Ia menjadi salah satu ketua grub setiap tim untuk acara study tour nantinya. Gyuuki bahkan sungguh tidak mengerti kenapa harus dia yang di tunjuk sebagai ketua tim. Padahal ia berharap kalau Kuramalah yang paling bisa di andalkan bisa di pilih menjadi seorang ketua. Tapi pria itu justru menolak mentah-mentah saat ia mengajaknya bertukar posisi. Menyebalkan memang.

Matatabi yang mendapat tawaran itu tentu saja tidak menyia-nyiakannya. Karena bagaimanapun juga, di dalam tim milik Gyuuki ada satu orang yang membuat dirinya berminat untuk bergabung.

"Tentu." jawabnya mantap.

"Ha—ah... Syukurlah. Lengkap sudah timku hari ini. Arigatou na, Matatabi. Jaa na." ucap Gyuuki sebelum ia juga beranjak pergi.

Matatabi juga ikut beranjak berdiri. Ia mengikuti Gyuuki yang keluar dari kelas. Membuat Gyuuki mengernyit bingung.

"Apa ada yang kau ingin tanyakan?" Matatabi menggeleng. "Lalu?"