-7-

39 3 1
                                    

Diwaktu yang sama ternyata Andra dan Yong bertemu di dekat taman parkir. Mereka membicarakan sesuatu yang tampak serius. Entahlah. Tampaknya Yong mulai kesal dengan Andra.

"Lo jangan kejar – kejar Meli lagi. Jangan sakitin Meli."

"Bacot. Yang nyuruh ngejar Meli siapa? Gak salah denger gue." Jawab Andra kesal pada Yong. Memang benar Yong yang menyuruh Andra untuk berusaha mendapatkan hati Meli dari Yong. Tapi bukan dengan cara seperti ini. Bukan mengemis meminta Meli untuk berpihak pada Andra. Tapi biarkan Meli mencoba menyadari keberadaan Andra selama ini.

"Iya. Itu Gua. Tapi jangan sampe lo macem – macem sama Meli. Gua udah tau, kalo lo setiap hari minta dia buat putus sama gua. Lo gak usah jadi banci." Yong mendapat informasi ini tentunya dari Lena. Yong hanya mulai khawatir dengan Meli. Entah mengapa, Andra terlalu terobsesi dengan Meli.

"Adanya gue yang bilang ke elo, jauhin Meli. Lo itu cuma orang asing. Meli belum tau aja paitnya kalo pacaran sama lo." Ejek Andra pada Yong. Yaa..mereka memang berteman. Itupun karena Meli yang mengenalkan mereka berdua.

"Gue mau usaha apapun terserah gue. Gue yang nentuin. Jadi gak usah macem – macem." Andra terlihat mengancam.

"Kalo lo sampe apa – apain Meli, sekali lagi gue peringatin ke elo. Jangan pake fisik!" Entahlah apa yang dipikirkan Yong pada sikap Andra yang mulai berubah saat ini. Yong hanya ingin Meli baik – baik saja jika Andra masih mencoba membujuknya dan Yong tidak ada di dekat Meli.

∞∞∞

Meli berjalan keluar gedung kampusnya. Sesekali ia menengok ke belakang, samping kanan, dan samping kiri. Meli juga tidak tahu mengapa dia seperti ini. Mungkin semenjak Andra yang tiba – tiba datang, memaksanya untuk menerima Andra, memegang tangan Meli...dan apapun itu..Meli merasa risih.

Benar saja. Baru beberapa detik yang lalu Meli memikirkan temannya itu. Andra sudah ada di depannya. Menatap Meli dengan senyum lebarnya. Meli hanya menatapnya datar dan sesampainya di depan Andra, dia melewatinya begitu saja.

"MEL!" Teriak Andra yang berbalik menatap Meli. Dia berlari ke arah Meli dan memeluk Meli dari belakang.

"Anjir....lepasin gak An. Gue teriak nih!" Meli yang terkejut kemudian berusaha melepaskan pelukan Andra dari tubuhnya.

"Iya aku lepas." Andra langsung melepaskan pelukannya. Mereka saling berhadapan.

"Mau kemana? Aku temenin." Bujuk Andra santai.

"Gak usah. Bisa sendiri. Aku juga udah ditunggu sama Lena." Tolak Meli yang kemudian melangkah pergi.

"Sama Lena..aja kalo main sekarang. Kamu sekarang harus sama aku." Andra berjalan menyamai langkah Meli.

"Sorry ya. Kamu siapa main mutus – mutusin sama siapa aku main. Bapak gue? Kamu lama – lama kayak dia ya." Meli mulai teringat kenangan lama yang membuatnya menjadi rapuh. Rapuh untuk kedua kalinya.

∞∞∞

Flashback on

Gadis berumur 12 tahun itu hanya menatap seorang laki – laki yang ada di hadapannya dengan sangat ketakutan. Sementara seorang perempuan datang dan berdiri di depannya. Laki – laki tersebut yang awalnya terlihat sangat marah kini kembali tenang. Tapi tidak dengan perempuan yang berdiri di depan Meli. Ia tampak marah dengan air mata mengalir di kedua matanya.

"Lita.." kata laki – laki itu.

"Kita cerai aja, mas. Aku gak sanggup lagi sama kamu."

"KENAPA? Aku gak mau. Apa karena dia kamu jadi gak mau lagi sama aku, SUAMIMU!" teriak Gifar dengan memperjelas kata suami.

"Meli anak kita, mas! Kamu kenapa cemburu sama anak kita sendiri!" bentak Lita pada Gifar yang kemudian menatap Meli dan menutupi kedua telinga Meli dengan tangannya. Meli hanya menatap kedua orang tuanya dengan air mata yang sudah membasahi pipinya sejak tadi.

"Dia itu bukan anak kita! Ingat ya!"

"MAS! Udah!"

"Benar kan. Dia cuma kamu ambil di panti tanpa persetujuan aku. Aku gak mau kamu sayang sama orang lain selain aku."

Gifar memang terlalu mencintai Lita. Walaupun terlalu protektif dan obsesif, Lita memutuskan untuk dinikahi Gifar. Lita berpikir bahwa sikap Gifar mungkin akan hilang setelah mereka menikah dan memiliki seorang anak. Tapi sayang, Lita sudah beberapa kali keguguran dan akhirnya dia mengadopsi Meli. Mulai saat itu, bukan kebahagiaan yang hadir di keluarga Lita. Tapi kebencian. Kebencian Gifar pada Meli yang anak tirinya. Gifar membencinya karena Meli merebut Lita darinya. Meli merasa dia adalah suatu kesalahan yang hadir diantara kedua orang tuanya. Namun Lita selalu mengingatkan Meli bahwa ia sangat bahagia akan kehadiran Meli. Saat Gifar dan Lita akhirnya bercerai, Gifar masih selalu mendatangi Lita untuk mengajak rujuk dengannya, namun usaha itu gagal. Kehadiran Gifar yang mulai menjadi orang yang berbeda membuat Lita memutuskan untuk pergi tanpa sepengetahuan Gifar.

Flashback off.

∞∞∞    

I know you were troubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang